30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Erry Marahi Dirut PDAM

Foto: Prans/Sumut Pos
Warga sedang mengisi galon air akibat tidak mengalirnya air ke rumah-rumah.

Tak cuma Gubsu, Pelaksna Tugas (Plt) Sekdaprov Sumut Ibnu S Hutomo juga meminta Direksi PDAM Tirtanadi lebih profesional dalam menjalankan tugas manajemen pengelolaan terutama berhubungan langsung dengan pelanggan. “Kita minta agar PDAM Tirtanadi harus mengedepankan sisi profesional dan harus bisa lebih baik lagi,” ujar Ibnu S Hutomo kepada Sumut Pos di ruang kerjanya, Selasa (24/10).

Ibnu menyebutkan, keberadaan pipa air berdiameter sekitar 1 meter tersebut sudah berusia sekitar hampir 30 tahun sejak dipasang. Sehingga untuk jangka waktu tersebut, sudah seharusnya ada upaya memelihara atau mengganti material. Apalagi bahan pipa yang terpasang sepanjang kurang lebih 8 km itu terbuat dari fiberglass.

“Itu memang pipanya terbuat dari fiberglass yang dipasang pada tahun 1988 lalu. Namun memang kebocoran terjadi karena mungkin usianya sudah tua,” sebutnya.

Selain itu dikatakan Plt Sekda, keberadaan pipa yang mengalami kebocoran tersebut tepat di bawah rumah warga. Sehingga pekerja yang bertugas memperbaiki pipa kesulitan untuk bisa mengganti kerusakan secara cepat, mengingat lokasinya terhalang dinding rumah warga.

Namun untuk lahannya sendiri, Ibnu mengatakan, pipa ditanam bukan di tanah milik warga melainkan aset PT KAI (dahulu PJKA). “Itu tanah milik PT KAI, jadi ya bukan Tirtanadi yang memakai lahan warga. Karena kan dulu belum ada rumah di areal itu,” katanya.

Selain memberikan peringatan kepada PDAM Tirtanadi, Plt Sekda juga mengatakan, pihaknya akan mengajukan permohonan bantuan ke pemerintah pusat agar pipa yang sekarang tertanam itu bisa diganti dengan bahan besi baja yang jauh lebih kuat dan tahan lama. Karena itu, dirinya juga sudah meminta agar perusahaan mencari bahan dimaksud.

“Kita telah sampaikan agar mereka cari. Panjangnya sekitar 8 km akan diganti dengan yang baru, menggunakan besi baja. Makanya Pemprov akan ajukan bantuan kepada pemerintah pusat supaya bisa dibangun,” katanya.

Sementara, PDAM Tirtanadi Provinsi Sumut menyebutkan, pasokan air bersih sudah kembali normal di beberapa wilayah Kota Medan dan Deliserdang, Selasa (24/10) sore. “Sebetulnya pada malam itu (saat terjadi kebocoran) kita sudah langsung dikerjakan, dan terus dikerjakan oleh tim sampai selesai pemasangan tadi pagi. Dan saat ini pipa Delitua sudah berfungsi penuh, tapi air ini tidak seperti listrik, apalagi sempat dalam posisi kosong, maka ditunggu dulu sampai pipa-pipa terisi kembali. Apalagi panjangnya ratusan meter sehingga menunggu itu teraliri kembali. Normalnya sore nanti,” kata Humas PDAM Tirtanadi Provinsi Sumut, Zaman K Mendrofa di kantornya, Selasa (24/10).

Sebelumnya, ia menceritakan kronologi kejadian pipa transmisi yang mengalami kebocoran, pada Sabtu (21/10) di Jalan Purwo, Delitua. “Setelah kita cek ke lokasi, kebocoran pipa itu terjadi di bawah rumah warga. Perlu diketahui, jalur pipa transmisi di Delitua itu melintasi sisi rel kereta api. Bisa dipastikan semua pipa kita berada di bawah rumah warga, sebab kebetulan di area milik PT KAI tersebut banyak berdiri bangunan. Pengecekan kita lakukan pada Sabtu malam Minggu,” katanya.

Foto: Prans/Sumut Pos
Warga sedang mengisi galon air akibat tidak mengalirnya air ke rumah-rumah.

Tak cuma Gubsu, Pelaksna Tugas (Plt) Sekdaprov Sumut Ibnu S Hutomo juga meminta Direksi PDAM Tirtanadi lebih profesional dalam menjalankan tugas manajemen pengelolaan terutama berhubungan langsung dengan pelanggan. “Kita minta agar PDAM Tirtanadi harus mengedepankan sisi profesional dan harus bisa lebih baik lagi,” ujar Ibnu S Hutomo kepada Sumut Pos di ruang kerjanya, Selasa (24/10).

Ibnu menyebutkan, keberadaan pipa air berdiameter sekitar 1 meter tersebut sudah berusia sekitar hampir 30 tahun sejak dipasang. Sehingga untuk jangka waktu tersebut, sudah seharusnya ada upaya memelihara atau mengganti material. Apalagi bahan pipa yang terpasang sepanjang kurang lebih 8 km itu terbuat dari fiberglass.

“Itu memang pipanya terbuat dari fiberglass yang dipasang pada tahun 1988 lalu. Namun memang kebocoran terjadi karena mungkin usianya sudah tua,” sebutnya.

Selain itu dikatakan Plt Sekda, keberadaan pipa yang mengalami kebocoran tersebut tepat di bawah rumah warga. Sehingga pekerja yang bertugas memperbaiki pipa kesulitan untuk bisa mengganti kerusakan secara cepat, mengingat lokasinya terhalang dinding rumah warga.

Namun untuk lahannya sendiri, Ibnu mengatakan, pipa ditanam bukan di tanah milik warga melainkan aset PT KAI (dahulu PJKA). “Itu tanah milik PT KAI, jadi ya bukan Tirtanadi yang memakai lahan warga. Karena kan dulu belum ada rumah di areal itu,” katanya.

Selain memberikan peringatan kepada PDAM Tirtanadi, Plt Sekda juga mengatakan, pihaknya akan mengajukan permohonan bantuan ke pemerintah pusat agar pipa yang sekarang tertanam itu bisa diganti dengan bahan besi baja yang jauh lebih kuat dan tahan lama. Karena itu, dirinya juga sudah meminta agar perusahaan mencari bahan dimaksud.

“Kita telah sampaikan agar mereka cari. Panjangnya sekitar 8 km akan diganti dengan yang baru, menggunakan besi baja. Makanya Pemprov akan ajukan bantuan kepada pemerintah pusat supaya bisa dibangun,” katanya.

Sementara, PDAM Tirtanadi Provinsi Sumut menyebutkan, pasokan air bersih sudah kembali normal di beberapa wilayah Kota Medan dan Deliserdang, Selasa (24/10) sore. “Sebetulnya pada malam itu (saat terjadi kebocoran) kita sudah langsung dikerjakan, dan terus dikerjakan oleh tim sampai selesai pemasangan tadi pagi. Dan saat ini pipa Delitua sudah berfungsi penuh, tapi air ini tidak seperti listrik, apalagi sempat dalam posisi kosong, maka ditunggu dulu sampai pipa-pipa terisi kembali. Apalagi panjangnya ratusan meter sehingga menunggu itu teraliri kembali. Normalnya sore nanti,” kata Humas PDAM Tirtanadi Provinsi Sumut, Zaman K Mendrofa di kantornya, Selasa (24/10).

Sebelumnya, ia menceritakan kronologi kejadian pipa transmisi yang mengalami kebocoran, pada Sabtu (21/10) di Jalan Purwo, Delitua. “Setelah kita cek ke lokasi, kebocoran pipa itu terjadi di bawah rumah warga. Perlu diketahui, jalur pipa transmisi di Delitua itu melintasi sisi rel kereta api. Bisa dipastikan semua pipa kita berada di bawah rumah warga, sebab kebetulan di area milik PT KAI tersebut banyak berdiri bangunan. Pengecekan kita lakukan pada Sabtu malam Minggu,” katanya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/