BINJAI, SUMUTPOS.CO – Cuaca tak begitu terik, saat sepasukan gabungan Reserse Umum/Krimsus, Polisi Militer (POM) dan Brimob menggerebek gudang penyimpanan pupuk bersubsidi oplosan. Tapi sayang, gudang milik Ali Opek di Jalan Soekarno Hatta No.1 KM 18 Binjai itu sudah kosong sebelum digerebek.
Penggerebekan itu dilakukan, Rabu (25/2) sekira pukul 15.00 WIB. Itu dilakukan atas info dari masyarakat yang sudah resah dengan aktivitas yang terjadi di gudang bercat biru yang berdiri di lahan sekitar 1 hektar itu. Setelah didesak masyarakat, Poldasu dan POM berkordinasi untuk melakukan penggerebekan. Titik kumpul yang ditentukan telah disepakati yaitu di halaman Ditreskrimum Poldasu. Tepat pukul 13.00 WIB, apel gabungan pun dilakukan. Di hadapan para personel, Wakil Direktur Kriminal Umum (Wadirkrimum) Poldasu, AKBP Wawan Munawar menegaskan penggerebekan akan dilakukan di kawasan Binjai dan setiap satuan akan dipimpin oleh kepala tim masing-masing.
Personel yang akan masuk untuk melakukan penggeledahan adalah Reserse Umum, POM dan Identifikasi, sedangkan Brimob melakukan penjagaan. “Jangan ada mengeluarkan tembakan tanpa perintah saya. Penggrebekan dilakukan atas laporan masyarakat dan harus kita laksanakan. Kita akan beriringan dari Polda hingga ke lokasi,” tegasnya didampingi Wadirkrimsus, AKBP Mardiaz.
Setelah melakukan apel, selanjutnya petugas gabunganpun berangkat dengan menaiki truk Brimob dan patroli POM menuju Binjai. Iring-iringan rombongan dikawal oleh mobil patroli Provos Poldasu. Sekitar 1 jam di perjalanan, akhirnya petugas tiba di gudang yang santer dikatakan kebal hukum itu.
Dengan senjata lengkap, petugas POM dan sejumlah perwira Poldasu langsung masuk ke dalam gudang yang di depannya berdiri plank organisasi Ikatan Pemuda Karya (IPK) itu. Sekitar 50 meter berjalan, petugas disambut dengan meja biliard lengkap dengan stiknya.
Karena tidak ada pemain, petugas meneruskan ke belakang rumah bertingkat dua itu. Di halaman yang sudah dicor semen itu terlihat beberapa drum tersimpan rapi di sudut dekat dinding pembatas. Sementara itu, beberapa kamar terlihat terbuka. Di dalam kamar terdapat celana panjang dan beberapa baju.
Setelah memeriksa kamar di depan, selanjutnya petugas menyisir ke belakang, ke sebuah kamar besar. Di sana, petugas menemukan drum dan alat pencetak merek yang diduga untuk memalsukan pupuk. Namun, petugas tidak menemukan karung-karung berisikan pupuk, yang ada hanya sisa pupuk yang terjatuh di halaman. Untuk memastikannya lagi, petugas kembali menyisir ke ujung, di sana terdapat satu kamar berukuran 7×8 meter. Lagi-lagi petugas tidak menemukan pupuk bersubsidi yang dioplos oleh pemilik gudang. Sekitar 1 jam berada di lokasi dan mengambil beberapa sampel pupuk, akhirnya petugas meninggalkan lokasi.
Pantauan di lokasi, beberapa pria yang diduga kenal dekat dengan pemilik gudang melihat wartawan dengan sinis. Sesekali mereka menatap tajam seolah tidak senang lokasinya dimasuki. Pemilik gudang, Ali Opek tidak berada di tempat.