29 C
Medan
Monday, April 29, 2024

Rupiah Melemah, tapi Tak Separah Baht dan Ringgit

Tupiah melemah terhadap Dolar Amerika.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah hampir menyentuh angka Rp 14.000. Pelemahan rupiah sudah terjadi sejak satu bulan terakhir.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menjelaskan hingga hari Rabu tanggal 25 April 2018 tekanan masih berlanjut. Rupiah pada tanggal 25 April 2018 terdepresiasi sebesar -0,23% atau -0,88% month to date (mtd).

“Persentase pelemahan rupiah ini lebih kecil dibandingkan mata uang yang lainnya di Asia seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Korea Selatan dan India,” kata Agus dalam konferensi pers di Gedung Thamrin BI, Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Dari data BI periode 1 April – 25 April 2018 pelemahan nilai tukar sejumlah negara terhadap dolar AS berada di atas 1%. Seperti bath Thailand (-1,14%, mtd), ringgit Malaysia (-1,23%, mtd), dolar Singapore (-1,24%, mtd), Korea Selatan KRW (-1,58%, mtd), dan India INR (-2,57%, mtd).

Agus menjelaskan pelemahan rupiah ini terjadi karena penguatan mata uang AS yang terjajdi pada hampir seluruh mata uang dunia (broad based).

“Penguatan dolar AS ini adalah dampak dari berlanjutnya kenaikan suku bunga obligasi di AS hingga mencapai 3,03% ini tertinggi sejak 2013,” ujarnya.

Menurut Agus, depresiasi rupiah juga terkait faktor musiman permintaan valas yang meningkat pada triwulan II antara lain untuk keperluan pembayaran ULN dan pembiayaan impor, dan dividen.  (ang/dtc)

Tupiah melemah terhadap Dolar Amerika.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah hampir menyentuh angka Rp 14.000. Pelemahan rupiah sudah terjadi sejak satu bulan terakhir.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menjelaskan hingga hari Rabu tanggal 25 April 2018 tekanan masih berlanjut. Rupiah pada tanggal 25 April 2018 terdepresiasi sebesar -0,23% atau -0,88% month to date (mtd).

“Persentase pelemahan rupiah ini lebih kecil dibandingkan mata uang yang lainnya di Asia seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Korea Selatan dan India,” kata Agus dalam konferensi pers di Gedung Thamrin BI, Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Dari data BI periode 1 April – 25 April 2018 pelemahan nilai tukar sejumlah negara terhadap dolar AS berada di atas 1%. Seperti bath Thailand (-1,14%, mtd), ringgit Malaysia (-1,23%, mtd), dolar Singapore (-1,24%, mtd), Korea Selatan KRW (-1,58%, mtd), dan India INR (-2,57%, mtd).

Agus menjelaskan pelemahan rupiah ini terjadi karena penguatan mata uang AS yang terjajdi pada hampir seluruh mata uang dunia (broad based).

“Penguatan dolar AS ini adalah dampak dari berlanjutnya kenaikan suku bunga obligasi di AS hingga mencapai 3,03% ini tertinggi sejak 2013,” ujarnya.

Menurut Agus, depresiasi rupiah juga terkait faktor musiman permintaan valas yang meningkat pada triwulan II antara lain untuk keperluan pembayaran ULN dan pembiayaan impor, dan dividen.  (ang/dtc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/