25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Pemadaman Bukan karena Defisit

Pemadaman Bukan karena Defisit

Sedangkan soal pemadaman listrik yang terjadi akhir-akhir ini, Feby mengatakan, hal itu bukan karena listrik Sumatera Utara defisit. Justru sebaliknya surplus 6 hingga 10 persen dari daya yang tersedia. Pemadaman disebabkan sedang dilakukan pemeliharaan.

“Untuk meningkatakn keandalam tentu dilakukan pemeliharaan. kita harus memelihara namun sifatnya terbatas dan terjadwal secara rutin. Pemeliharaan tersebut sifatnya rutin, bertahap atau progress dengan priodik berkala 6 bulan. Ini berotasi secara penuh. Sama seperti manusia, kita butuh general checkup kesehatan,” papar Feby.

Kemudian, lanjut Feby, dalam pemeliharaan pihaknya memiliki dasar Tingkat Mutu Pelayan yang dilakukan setiap 3 bulan berdasakan durasi. Secara umum, ada 5 tingkatan. Pertama, lamanya padam, jumlah padam, kesalahan baca meter, pasang baru dan perubaha daya. “Ini diukur dan diclearkan. Setiap bulan kita melakukan perhitungan mana saja daerah zonasi yang melewati Tingkat Mutu Pelayanan kita,” bilang Feby.

Nantinya, daerah zonasi pelanggan yang terkena pemeliharaan berdasarkan Tingkat Mutu Pelayanan tersebut, akan mendapat kompesasi atas pemedaman yang dilakukan. Yakni, pelanggan pra bayar akan mendapatkan kompensasi token pada saat membeli akan disertakan kompensasinya. Sedangkan kalau pasca bayar, kompensasi masuk dalam rekeningnya.”Secara umum pelayanan kita respontime. Petugas datang paling lama 45 menit ke titik lokasi yang terjadi pemadaman. Kemudian, dalam waktu 3 jam paling lama listrik harus menyala. Nah, jaringan yang dilakukan pemeliharaan secara priodik, lalu akan kembali ke titik semula dalam priodik 6 bulan,” papar Feby.

Meski demikian, lanjutnya, pemadaman tidak sertamerta akibat pemeliharan saja, namun juga karena faktor alam. “Paling banyak akibat pohon atau ranting yang menyentuhkabel listrik sehingga menyebabkan padam,” pungkas Feby. (ila)

 

Pemadaman Bukan karena Defisit

Sedangkan soal pemadaman listrik yang terjadi akhir-akhir ini, Feby mengatakan, hal itu bukan karena listrik Sumatera Utara defisit. Justru sebaliknya surplus 6 hingga 10 persen dari daya yang tersedia. Pemadaman disebabkan sedang dilakukan pemeliharaan.

“Untuk meningkatakn keandalam tentu dilakukan pemeliharaan. kita harus memelihara namun sifatnya terbatas dan terjadwal secara rutin. Pemeliharaan tersebut sifatnya rutin, bertahap atau progress dengan priodik berkala 6 bulan. Ini berotasi secara penuh. Sama seperti manusia, kita butuh general checkup kesehatan,” papar Feby.

Kemudian, lanjut Feby, dalam pemeliharaan pihaknya memiliki dasar Tingkat Mutu Pelayan yang dilakukan setiap 3 bulan berdasakan durasi. Secara umum, ada 5 tingkatan. Pertama, lamanya padam, jumlah padam, kesalahan baca meter, pasang baru dan perubaha daya. “Ini diukur dan diclearkan. Setiap bulan kita melakukan perhitungan mana saja daerah zonasi yang melewati Tingkat Mutu Pelayanan kita,” bilang Feby.

Nantinya, daerah zonasi pelanggan yang terkena pemeliharaan berdasarkan Tingkat Mutu Pelayanan tersebut, akan mendapat kompesasi atas pemedaman yang dilakukan. Yakni, pelanggan pra bayar akan mendapatkan kompensasi token pada saat membeli akan disertakan kompensasinya. Sedangkan kalau pasca bayar, kompensasi masuk dalam rekeningnya.”Secara umum pelayanan kita respontime. Petugas datang paling lama 45 menit ke titik lokasi yang terjadi pemadaman. Kemudian, dalam waktu 3 jam paling lama listrik harus menyala. Nah, jaringan yang dilakukan pemeliharaan secara priodik, lalu akan kembali ke titik semula dalam priodik 6 bulan,” papar Feby.

Meski demikian, lanjutnya, pemadaman tidak sertamerta akibat pemeliharan saja, namun juga karena faktor alam. “Paling banyak akibat pohon atau ranting yang menyentuhkabel listrik sehingga menyebabkan padam,” pungkas Feby. (ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/