26.7 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Jokowi Ziarah ke Makam Mahligai

Presiden Jokowi didampingi Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, saat ziarah ke makam Mahligai di Desa Daka, Kecamatan Barus, Jumat (24/3).

TAPTENG, SUMUTPOS.CO -Dalam kunjungan kerja ke Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumatera Utara (Sumut), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), menyempatkan diri mengunjungi sekaligus berziarah ke Makam Mahligai di Desa Daka, Kecamatan Barus, Jumat (24/3). Situs sejarah diperkirakan berumur ratusan tahun ini, disebut-sebut sebagai makam para syekh dan habib pembawa Islam ke Indonesia.

Jokowi menyebutkan, Makam Mahligai Barus menunjukkan Indonesia memiliki kedekatan hubungan sejarah dengan Timur Tengah. Ia meminta makam-makam kuno ini tak hanya dirawat, namun juga harus dikelola sebagai promosi wisata religi.

“Ini menunjukkan, hubungan antara Timur Tengah dengan Indonesia itu sudah ada sejak abad ke-6. Jadi kalau di masehi itu tahun 661, kalau hijriah tahun 48. Artinya memang ratusan tahun lalu hubungan itu telah ada,” tutur Jokowi.

Jokowi menerangkan, hubungan yang terjalin dengan Timur Tengah, satu di antaranya adalah hubungan perdagangan. Mengingat wilayah Barus merupakan penghasil kapur barus dan rempah-rempah yang terkenal hingga ke Timur Tengah, bahkan kawasan Eropa. “Hubungan yang sifatnya dagang, ke sini mencari kapur barus, merica, kemiri, kemenyan, serta semuanya ada di Barus dan sekitarnya,” ungkapnya.

Karena itu, ia tak heran jika hubungan Indonesia dengan Timur Tengah berjalan dengan baik sejak sebelum kemerdekaan. Jokowi meyakini, hubungan baik tersebut akan terus terjalin ke depannya.

Turut mendampingi Jokowi dan Iriana, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Sumut HT Erry Nuradi.

Sementara Gubernur Sumut HT Erry Nuradi mengaku, pernah memanjatkan doa bersama 25 duta besar (dubes) saat menziarahi makam tua dan bersejarah, hampir 2 tahun lalu. Saat itu doa dipimpin Dubes Irak untuk Indonesia Abdullah Hasan Saleh.

Presiden Jokowi didampingi Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, saat ziarah ke makam Mahligai di Desa Daka, Kecamatan Barus, Jumat (24/3).

TAPTENG, SUMUTPOS.CO -Dalam kunjungan kerja ke Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumatera Utara (Sumut), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), menyempatkan diri mengunjungi sekaligus berziarah ke Makam Mahligai di Desa Daka, Kecamatan Barus, Jumat (24/3). Situs sejarah diperkirakan berumur ratusan tahun ini, disebut-sebut sebagai makam para syekh dan habib pembawa Islam ke Indonesia.

Jokowi menyebutkan, Makam Mahligai Barus menunjukkan Indonesia memiliki kedekatan hubungan sejarah dengan Timur Tengah. Ia meminta makam-makam kuno ini tak hanya dirawat, namun juga harus dikelola sebagai promosi wisata religi.

“Ini menunjukkan, hubungan antara Timur Tengah dengan Indonesia itu sudah ada sejak abad ke-6. Jadi kalau di masehi itu tahun 661, kalau hijriah tahun 48. Artinya memang ratusan tahun lalu hubungan itu telah ada,” tutur Jokowi.

Jokowi menerangkan, hubungan yang terjalin dengan Timur Tengah, satu di antaranya adalah hubungan perdagangan. Mengingat wilayah Barus merupakan penghasil kapur barus dan rempah-rempah yang terkenal hingga ke Timur Tengah, bahkan kawasan Eropa. “Hubungan yang sifatnya dagang, ke sini mencari kapur barus, merica, kemiri, kemenyan, serta semuanya ada di Barus dan sekitarnya,” ungkapnya.

Karena itu, ia tak heran jika hubungan Indonesia dengan Timur Tengah berjalan dengan baik sejak sebelum kemerdekaan. Jokowi meyakini, hubungan baik tersebut akan terus terjalin ke depannya.

Turut mendampingi Jokowi dan Iriana, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Sumut HT Erry Nuradi.

Sementara Gubernur Sumut HT Erry Nuradi mengaku, pernah memanjatkan doa bersama 25 duta besar (dubes) saat menziarahi makam tua dan bersejarah, hampir 2 tahun lalu. Saat itu doa dipimpin Dubes Irak untuk Indonesia Abdullah Hasan Saleh.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/