“DPTP yang memutuskan apakah usulan DPW PKS diterima atau tidak, dan DPTP yang juga memutuskan apakah kader PKS berada di kursi nomor satu atau nomor dua,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua DPW PKS Sumut M Hafez menyebut, ada 20 nama yang ikut di di dalam Pilkada internal, salah satu diantara nama tersebut terselip nama dirinya.
“Yang ikut Pilkada internal PKS itu saya sendiri. Ada Tifatul Sembiring, Idris Lutfi, Anshori Siregar, Iskan Qolba Lubis, Zulfikar, Satrya Yudha Wibowo, Heriansyah (Ketua MPW), Yusuf Fahmi (Ketua DSW), Mahmud Soleh (kaderisasi wilayah) John Henri (bendaraha), Amsal Nasution, Cecep Wiwaha ( Sekretaris MPW), Abdul Malik Burhan ( Sekretaris DSW), Hesra Nafi (Ketua Bidang Kesra), Ibnu Affan, Awilham Manurung (Daerah Dakwah) Salman Alfarisi (Ketua DPD Medan), Awaluddin,” paparnya, Rabu (29/3) lalu.
Sementara itu, Tifatul Sembiring memilih untuk bersikap santai terhadap hasil PUI internal DPW PKS Sumut. “PKS itu punya traidisi, dimana ketika ada agenda Pilkada atau apapun itu tidak boleh atas keinginan sendiri, kalau atas keinginan sendiri maka akan dicoret dari salah satu kandidat,” katanya, saat berkunjung ke kantor Sumut Pos beberapa waktu lalu.
Seperti halnya ketika ia menjadi Presiden PKS, kata Tifatul tidak atas keinginan sendiri. “Teman-teman yang mengajukan nama saya,” ujar Mantan Menkominfo era Presiden SBY itu.
Walaupun demikian, Tifatul tidak menutup diri perihal kemungkinan dirinya sebagai Cagubsu yang akan di usung oleh PKS. “Makanya saya siap siaga saja,” katanya merendah. (dik/yaa)