MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien Covid-19 di RSUD Dr Pirngadi Medan mempertanyakan insentif Covid-19 yang belum diluncurkan hingga kini. Insentif itu belum dikeluarkan sejak Desember 2021 hingga Agustus 2022.
“Surat Menteri Keuangan KMK Nomor 770 Tahun 2022, menjelaskan tentang Insentif dan Santunan Kematian yang ditanggung oleh APBD dan APBN. Hingga saat ini, insentif kita para nakes belum juga diperkenalkan,” ungkap salah seorang nakes yang namanya enggan dikorankan.
Disebutkan bahwa nakes di rumah sakit lain seperti RSU Haji Medan dan rumah sakit swasta lainnya, kata dia, insentif Covid-19 untuk para nakes sudah dibayarkan. “Rumah Sakit Haji sudah dapat hingga Juni 2022. Okelah orang itu beda, orang itu Pemprov, kita Pemko. Tapi swasta dapat, keluar,” ungkapnya lagi.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Medan, dr. Taufik Ririansyah mengatakan, insentif untuk Desember 2021 sudah masuk di P-APBD. “Untuk tahun 2022 tidak ada juknis pembayarannya dari Kementerian Kesehatan lagi. Kecuali rumah sakit pemerintah pusat, rumah sakit di Medan yang diklaim langsung ke kementerian. Kalau untuk yang APBD daerah, dia kalau mau diusulkan, diusulkan lah di dana DAU. Tapi DAU nya gak keluar lagi, juknisnya pun gak keluar. Tetapi, bisa di APBD. APBD kan gak ada, jadi diusulkanlah ke dana DTT (dana tak terduga) milik Pemko,” terangnya.
Dia mengaku, pembayarannya dilakukan di tahun ini juga. “Itu kan anggaran reguler. Dari tahun lalu ada DTT itu untuk Covid khusus, kalau enggak isoter itu macam mana terbiayai kalau enggak dari situ. Namun, masih diusulkan mereka, mungkin tergantung berapa pasien yang mereka layani, ya, baru diklaim ke situ,” terangnya.
Sementara itu keterangan datang dari Humas RSUD Dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin menerangkan, pihaknya sudah mengusulkan ke Dinas Kesehatan Medan. “Itu sudah diusulkan ke Dinas. Sudah kutanya ke pelayanan, sudah diusulkan ke Dinas, sudah masuk ke sistem,” terangnya. (mag-3)
