31.7 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Terima Kasih, Polri!

Sementara pendalaman terhadap kelompok teror pimpinan Abu Faiz yang dilumpuhkan di Jatiluhur, Purwakarta terus dilakukan.   Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Mabes Polri Brigjen Rikwanto menuturkan, awalnya kelompok Abu Faiz tersebut mengontrak di Bandung. ”Tapi, saat itu mereka banyak ditanya warga. Akhirnya mereka memutuskan untuk pindah,” ujarnya.

Karena itu, penggeledahan dilakukan Densus 88 Anti Teror kemarin. Penggeledahan itu dilakukan untuk mencari barang bukti lainnya. ”Yang penting, sebenarnya alasan mengapa kelompok teror ini memutskan pindah, sebabnya karena masyarakat banyak yang bertanya soal identitas mereka. Ini perlu untuk terus dilakukan,” ungkapnya.

Selanjutnya, Rikwanto mengatakan bahwa barang bukti yang ditemukan bekas kontrakan di Bandung adalah timbangan dan sejumlah paku. Pantas, petugas memprediksi bahwa kelompok tersebut menunggu pengiriman bahan peledak. ”Bisa jadi memang untuk bom,” terang jenderal berbintang satu tersebut.

Dia mengatakan, untuk Rizal dan Irvan saat ini masih dilakukan pemeriksaan di Mako Brimob Kelapa Dua. Pemeriksaan mengarah pada apakah masih ada keterlibatan pihak lain, sekaligus memastikan terkait penggunaan timbangan dan paku tersebut. ”Masih diperiksa terus,” paparnya.

Dari pemeriksaan awal, kelompok Abu Faiz ini memang terhubung dengan Jamaah Anshar Daulah (JAD). Namun, penyidik masih mendalami kemungkinan terhubung dengan Bahrun Naim. ”pendalaman terus dilakukan,” tuturnya.

Untuk target aksi kelompok teror tersebut, diketahui rencananya mereka beraksi saat tahun baru. Ada sejumlah pos polisi yang menjadi target mereka. ”Namun, mereka berhasil dicegah sebelum beraksi. Mereka hanya sempat melakukan survey-survey,” ungkapnya.

Sebelumnya diketahui, dari empat terduga teroris, dua diantaranya Abu Faiz dan Abu Sofi meninggal dunia karena melakukan perlawanan. Rikwanto menuturkan, sebenarnya petugas berupaya menangkap mereka dalam kondisi selamat. Namun, saat coba ditangkap dengan tembakan peringatan lima kali, ternyata masih melawan. ”terpaksa petugas membela diri,” jelasnya.

Untuk tahun baru, Polri tidak akan mengendorkan pengamanan. Pasalnya, diprediksi ancaman-ancaman teror masih membayangi. ”Kami pastikan pengamanan masihg maksimal. Untuk kelompok yang kemungkinan mengancam sedang dideteksi teru,” paparnya. (idr/wan/jpg/adz)

Sementara pendalaman terhadap kelompok teror pimpinan Abu Faiz yang dilumpuhkan di Jatiluhur, Purwakarta terus dilakukan.   Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Mabes Polri Brigjen Rikwanto menuturkan, awalnya kelompok Abu Faiz tersebut mengontrak di Bandung. ”Tapi, saat itu mereka banyak ditanya warga. Akhirnya mereka memutuskan untuk pindah,” ujarnya.

Karena itu, penggeledahan dilakukan Densus 88 Anti Teror kemarin. Penggeledahan itu dilakukan untuk mencari barang bukti lainnya. ”Yang penting, sebenarnya alasan mengapa kelompok teror ini memutskan pindah, sebabnya karena masyarakat banyak yang bertanya soal identitas mereka. Ini perlu untuk terus dilakukan,” ungkapnya.

Selanjutnya, Rikwanto mengatakan bahwa barang bukti yang ditemukan bekas kontrakan di Bandung adalah timbangan dan sejumlah paku. Pantas, petugas memprediksi bahwa kelompok tersebut menunggu pengiriman bahan peledak. ”Bisa jadi memang untuk bom,” terang jenderal berbintang satu tersebut.

Dia mengatakan, untuk Rizal dan Irvan saat ini masih dilakukan pemeriksaan di Mako Brimob Kelapa Dua. Pemeriksaan mengarah pada apakah masih ada keterlibatan pihak lain, sekaligus memastikan terkait penggunaan timbangan dan paku tersebut. ”Masih diperiksa terus,” paparnya.

Dari pemeriksaan awal, kelompok Abu Faiz ini memang terhubung dengan Jamaah Anshar Daulah (JAD). Namun, penyidik masih mendalami kemungkinan terhubung dengan Bahrun Naim. ”pendalaman terus dilakukan,” tuturnya.

Untuk target aksi kelompok teror tersebut, diketahui rencananya mereka beraksi saat tahun baru. Ada sejumlah pos polisi yang menjadi target mereka. ”Namun, mereka berhasil dicegah sebelum beraksi. Mereka hanya sempat melakukan survey-survey,” ungkapnya.

Sebelumnya diketahui, dari empat terduga teroris, dua diantaranya Abu Faiz dan Abu Sofi meninggal dunia karena melakukan perlawanan. Rikwanto menuturkan, sebenarnya petugas berupaya menangkap mereka dalam kondisi selamat. Namun, saat coba ditangkap dengan tembakan peringatan lima kali, ternyata masih melawan. ”terpaksa petugas membela diri,” jelasnya.

Untuk tahun baru, Polri tidak akan mengendorkan pengamanan. Pasalnya, diprediksi ancaman-ancaman teror masih membayangi. ”Kami pastikan pengamanan masihg maksimal. Untuk kelompok yang kemungkinan mengancam sedang dideteksi teru,” paparnya. (idr/wan/jpg/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/