30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Hadiri Reuni Akbar SMPN 11 ‘Rawa-Rawa’ Medan, Senyum Akhyar Kenang Masa Pahit Masa Sekolah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menghadiri acara Reuni Akbar SMP Negeri 11, Plt Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution menceritakan sedikit pengalaman pahit masa sekolah di tahun 80-an. Bagaimana ‘kejamnya’ pengajaran guru saat itu, baginya menjadi kekuatan menjalani kehidupan.

“Saya tidak akan lupa dengan guru-guru saya. Banyak pesan dan kesan, namun itu semuanya bagian dari proses pendidikan. Tidak ada salahnya guru mengajar kami, walaupun saat itu kami kurang terima, tetapi setela direnungi, itulah pengajaran yang berguna,” ujar Plt Wali Kota Medan pada acara Reuni Akbar di Halaman SMPN 11 Medan, Sabtu (25/1/2020).

Sebagai alumni SMPN 11 Medan angkatan 1983, Akhyar menyebut sekolah yang dulunya masih SMPN 9, lebih dikenal sebagai SMP ‘rawa-rawa’. Karena kondisinya masih sederhana. Bahkan katanya, setiap siswa diminta membawa tanah untuk menimbun lahan sekokah yang rendah.

“Tetapi tidak ada orang tua kita yang keberatan (untuk membantu membangun sekolah). Sekarang ini kita lihat, gedungnya 10 kali lipat lebih baik dari waktu dulu. Jadi saya terima kasih kepada guru-guru kami,” kenang Akhyar sambil tersenyum.

Dirinya pun berharap sekolah yang kini sudah lebih baik dibandingkan pada masa lalu, dapat terus melahirkan generasi penerus bangsa. Sehingga dari SMPN 11 muncul orang-orang yang pintar, berkarakter serta unggul.

“Kita semai bibit-bibit terbaik untuk bangsa dan negara. Karena saya yakin, suatu saat akan muncul bibit unggul dari SMP ini. Kedepan, hanya orang inovatif dan kreatif yang memenangkan persaingan. Sebab hidup itu bukan hanya pintar, tetapi karakter juga penting,” jelas Akhyar yang juga berterimakasih atas kerja keras panitia.

Kepada ribuan alumni SMPN 11 Medan, Akhyar juga berharap dapat terus berkontribusi untuk sekolah. Baik pemikiran, terlebih bantuan fisik untuk pembangunan fasilitas.

Sementara Kepala SMPN 11 Medan, H Bambang Sudewo menyampaikan apresiasi kepada alumni yang aktif mendukung acara Reuni Akbar. Sebab menurutnya, tidak mudah mengumpulkan teman-teman yang terpisah sejak puluhan tahun lalu.

“Kenapa reuni, karena kita punya sejarah yang sama di sekolah ini. Seperti lagu Koes Plus, ini indah dilukiskan, tetapi pahit dikenangkan. Mengingat bagaimana kondisi sekokah kita pada masa lalu. Sehingga, reuni ini menyatukan kita,” kata Bambang.

Usai sambutan, acara juga dirangkai dengan penyematan Tengkuluk, topi khas Melayu kepada para alumni dan tokoh kehormatan dan mewakili alumni lintas tingkatan, dari panitia. Dilanjutkan foto bersama setiap tingkatan.

Hadir mendampingi Plt Wali Kota Medan, Kadis Pendidikan Masrul Badri, Kasek SMPN 11 Medan Bambang Sudewo serta para guru senior. (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menghadiri acara Reuni Akbar SMP Negeri 11, Plt Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution menceritakan sedikit pengalaman pahit masa sekolah di tahun 80-an. Bagaimana ‘kejamnya’ pengajaran guru saat itu, baginya menjadi kekuatan menjalani kehidupan.

“Saya tidak akan lupa dengan guru-guru saya. Banyak pesan dan kesan, namun itu semuanya bagian dari proses pendidikan. Tidak ada salahnya guru mengajar kami, walaupun saat itu kami kurang terima, tetapi setela direnungi, itulah pengajaran yang berguna,” ujar Plt Wali Kota Medan pada acara Reuni Akbar di Halaman SMPN 11 Medan, Sabtu (25/1/2020).

Sebagai alumni SMPN 11 Medan angkatan 1983, Akhyar menyebut sekolah yang dulunya masih SMPN 9, lebih dikenal sebagai SMP ‘rawa-rawa’. Karena kondisinya masih sederhana. Bahkan katanya, setiap siswa diminta membawa tanah untuk menimbun lahan sekokah yang rendah.

“Tetapi tidak ada orang tua kita yang keberatan (untuk membantu membangun sekolah). Sekarang ini kita lihat, gedungnya 10 kali lipat lebih baik dari waktu dulu. Jadi saya terima kasih kepada guru-guru kami,” kenang Akhyar sambil tersenyum.

Dirinya pun berharap sekolah yang kini sudah lebih baik dibandingkan pada masa lalu, dapat terus melahirkan generasi penerus bangsa. Sehingga dari SMPN 11 muncul orang-orang yang pintar, berkarakter serta unggul.

“Kita semai bibit-bibit terbaik untuk bangsa dan negara. Karena saya yakin, suatu saat akan muncul bibit unggul dari SMP ini. Kedepan, hanya orang inovatif dan kreatif yang memenangkan persaingan. Sebab hidup itu bukan hanya pintar, tetapi karakter juga penting,” jelas Akhyar yang juga berterimakasih atas kerja keras panitia.

Kepada ribuan alumni SMPN 11 Medan, Akhyar juga berharap dapat terus berkontribusi untuk sekolah. Baik pemikiran, terlebih bantuan fisik untuk pembangunan fasilitas.

Sementara Kepala SMPN 11 Medan, H Bambang Sudewo menyampaikan apresiasi kepada alumni yang aktif mendukung acara Reuni Akbar. Sebab menurutnya, tidak mudah mengumpulkan teman-teman yang terpisah sejak puluhan tahun lalu.

“Kenapa reuni, karena kita punya sejarah yang sama di sekolah ini. Seperti lagu Koes Plus, ini indah dilukiskan, tetapi pahit dikenangkan. Mengingat bagaimana kondisi sekokah kita pada masa lalu. Sehingga, reuni ini menyatukan kita,” kata Bambang.

Usai sambutan, acara juga dirangkai dengan penyematan Tengkuluk, topi khas Melayu kepada para alumni dan tokoh kehormatan dan mewakili alumni lintas tingkatan, dari panitia. Dilanjutkan foto bersama setiap tingkatan.

Hadir mendampingi Plt Wali Kota Medan, Kadis Pendidikan Masrul Badri, Kasek SMPN 11 Medan Bambang Sudewo serta para guru senior. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/