31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Ketakutan, Empat Paranormal Pemburu Hantu Balik Kanan

Foto: Amri/PM Warga mengerumuni ruko kosong di Tembung, Medan, setelah seorang ibu muda kerasukan arwah mengaku korban pembunuhan di ruko tersebut tahun 2005 lalu, Minggu (26/4/2015).
Foto: Amri/PM
Warga mengerumuni ruko kosong di Tembung, Medan, setelah seorang ibu muda kerasukan arwah mengaku korban pembunuhan di ruko tersebut tahun 2005 lalu, Minggu (26/4/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus perkosaan dan pembunuhan pembantu bernama Santi yang mayatnya disebut-sebut ditanam di lantai empat ruko Jalan Letda Sujono, Lingkungan 6, Medan Tembung, masih jadi misteri. Meski polisi yang melakukan penyisiran tak menemukan jasad maupun kerangka manusia di sana, tapi warga sekitar tetap yakin mayat korban ada di ruko milik A Fuk alias A Houk itu.

Bahkan, untuk menerawang letak mayat itu, Minggu (26/4) malam, warga sengaja mengundang 4 paranormal yang juga berstatus sebagai pemburu hantu asal Desa Sei Bamban Sergai ke lokasi.

Tapi sayang, baru juga masuk ke ruko, ke empat paranormal yang dikenal sakti mandraguna itu malah memilih balik kanan (pulang) dengan alasan aura negatif di lantai 4 ruko itu terlalu tinggi. Bahkan, sangkin takutnya,paranormal itu tak berani mengambil helmnya yang tertinggal di dalam ruko. Ironisnya lagi, sang paranormal justru menyuruh warga sekitar mengambil helm itu dengan upah Rp200 ribu. Namun, tak ada satu pun dari puluhan warga yang berkerumun di sana berani.

“Tadi malam 4 paranormal asal Desa Bamban datang ke mari, tapi mereka tak berhasil melakukan ritual. Malah helm salah satu dari mereka yang tertinggal di di lantai empat. Tak ada yang mau ambil meskipun dibayar Rp 200 ribu,” ujarIlham, salah seorang warga setempat.

“Ada pula yang mau kasih Rp 500 ribu asal mau bermalam di ruko tersebut. Jangankan segitu, Rp 1 juta pun kami tak mau,” tambah Sagala yang diamini warga lainnya.

Sementara itu, Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Ronald Sipayung mengimbau warga agar tidak termakan isu-isu yang membuat geger dan heboh. “Jangan termakan isu, kita sudah buktikan dengan cara membongkar ruko itu, namun hasilnya zonk (nihil-red). Jadi jangan termakan isu,” ujar Ronaldpada kru koran ini, Senin (27/4) siang.

Ditemui di lokasi terpisah, ajudan A Fuk yang datang ke lokasi mengakui ruko itu memang angker, hingga tidak ada orang mau menempatinya selama ini. “Memang angker kali ruko itu, jadi wajar nggak ada yang mau menempati,”kata pria berdarah Tionghoa yang minta namanya dirahasiakan itu.

Pantauan di lokasi, dari pagi hingga sore, warga masih berdatangan untuk melihat ruko angker tersebut.

Foto: Amri/PM Warga mengerumuni ruko kosong di Tembung, Medan, setelah seorang ibu muda kerasukan arwah mengaku korban pembunuhan di ruko tersebut tahun 2005 lalu, Minggu (26/4/2015).
Foto: Amri/PM
Warga mengerumuni ruko kosong di Tembung, Medan, setelah seorang ibu muda kerasukan arwah mengaku korban pembunuhan di ruko tersebut tahun 2005 lalu, Minggu (26/4/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus perkosaan dan pembunuhan pembantu bernama Santi yang mayatnya disebut-sebut ditanam di lantai empat ruko Jalan Letda Sujono, Lingkungan 6, Medan Tembung, masih jadi misteri. Meski polisi yang melakukan penyisiran tak menemukan jasad maupun kerangka manusia di sana, tapi warga sekitar tetap yakin mayat korban ada di ruko milik A Fuk alias A Houk itu.

Bahkan, untuk menerawang letak mayat itu, Minggu (26/4) malam, warga sengaja mengundang 4 paranormal yang juga berstatus sebagai pemburu hantu asal Desa Sei Bamban Sergai ke lokasi.

Tapi sayang, baru juga masuk ke ruko, ke empat paranormal yang dikenal sakti mandraguna itu malah memilih balik kanan (pulang) dengan alasan aura negatif di lantai 4 ruko itu terlalu tinggi. Bahkan, sangkin takutnya,paranormal itu tak berani mengambil helmnya yang tertinggal di dalam ruko. Ironisnya lagi, sang paranormal justru menyuruh warga sekitar mengambil helm itu dengan upah Rp200 ribu. Namun, tak ada satu pun dari puluhan warga yang berkerumun di sana berani.

“Tadi malam 4 paranormal asal Desa Bamban datang ke mari, tapi mereka tak berhasil melakukan ritual. Malah helm salah satu dari mereka yang tertinggal di di lantai empat. Tak ada yang mau ambil meskipun dibayar Rp 200 ribu,” ujarIlham, salah seorang warga setempat.

“Ada pula yang mau kasih Rp 500 ribu asal mau bermalam di ruko tersebut. Jangankan segitu, Rp 1 juta pun kami tak mau,” tambah Sagala yang diamini warga lainnya.

Sementara itu, Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Ronald Sipayung mengimbau warga agar tidak termakan isu-isu yang membuat geger dan heboh. “Jangan termakan isu, kita sudah buktikan dengan cara membongkar ruko itu, namun hasilnya zonk (nihil-red). Jadi jangan termakan isu,” ujar Ronaldpada kru koran ini, Senin (27/4) siang.

Ditemui di lokasi terpisah, ajudan A Fuk yang datang ke lokasi mengakui ruko itu memang angker, hingga tidak ada orang mau menempatinya selama ini. “Memang angker kali ruko itu, jadi wajar nggak ada yang mau menempati,”kata pria berdarah Tionghoa yang minta namanya dirahasiakan itu.

Pantauan di lokasi, dari pagi hingga sore, warga masih berdatangan untuk melihat ruko angker tersebut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/