26.7 C
Medan
Tuesday, April 30, 2024

Komite SMAN 13 Medan Tantang Bukti

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS_
Spanduk Ishak Nasution di depan pintu masuk SMAN 13 Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Disebut-sebut terlibat menebar teror ancaman melalui pesan singkat atau sms kepada sejumlah guru SMAN 13 Medan, komite sekolah ‘kepanasan’ dan berang. Komite SMAN 13 Medan menantang para guru untuk membuktikan tudingan tersebut.

Ketua Komite SMAN 13 Medan, Ishak Nasution menyatakan, pihaknya tidak ada terlibat dalam persoalan ancaman teror sms tersebut. Menurutnya, para guru berupaya menjatuhkan reputasi nama baik komite sekolah.”Mungkin ini mencoba pengalihan. Silahkan saja buktikan kalau memang benar komite terlibat dalam kasus pengancaman lewat sms,” ujar Ishak yang dihubungi, Rabu (27/9).

Dia menuturkan, tudingan para guru seperti diibaratkan pesan hoax. Artinya, tanpa ada kebenaran.”Mereka (guru-guru) seharusnya menghubungi nomor ponsel yang mengirimkan pesan tersebut, jangan asal menduga-duga saja. Kalau seperti itu, mereka mengada-ada. Makanya, cari dan selidiki faktanya,” cetus Ishak.

Ia menyebutkan, beberapa guru yang diancam itu memiliki latar belakang masalah di sekolah. Seperti, sebagai penggerak aksi demo di sekolah pada tahun 2016 lalu hingga tidak masuk mengajar. “Di antara dari guru itu orang yang bermasalah,” ucapnya.

Ishak menambahkan, sekali lagi ditekankan bahwa komite sekolah tidak ada ikut-ikutan dalam masalah pengancaman lewat sms.

Sebagaimana diketahui, sejumlah guru dan Plh Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Medan mendapat ancaman teror akan dibunuh melalui sms. Kuat dugaan, teror tersebut berkaitan dengan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online.

Di hadapan Kepala Ombudsman RI perwakilan Sumut Abyadi Siregar, seorang guru Palomo Siregar menceritakan, ancaman teror itu didapatnya pada Rabu (20/9) sekira pukul 14.00 WIB.

“Saya dapat SMS yang isinya bernada ancaman pembunuhan dan kotor. Pesan ancaman itu sebanyak tiga kali dari nomor 085760872849. Pertama berisi, dimana kau, mulai saat ini hati-hati urus binik sebelum datang ajalmu ya. Kedua, aku kawanmu juga, gak kau pandang lagi sekelilingmu. Menang kau sekarang. Tapi satu hal keluar anakku, selamat jalan kau dan keluargamu. Ketiga, orang kecil memang begitu. Gang Gedek cukup dekat ya,” ujar Palomo warga Jalan Besar Deli Tua Gang Gedek membeberkan isi sms tersebut.

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS_
Spanduk Ishak Nasution di depan pintu masuk SMAN 13 Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Disebut-sebut terlibat menebar teror ancaman melalui pesan singkat atau sms kepada sejumlah guru SMAN 13 Medan, komite sekolah ‘kepanasan’ dan berang. Komite SMAN 13 Medan menantang para guru untuk membuktikan tudingan tersebut.

Ketua Komite SMAN 13 Medan, Ishak Nasution menyatakan, pihaknya tidak ada terlibat dalam persoalan ancaman teror sms tersebut. Menurutnya, para guru berupaya menjatuhkan reputasi nama baik komite sekolah.”Mungkin ini mencoba pengalihan. Silahkan saja buktikan kalau memang benar komite terlibat dalam kasus pengancaman lewat sms,” ujar Ishak yang dihubungi, Rabu (27/9).

Dia menuturkan, tudingan para guru seperti diibaratkan pesan hoax. Artinya, tanpa ada kebenaran.”Mereka (guru-guru) seharusnya menghubungi nomor ponsel yang mengirimkan pesan tersebut, jangan asal menduga-duga saja. Kalau seperti itu, mereka mengada-ada. Makanya, cari dan selidiki faktanya,” cetus Ishak.

Ia menyebutkan, beberapa guru yang diancam itu memiliki latar belakang masalah di sekolah. Seperti, sebagai penggerak aksi demo di sekolah pada tahun 2016 lalu hingga tidak masuk mengajar. “Di antara dari guru itu orang yang bermasalah,” ucapnya.

Ishak menambahkan, sekali lagi ditekankan bahwa komite sekolah tidak ada ikut-ikutan dalam masalah pengancaman lewat sms.

Sebagaimana diketahui, sejumlah guru dan Plh Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Medan mendapat ancaman teror akan dibunuh melalui sms. Kuat dugaan, teror tersebut berkaitan dengan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online.

Di hadapan Kepala Ombudsman RI perwakilan Sumut Abyadi Siregar, seorang guru Palomo Siregar menceritakan, ancaman teror itu didapatnya pada Rabu (20/9) sekira pukul 14.00 WIB.

“Saya dapat SMS yang isinya bernada ancaman pembunuhan dan kotor. Pesan ancaman itu sebanyak tiga kali dari nomor 085760872849. Pertama berisi, dimana kau, mulai saat ini hati-hati urus binik sebelum datang ajalmu ya. Kedua, aku kawanmu juga, gak kau pandang lagi sekelilingmu. Menang kau sekarang. Tapi satu hal keluar anakku, selamat jalan kau dan keluargamu. Ketiga, orang kecil memang begitu. Gang Gedek cukup dekat ya,” ujar Palomo warga Jalan Besar Deli Tua Gang Gedek membeberkan isi sms tersebut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/