31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Pembangunan Jalur Layang Kereta Api di Sumut, Pekan Depan Uji Publik

Pembangunan Jalur Layang Kereta Api di Sumut 
Pekan Depan 
Uji Publik

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program pembangunan jalur kereta api layang di Sumatera Utara memasuki tahap uji publik. Tahapan ini akan dilakukan pekan depan, melalui forum fokus grup diskusi (FGD).

“Rencana kami tanggal 5 Desember 2019 mau menggelar FGD untuk pengoperasian (proyek jalur KA), pada tiga titik untuk dilakukan konsultasi publik,” kata Kepala Bidang Pengembangan dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Agustinus Panjaitan menjawab Sumut Pos, Rabu (27/11).

Ketiga proyek yang akan diuji publik tersebut, sebut dia, yakni untuk pembangunan jalur KA Binjai-Besitang, Tebingtinggi-Kualatanjung dan double track KA. Akan tetapi mengenai kapan waktu pengoperasian, dirinya menyebut belum dilakukan dalam waktu dekat ini. “Inspeksinya sudah dan harus ada semacam audit dulu secara keselamatan. Itu dari kementerian. Ada namanya sertifikasi kelaikan dulu,” katanya.

Saat disinggung sesuai tahapan perencanaan proyek itu pada tahun berapa operasional atas pembangunan jalur KA dan double track terealisasi, Agustinus mengaku hal tersebut wewenang dari Balai Teknik (Baltek) Perkeretaapian. Termasuk jadwal pengoperasian jalur layang KA sepanjang 10,8 km dari Stasiun KA Medan-Mandala. “Pasti waktunya kami kurang tahu, makanya saya sampaikan ditanya ke Baltek Perkeretaapian karena itu domain mereka,” katanya.

Diketahui, dalam proses pembangunan jalur KA Stasiun KA Medan-Mandala cukup banyak dinamika yang terjadi. Salah satunya adalah bentrok antara masyarakat dan pengembang saat pemukiman mereka digusur. Jalur layang ini adalah yang pertama ada di Kota Medan. Hingga saat ini, perampungan masih dilakukan. Pembangunan stasiun untuk jalur layang di Stasiun Besar Kota Medan, sudah masuk tahap akhir.

Pembangunan jalur layang KA diklaim mampu mengurai kemacetan. Operasional kereta api juga otomatis berkurang di jalur bawah. Dalam pembangunan rel layang dan stasiun, termasuk sarana sinyal kereta api memakan biaya mencapai Rp 2 triliun. Sayangnya, pembangunan tersebut hingga kini belum dioperasikan. Padahal, target pembangunan harusnya selesai pada akhir 2018.

Sama halnya seperti pembangunan rel layang Medan-Bandar Khalifah, pembangunan jalur rel KA di Besitang, Kabupaten Langkat juga hampir rampung. Bahkan pengerjaannya sudah mencapai 95% dan diproyeksikan sudah bisa dioperasikan pertengahan tahun ini.

PPK Proyek Besitang Baltek Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Ari Hendratno sebelumnya mengungkapkan jalur rel KA di Besitang sepanjang 178,9 kilometer. Pengoperasian rel KA itu akan dilakukan setelah dilakukan ujicoba. “Pengoperasian tentunya nanti setelah usai proses uji coba yang dilakukan Tim Kemenhub RI,” ungkap dia. (prn)

Pembangunan Jalur Layang Kereta Api di Sumut 
Pekan Depan 
Uji Publik

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program pembangunan jalur kereta api layang di Sumatera Utara memasuki tahap uji publik. Tahapan ini akan dilakukan pekan depan, melalui forum fokus grup diskusi (FGD).

“Rencana kami tanggal 5 Desember 2019 mau menggelar FGD untuk pengoperasian (proyek jalur KA), pada tiga titik untuk dilakukan konsultasi publik,” kata Kepala Bidang Pengembangan dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Agustinus Panjaitan menjawab Sumut Pos, Rabu (27/11).

Ketiga proyek yang akan diuji publik tersebut, sebut dia, yakni untuk pembangunan jalur KA Binjai-Besitang, Tebingtinggi-Kualatanjung dan double track KA. Akan tetapi mengenai kapan waktu pengoperasian, dirinya menyebut belum dilakukan dalam waktu dekat ini. “Inspeksinya sudah dan harus ada semacam audit dulu secara keselamatan. Itu dari kementerian. Ada namanya sertifikasi kelaikan dulu,” katanya.

Saat disinggung sesuai tahapan perencanaan proyek itu pada tahun berapa operasional atas pembangunan jalur KA dan double track terealisasi, Agustinus mengaku hal tersebut wewenang dari Balai Teknik (Baltek) Perkeretaapian. Termasuk jadwal pengoperasian jalur layang KA sepanjang 10,8 km dari Stasiun KA Medan-Mandala. “Pasti waktunya kami kurang tahu, makanya saya sampaikan ditanya ke Baltek Perkeretaapian karena itu domain mereka,” katanya.

Diketahui, dalam proses pembangunan jalur KA Stasiun KA Medan-Mandala cukup banyak dinamika yang terjadi. Salah satunya adalah bentrok antara masyarakat dan pengembang saat pemukiman mereka digusur. Jalur layang ini adalah yang pertama ada di Kota Medan. Hingga saat ini, perampungan masih dilakukan. Pembangunan stasiun untuk jalur layang di Stasiun Besar Kota Medan, sudah masuk tahap akhir.

Pembangunan jalur layang KA diklaim mampu mengurai kemacetan. Operasional kereta api juga otomatis berkurang di jalur bawah. Dalam pembangunan rel layang dan stasiun, termasuk sarana sinyal kereta api memakan biaya mencapai Rp 2 triliun. Sayangnya, pembangunan tersebut hingga kini belum dioperasikan. Padahal, target pembangunan harusnya selesai pada akhir 2018.

Sama halnya seperti pembangunan rel layang Medan-Bandar Khalifah, pembangunan jalur rel KA di Besitang, Kabupaten Langkat juga hampir rampung. Bahkan pengerjaannya sudah mencapai 95% dan diproyeksikan sudah bisa dioperasikan pertengahan tahun ini.

PPK Proyek Besitang Baltek Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Ari Hendratno sebelumnya mengungkapkan jalur rel KA di Besitang sepanjang 178,9 kilometer. Pengoperasian rel KA itu akan dilakukan setelah dilakukan ujicoba. “Pengoperasian tentunya nanti setelah usai proses uji coba yang dilakukan Tim Kemenhub RI,” ungkap dia. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/