30.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Gedung Parlemen Bisa untuk Konser Musik Rock

Peles Castle atau Kastil Peles di Rumania, terletak di Kota Sinaia.  Kastil itu dibangun pada 1873 oleh Raja Charles I. Awalnya, raja ingin memiliki hunian yang cocok ditinggali saat musim panas. Lalu, didirikanlah bangunan megah dengan gaya Neo-Renaissance itu.
Peles Castle atau Kastil Peles di Rumania, terletak di Kota Sinaia.
Kastil itu dibangun pada 1873 oleh Raja Charles I. Awalnya, raja ingin memiliki hunian yang cocok ditinggali saat musim panas. Lalu, didirikanlah bangunan megah dengan gaya Neo-Renaissance itu.

Meski “angker”, bangunan-bangunan kuno di Rumania mampu menyedot banyak wisatawan asing. Bukan hanya kastil-kastil istana, bangunan bekas pemerintahan komunis juga disulap menjadi objek wisata sejarah.

GUNAWAN SUTANTO, Rumania

Selain Bran Castle, wisatawan asing umumnya mampir ke Peles Castle atau Kastil Peles saat berada di Rumania. Jarak tempuh keduanya sekitar 40 menit dengan kendaraan darat. Peles Castle terletak di Kota Sinaia.

Kastil itu dibangun pada 1873 oleh Raja Charles I. Awalnya, raja ingin memiliki hunian yang cocok ditinggali saat musim panas. Lalu, didirikanlah bangunan megah dengan gaya Neo-Renaissance itu.

“Sebelum Rumania dikuasai pemerintahan komunis, istana ini sering digunakan untuk menerima kunjungan kenegaraan dan aktivitas militer,” terang Andreaa Rusu, staf lokal KBRI Rumania, saat mendampingi delegasi DPR RI yang berkunjung ke Peles Castle pekan lalu.

Ketika pemerintahan komunis berkuasa, mereka tidak serta-merta menghancurkan peninggalan Kerajaan Rumania itu. Istana tersebut hanya ditutup. Barang-barangnya dipindahkan ke Museum Seni Nasional di Bucharest, ibu kota Rumania.

Tapi, mulai 1953, istana dibuka kembali. Hanya, fungsinya telah diubah menjadi museum. Maka, tak heran bila di museum tersebut masih banyak benda peninggalan kerajaan. Misalnya, Hall of Honour, Dining Room, Florentine Hall, Great Hall of Arms, King”s Study, Moorish Hall, Rococo Room, dan Imperial Apartment. Dekorasi ruangan-ruangan itu masih terawat dengan baik dan relatif utuh.

Lantaran waktu berkunjung tidak banyak, saya hanya sempat melihat dari dekat keindahan istana dari teras sisi selatan atau The Southern Terrace. Tidak cukup 1″2 jam untuk menikmati seluruh keindahan panorama dan sejarah Peles Castle. Istana yang dibangun di atas lahan 3,2 ribu meter persegi itu memiliki 170 ruangan.

Sebagaimana tempat wisata di banyak negara, di sekitar Peles Castle juga banyak tempat penginapan serta restoran. Nah, menariknya, desain arsitektur bangunan-bangunan baru itu dibuat seirama dengan Peles Castle sehingga pengunjung seolah tengah berada di abad ke-15.

Selain mengunjungi kastil-kastil “angker”, rombongan DPR mampir ke gedung parlemen di pusat Kota Bucharest. Gedung megah itu terpelihara dengan baik. Warga setempat menyebutnya Palatul Parlamentului atau Casa Poporului. Gedung parlemen Rumania tersebut merupakan peninggalan pemerintahan komunis pimpinan Ceauses Nicolae Ceausescu.

Saking megahnya, gedung berlantai 12 plus 4 lantai basement (plus bunker nuklir hingga kedalaman 92 meter) itu dinobatkan sebagai bangunan administrasi terbesar dan terluas kedua di dunia setelah Pentagon di Amerika Serikat. Predikat tersebut dikeluarkan World Record Academy, salah satu lembaga pemberi label rekor dunia. Gedung bergaya arsitektur neoklasik itu tetap dibiarkan utuh, meskipun rezim telah berubah.

Peles Castle atau Kastil Peles di Rumania, terletak di Kota Sinaia.  Kastil itu dibangun pada 1873 oleh Raja Charles I. Awalnya, raja ingin memiliki hunian yang cocok ditinggali saat musim panas. Lalu, didirikanlah bangunan megah dengan gaya Neo-Renaissance itu.
Peles Castle atau Kastil Peles di Rumania, terletak di Kota Sinaia.
Kastil itu dibangun pada 1873 oleh Raja Charles I. Awalnya, raja ingin memiliki hunian yang cocok ditinggali saat musim panas. Lalu, didirikanlah bangunan megah dengan gaya Neo-Renaissance itu.

Meski “angker”, bangunan-bangunan kuno di Rumania mampu menyedot banyak wisatawan asing. Bukan hanya kastil-kastil istana, bangunan bekas pemerintahan komunis juga disulap menjadi objek wisata sejarah.

GUNAWAN SUTANTO, Rumania

Selain Bran Castle, wisatawan asing umumnya mampir ke Peles Castle atau Kastil Peles saat berada di Rumania. Jarak tempuh keduanya sekitar 40 menit dengan kendaraan darat. Peles Castle terletak di Kota Sinaia.

Kastil itu dibangun pada 1873 oleh Raja Charles I. Awalnya, raja ingin memiliki hunian yang cocok ditinggali saat musim panas. Lalu, didirikanlah bangunan megah dengan gaya Neo-Renaissance itu.

“Sebelum Rumania dikuasai pemerintahan komunis, istana ini sering digunakan untuk menerima kunjungan kenegaraan dan aktivitas militer,” terang Andreaa Rusu, staf lokal KBRI Rumania, saat mendampingi delegasi DPR RI yang berkunjung ke Peles Castle pekan lalu.

Ketika pemerintahan komunis berkuasa, mereka tidak serta-merta menghancurkan peninggalan Kerajaan Rumania itu. Istana tersebut hanya ditutup. Barang-barangnya dipindahkan ke Museum Seni Nasional di Bucharest, ibu kota Rumania.

Tapi, mulai 1953, istana dibuka kembali. Hanya, fungsinya telah diubah menjadi museum. Maka, tak heran bila di museum tersebut masih banyak benda peninggalan kerajaan. Misalnya, Hall of Honour, Dining Room, Florentine Hall, Great Hall of Arms, King”s Study, Moorish Hall, Rococo Room, dan Imperial Apartment. Dekorasi ruangan-ruangan itu masih terawat dengan baik dan relatif utuh.

Lantaran waktu berkunjung tidak banyak, saya hanya sempat melihat dari dekat keindahan istana dari teras sisi selatan atau The Southern Terrace. Tidak cukup 1″2 jam untuk menikmati seluruh keindahan panorama dan sejarah Peles Castle. Istana yang dibangun di atas lahan 3,2 ribu meter persegi itu memiliki 170 ruangan.

Sebagaimana tempat wisata di banyak negara, di sekitar Peles Castle juga banyak tempat penginapan serta restoran. Nah, menariknya, desain arsitektur bangunan-bangunan baru itu dibuat seirama dengan Peles Castle sehingga pengunjung seolah tengah berada di abad ke-15.

Selain mengunjungi kastil-kastil “angker”, rombongan DPR mampir ke gedung parlemen di pusat Kota Bucharest. Gedung megah itu terpelihara dengan baik. Warga setempat menyebutnya Palatul Parlamentului atau Casa Poporului. Gedung parlemen Rumania tersebut merupakan peninggalan pemerintahan komunis pimpinan Ceauses Nicolae Ceausescu.

Saking megahnya, gedung berlantai 12 plus 4 lantai basement (plus bunker nuklir hingga kedalaman 92 meter) itu dinobatkan sebagai bangunan administrasi terbesar dan terluas kedua di dunia setelah Pentagon di Amerika Serikat. Predikat tersebut dikeluarkan World Record Academy, salah satu lembaga pemberi label rekor dunia. Gedung bergaya arsitektur neoklasik itu tetap dibiarkan utuh, meskipun rezim telah berubah.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/