30 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Awak Mobil Tangki Gelar Demo secara Anarki, Terminal BBM Terbakar, Dua Orang Luka-luka

bagus syahputra/sumut pos
SIMULASI: Awak Mobil Tangki (AMT) saat mendemo Pertamina di Gantry Bay 3 di Terminal BBM di Medan, dalam simulasi.

Ratusan massa berseragam Awak Mobil Tangki (AMT) melakukan aksi unjukrasa dan berakhir kericuhan serta menyebabkan kebakaran di Gantry Bay 3 di Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM), di Jalan KL Yos Sudarso, di Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Jumat (28/9) sore. Di tengah aksi demo itu, Terminal BBM terbakar.

Awalnya, ratusan massa bersama AMT yang membawa spanduk dan peralatan ujukrasa tak terima atas perlakukan anak perusahaan Pertamina, hingga mencoba memasuki pintu pos 2 Terminal BBM Medan Group. Melihat hal itu, tim pengamanan Terminal BBM Medan Group menghadang para pedemo untuk masuk ke lokasi. Diperkirakan massa yang berjumlah 300 orang tersebut secara terus menerus mecoba masuk ke Terminal BBM Medan Group. Hampir 30 menit lebih para pedemo melakukan orasi dengan bermacam-macam cara menghasut Pertamina.

Saat pengunjuk rasa sedang melakukan orasi, secara tiba-tiba petugas Health Safety Security Environment (HSSE) memberikan informasi kepada pengawas bahwa terjadi kebakaran di area gantry. Dengan alat seadaanya menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) petugas tidak mampu melakukan pemadaman yang sudah menguasai gantry bay 3.

Atas informasi tersebut, Operation Head (OH) Terminal BBM Medan Group dengan ini menyatakan untuk keadaan darurat level nol melalui pengeras suara dan meminta semua petugas untuk segera berkumpul ke Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) dalam rangka berkordinasi untuk menangani aksi unjuk rasa dan kebakaran di gantry bay 3.

Api yang terus menguasai gantry bay 3 menyebabkan petugas HSSE mengalami luka bakar. namun, secara cepat tim medical Pertamina melakukan evakuasi kepada korban. Sayangnya, massa yang tetap bertahan melakukan orasi mencoba secara paksa masuk, hingga terjadi aksi anarkis dorong mendorong serta melakukan pelemparan di pintu pos 2.

Petugas keamanan pun menjadi korban para pengunjuk rasa hingga harus dilarikan oleh tim medis ke ruangan medical Pertamina TBBM Medan Group. Saat ini sudah dua korban dirawat oleh medical. Peristiwa mencekam ini bukanlah kejadian sebenarnya. Ini hanya simulasi penanggulangan Organisasi Keadaan Darurat (OKD) tentang huru hara dan kebakaran.

Simulasi penanggulangan OKD digelar PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I melalui Medan Group.

Operation Head (OH), Hari Purnomo mengungkapkan, simulasi OKD ini rutin dilakukan untuk memberikan edukasi berkelanjutan sekaligus meningkatkan kewaspadaan, mengingat lingkungan kerja yang memiliki risiko tinggi dan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Penanganan simulasi OKD ini tetap terus dilakukan di setiap lokasi kerja, untuk memberikan edukasi berkelanjutan sekaligus meningkatkan kewaspadaan, mengingat lingkungan kerja yang memiliki risiko tinggi,” tutur Hari Purnomo kepada wartawan, kemarin petang.

Hari Purnomo berharap simulasi OKD ini bisa memberikan manfaat kepada seluruh pekerja dan juga stakeholder yang ada di sekitar wilayah Terminal BBM Medan Group.”Untuk ke depannya, kegiatan ini bisa mengatasi kendala dan permasalah dengan objek memiliki risiko tinggi ,” harapnya. (gus/ila)

bagus syahputra/sumut pos
SIMULASI: Awak Mobil Tangki (AMT) saat mendemo Pertamina di Gantry Bay 3 di Terminal BBM di Medan, dalam simulasi.

Ratusan massa berseragam Awak Mobil Tangki (AMT) melakukan aksi unjukrasa dan berakhir kericuhan serta menyebabkan kebakaran di Gantry Bay 3 di Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM), di Jalan KL Yos Sudarso, di Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Jumat (28/9) sore. Di tengah aksi demo itu, Terminal BBM terbakar.

Awalnya, ratusan massa bersama AMT yang membawa spanduk dan peralatan ujukrasa tak terima atas perlakukan anak perusahaan Pertamina, hingga mencoba memasuki pintu pos 2 Terminal BBM Medan Group. Melihat hal itu, tim pengamanan Terminal BBM Medan Group menghadang para pedemo untuk masuk ke lokasi. Diperkirakan massa yang berjumlah 300 orang tersebut secara terus menerus mecoba masuk ke Terminal BBM Medan Group. Hampir 30 menit lebih para pedemo melakukan orasi dengan bermacam-macam cara menghasut Pertamina.

Saat pengunjuk rasa sedang melakukan orasi, secara tiba-tiba petugas Health Safety Security Environment (HSSE) memberikan informasi kepada pengawas bahwa terjadi kebakaran di area gantry. Dengan alat seadaanya menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) petugas tidak mampu melakukan pemadaman yang sudah menguasai gantry bay 3.

Atas informasi tersebut, Operation Head (OH) Terminal BBM Medan Group dengan ini menyatakan untuk keadaan darurat level nol melalui pengeras suara dan meminta semua petugas untuk segera berkumpul ke Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) dalam rangka berkordinasi untuk menangani aksi unjuk rasa dan kebakaran di gantry bay 3.

Api yang terus menguasai gantry bay 3 menyebabkan petugas HSSE mengalami luka bakar. namun, secara cepat tim medical Pertamina melakukan evakuasi kepada korban. Sayangnya, massa yang tetap bertahan melakukan orasi mencoba secara paksa masuk, hingga terjadi aksi anarkis dorong mendorong serta melakukan pelemparan di pintu pos 2.

Petugas keamanan pun menjadi korban para pengunjuk rasa hingga harus dilarikan oleh tim medis ke ruangan medical Pertamina TBBM Medan Group. Saat ini sudah dua korban dirawat oleh medical. Peristiwa mencekam ini bukanlah kejadian sebenarnya. Ini hanya simulasi penanggulangan Organisasi Keadaan Darurat (OKD) tentang huru hara dan kebakaran.

Simulasi penanggulangan OKD digelar PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I melalui Medan Group.

Operation Head (OH), Hari Purnomo mengungkapkan, simulasi OKD ini rutin dilakukan untuk memberikan edukasi berkelanjutan sekaligus meningkatkan kewaspadaan, mengingat lingkungan kerja yang memiliki risiko tinggi dan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Penanganan simulasi OKD ini tetap terus dilakukan di setiap lokasi kerja, untuk memberikan edukasi berkelanjutan sekaligus meningkatkan kewaspadaan, mengingat lingkungan kerja yang memiliki risiko tinggi,” tutur Hari Purnomo kepada wartawan, kemarin petang.

Hari Purnomo berharap simulasi OKD ini bisa memberikan manfaat kepada seluruh pekerja dan juga stakeholder yang ada di sekitar wilayah Terminal BBM Medan Group.”Untuk ke depannya, kegiatan ini bisa mengatasi kendala dan permasalah dengan objek memiliki risiko tinggi ,” harapnya. (gus/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/