26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

8-10 Jenazah di Bawah Kapal

Penampakan hasil temuan Remotley Operated Vehicle (ROV) dan multi-beam side scan berupa korban KM Sinar Bangun dan barang-barang milik korban di dasar Danau Toba, Kamis (28/6).

SUMUTPOS.CO – Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Brigadir Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto, dalam keterangan kepada para awak media di Posko Basarnas, Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Jumat (29/6) mengatakan, hingga kemarin Tim SAR sudah melihat jelas rekaman jenazah, kursi kapal, sepeda motor, serta tali-temali kapal.

“Hari ini kita memikirkan bagaimana cara menarik para korban ke permukaan. Saya mohon doa restu dari masyarakat, karena kedalamannya mencapai 450 meter. Korban berada di kedalaman sekitar 455 meter dan di luar badan kapal. Kapalnya sendiri kita temukan di kedalaman 420 meter. Jadi kapalnya di atas, para korban di bawahnya,” jelasnya.

Setidaknya, 8 hingga 10 jenazah terlihat di monitor ROV. Masing-masing terpisah dari badan KM Sinar Bangun yang masih utuh dan tidak pecah. “ROV hanya dapat melihat sampai 2 meter saja. Kalau kapal tampak hitam saja. Tetapi tali-talinya tampak jelas. Kapalnya utuh. Jenazah para korban terpisah dari kapal, meski tidak semuanya,” ungkapnya.

Basarnas sudah berdiskusi dan minta bantuan dari Kementerian maupun lembaga lain untuk membantu mengevakuasi korban. “Intinya kita mengevakuasi jenazah dulu. Kita akan menggunakan alat-alat yang ada, makanya kita berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lainnya, termasuk swasta,” tambahnya.

Terkait waktu yang ditentukan dalam proses evakuasi, pihaknya masih menunggu keputusan lebih lanjut. Menunggu keputusan, Tim SAR Gabungan tetap melanjutkan upaya pencarian korban. Rencananya, Basarnas akan mencoba mengangkat jenazah para korban mempergunakan tali dan alat berat. (gus/adi/gid/smg)

Penampakan hasil temuan Remotley Operated Vehicle (ROV) dan multi-beam side scan berupa korban KM Sinar Bangun dan barang-barang milik korban di dasar Danau Toba, Kamis (28/6).

SUMUTPOS.CO – Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Brigadir Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto, dalam keterangan kepada para awak media di Posko Basarnas, Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Jumat (29/6) mengatakan, hingga kemarin Tim SAR sudah melihat jelas rekaman jenazah, kursi kapal, sepeda motor, serta tali-temali kapal.

“Hari ini kita memikirkan bagaimana cara menarik para korban ke permukaan. Saya mohon doa restu dari masyarakat, karena kedalamannya mencapai 450 meter. Korban berada di kedalaman sekitar 455 meter dan di luar badan kapal. Kapalnya sendiri kita temukan di kedalaman 420 meter. Jadi kapalnya di atas, para korban di bawahnya,” jelasnya.

Setidaknya, 8 hingga 10 jenazah terlihat di monitor ROV. Masing-masing terpisah dari badan KM Sinar Bangun yang masih utuh dan tidak pecah. “ROV hanya dapat melihat sampai 2 meter saja. Kalau kapal tampak hitam saja. Tetapi tali-talinya tampak jelas. Kapalnya utuh. Jenazah para korban terpisah dari kapal, meski tidak semuanya,” ungkapnya.

Basarnas sudah berdiskusi dan minta bantuan dari Kementerian maupun lembaga lain untuk membantu mengevakuasi korban. “Intinya kita mengevakuasi jenazah dulu. Kita akan menggunakan alat-alat yang ada, makanya kita berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lainnya, termasuk swasta,” tambahnya.

Terkait waktu yang ditentukan dalam proses evakuasi, pihaknya masih menunggu keputusan lebih lanjut. Menunggu keputusan, Tim SAR Gabungan tetap melanjutkan upaya pencarian korban. Rencananya, Basarnas akan mencoba mengangkat jenazah para korban mempergunakan tali dan alat berat. (gus/adi/gid/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/