27.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Ratusan Siswa ‘Siluman’ di SMAN 13 Medan Terancam Dikeluarkan

Sementara, Wakil Kepala SMA Negeri 2 Medan Arsyad Nasution membenarkan adanya penerimaan siswa secara ilegal itu. Dia mengakui ada 5 kelas siswa yang masuk sekolah tersebut setelah PPDB secara online ditutup. Masing-masing kelas berjumlah 36 siswa.

Namun, Arsyad yang juga Ketua PPDB online di SMAN 2 Medan, mengaku tidak tahu menahu mengenai masuknya para siswa sisipan tersebut. Sebab itu merupakan kebijakan kepala sekolah dan komite sekolah.”Saya tidak bisa menjelaskan secara rinci. Saya hanya panitia PPDB online, di luar itu saya tidak tahu. Ini atas pembicaraan komite dengan kepala sekolah,” katanya.

Menurut dia, penerimaan siswa sisipan itu dikarenakan desakan para orang tua yang anaknya ingin masuk ke SMA Negeri 2 Medan. “Ada orang tua yang memohon anaknya untuk masuk sekolah. Sebab, anaknya tidak lolos PPDB online,” papar Arsyad.

Bendahara Komite SMA Negeri 2 Medan Atan Gultom juga mengakui adanya penambahan lokal untuk siswa sisipan. Kata dia, semua itu karena ada faktor-faktornya.”Penerimaan siswa itu dilatarbelakangi dengan faktor-faktor sifat rasa kemanusian. Orang tua siswa ramai-ramai datang kemari, jadi ribut-ribut depan sekolah. Jadi untuk membuat situasi kondusif, dibangunlah kelas tambahan,” ungkap pria yang mengaku petinggi salah satu LSM.

Terpisah, Wakil Kepala SMA Negeri 13 Medan Bidang Kurikulum, Yusnar, enggan berkomentar banyak. Dia berdalih tak mengetahui persis.”Saya tidak bisa menjelaskan karena saya bidang kurikulum, lebih tepatnya ke kepala sekolah saja. Memang kepala sekolah sedang ada workshop di luar,” kata Yusnar. (ris/ila)

Sementara, Wakil Kepala SMA Negeri 2 Medan Arsyad Nasution membenarkan adanya penerimaan siswa secara ilegal itu. Dia mengakui ada 5 kelas siswa yang masuk sekolah tersebut setelah PPDB secara online ditutup. Masing-masing kelas berjumlah 36 siswa.

Namun, Arsyad yang juga Ketua PPDB online di SMAN 2 Medan, mengaku tidak tahu menahu mengenai masuknya para siswa sisipan tersebut. Sebab itu merupakan kebijakan kepala sekolah dan komite sekolah.”Saya tidak bisa menjelaskan secara rinci. Saya hanya panitia PPDB online, di luar itu saya tidak tahu. Ini atas pembicaraan komite dengan kepala sekolah,” katanya.

Menurut dia, penerimaan siswa sisipan itu dikarenakan desakan para orang tua yang anaknya ingin masuk ke SMA Negeri 2 Medan. “Ada orang tua yang memohon anaknya untuk masuk sekolah. Sebab, anaknya tidak lolos PPDB online,” papar Arsyad.

Bendahara Komite SMA Negeri 2 Medan Atan Gultom juga mengakui adanya penambahan lokal untuk siswa sisipan. Kata dia, semua itu karena ada faktor-faktornya.”Penerimaan siswa itu dilatarbelakangi dengan faktor-faktor sifat rasa kemanusian. Orang tua siswa ramai-ramai datang kemari, jadi ribut-ribut depan sekolah. Jadi untuk membuat situasi kondusif, dibangunlah kelas tambahan,” ungkap pria yang mengaku petinggi salah satu LSM.

Terpisah, Wakil Kepala SMA Negeri 13 Medan Bidang Kurikulum, Yusnar, enggan berkomentar banyak. Dia berdalih tak mengetahui persis.”Saya tidak bisa menjelaskan karena saya bidang kurikulum, lebih tepatnya ke kepala sekolah saja. Memang kepala sekolah sedang ada workshop di luar,” kata Yusnar. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/