26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Jangan Usir Kami, Biarkan Kami Tetap di Sini…

Foto: sumut pos/fachrul rozi
Tolak Digusur : Warga bermukim di pinggir rel kereta api saat menggelar aksi di Stasiun KA Cabang Belawan. Mereka menolak penggusuran untuk kepentingan pembangunan 300 unit ruko, Senin (28/8) siang.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Seratusan warga bermukim di pinggir rel kereta api (KA), menggeruduk Stasiun KA Belawan. Pasalnya, warga menolak digusur dan bangunan mereka karena akan dijadikan 300 unit rumah toko (ruko) oleh pengembang, Senin (28/8) siang.

Dalam aksinya, pendemo yang membawa berbagai poster bertuliskan kecaman, serta meminta aparat TNI dan polisi untuk tidak berpihak, mendesak PT KAI Divre I Sumut agar membatalkan rencana penggusuran 145 unit bangunan milik warga.”Jangan usir kami, biarkan kami tetap tinggal disini,” teriak Ardianto (37), seorang pendemo.

Warga yang menuntut kepastian, mengaku kalau selama 3 minggu belakangan ini, mereka selalu diintimidasi. Bahkan, dipaksa untuk menandatangani kertas kosong.”Kami bangun rumah di sini bayar, ada izin dari PT KAI dan Camat. Jadi bukan penghuni liar,” teriaknya.

Aksi yang dikawal aparat TNI, polisi serta petugas keamanan kereta api sempat memanas saat orator membeberkan adanya MoU bisnis antara PT KAI Divre I Sumut dengan PT Mutiara Utama perusahaan pengembang asal Bandung yang akan membangun 300 unit bangunan ruko.”Kalian (PT KAI, Red) tega membongkar rumah kami, dan bilang untuk keperluan pembangunan jalur. Padahal, di sini mau dibangun ratusan ruko,” beber Adianto.

Meski berteriak minta agar pejabat perusahaan BUMN ini keluar menemui pendemo, namun tetap tidak dihiraukan. Alhasil, pendemo membubarkan diri tanpa mendapat penjelasan dari PT KAI.”Tolong pejabat di kantor ini jelaskan apa yang membuat kalian tega mengusir kami. Kalau kalian diam, kami menolak pindah. Jangan coba-coba berani mengirim surat peringatan,” tantangnya.

Foto: sumut pos/fachrul rozi
Tolak Digusur : Warga bermukim di pinggir rel kereta api saat menggelar aksi di Stasiun KA Cabang Belawan. Mereka menolak penggusuran untuk kepentingan pembangunan 300 unit ruko, Senin (28/8) siang.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Seratusan warga bermukim di pinggir rel kereta api (KA), menggeruduk Stasiun KA Belawan. Pasalnya, warga menolak digusur dan bangunan mereka karena akan dijadikan 300 unit rumah toko (ruko) oleh pengembang, Senin (28/8) siang.

Dalam aksinya, pendemo yang membawa berbagai poster bertuliskan kecaman, serta meminta aparat TNI dan polisi untuk tidak berpihak, mendesak PT KAI Divre I Sumut agar membatalkan rencana penggusuran 145 unit bangunan milik warga.”Jangan usir kami, biarkan kami tetap tinggal disini,” teriak Ardianto (37), seorang pendemo.

Warga yang menuntut kepastian, mengaku kalau selama 3 minggu belakangan ini, mereka selalu diintimidasi. Bahkan, dipaksa untuk menandatangani kertas kosong.”Kami bangun rumah di sini bayar, ada izin dari PT KAI dan Camat. Jadi bukan penghuni liar,” teriaknya.

Aksi yang dikawal aparat TNI, polisi serta petugas keamanan kereta api sempat memanas saat orator membeberkan adanya MoU bisnis antara PT KAI Divre I Sumut dengan PT Mutiara Utama perusahaan pengembang asal Bandung yang akan membangun 300 unit bangunan ruko.”Kalian (PT KAI, Red) tega membongkar rumah kami, dan bilang untuk keperluan pembangunan jalur. Padahal, di sini mau dibangun ratusan ruko,” beber Adianto.

Meski berteriak minta agar pejabat perusahaan BUMN ini keluar menemui pendemo, namun tetap tidak dihiraukan. Alhasil, pendemo membubarkan diri tanpa mendapat penjelasan dari PT KAI.”Tolong pejabat di kantor ini jelaskan apa yang membuat kalian tega mengusir kami. Kalau kalian diam, kami menolak pindah. Jangan coba-coba berani mengirim surat peringatan,” tantangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/