29 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Suamiku Tampan, Tapi Kejam

SUMUTPOS.CO-Diperistri pria tampan, hati siapa yang tidak senang. Begitu pula yang dirasakan TT (28). Namun 8 tahun menikah sifat buruknya suaminya, OJ (30) mulai terkuak. Wanita yang telah dikaruniai sepasang anak ini menggugat cerai suaminya lantaran berlaku kejam dengan memukuli dan menendangnya.

Tahun 2005 merupakan saat menyenangkan dan membanggakan hati TT. Masa itu, dirinya dipersunting OJ. Meski saat naik pelaminan, TT sudah mengandung 1 bulan, tetapi hal itu tak masalah buatnya.

“Saat kami menikah, aku sudah mengadung satu bulan. Tapi karena tak terlalu besar, masyarakat sekitar rumahku tak mengetahui itu. Dan kami pun menggelar resepsi pernikahan seperti layaknya orang mengelar acara pernikahan,” ujarnya kepada POSMETRO MEDAN (grup JPNN).

Terhitung 10 bulan pernikahan mereka, TT dan OJ mengontrak rumah di wilayah Setia Budi. Hidup mereka begitu bahagia, apalagi saat dikaruniai seorang putrid yang cantik. “Bahagia kali bang, selama 10 bulan itu kami tak pernah ribut bang. Kami pun hidup dengan anak bayi yang sangat kami cintai,” katanya.

Kebahagiaan kembali menaungi keluarga kecil mereka saat TT melahirkan seorang bayi laki-laki di tahun 2009. Punya sepasang anak membuat warna keluarga mereka semakin bersinar. “Empat tahun kemudiaan, kami diberikan anak laki-laki. Kebahgiaan itu semakin lengkap setelah kami telah memiliki sepasang anak,” ucapnya.

Hingga suatu ketika, ibu kandung TT mengalami sakit sehingga ibu dua anak itu harus pulang kampung ke Siantar selama 2 hari. “Orangtuaku sakit bang, jadi aku pergi dengan kedua anakku. Sedangkan suamiku harus kerja, apalagi pegawai hotel tak boleh libur,” ungkapnya.

Kepergiaan TT, ternyata membuat suaminya merajuk karena merasa tak diperhatikan. “Malam itu, malam kedua kepulanganku dari rumah ibuku. Kami bertengkar karena dia merasa tidak kuperhatikan lagi. Alhasil kami ribut bang. Tapi dia memukul dan menendangku,” kesalnya.

Merasa sakit, dengan pukulan dan tendangan yang dilakukan suaminya. TT pun membalas. Hal itu ternyata membuat suaminya semakin emosi dan menamparnya serta meludahi wajahnya. “Namanya dipukul ya pasti melawan bang, tapi aku cewek enggak bisa berbuat banyak. Lalu dia menamparku dan meludahiku,” lirihnya dengan mata berkaca-kaca.

“Untung saat itu kedua anaku sedang tidur. Dan tak melihat ibunya dipukuli ayahnya,” sambungnya.

Pukulan, demi pukulan yang dilakukan suaminya terhadap TT. Ternyata, membuat ibu dua anak ini sakit hati. Dengan tergopoh-gopoh, TT mendatanggi Pengadilan Agama Medan (PA) guna menceraikan suami yang dengan kejam memukulinya. “Saya tidak kuat bang, biarlah saya dibilang janda anak dua. Yang penting saya hidup bahagia tanpa seorang suami,” tuturnya saat ditemui di Pengadilan Agma Medan (PA). (cr1/bud)

SUMUTPOS.CO-Diperistri pria tampan, hati siapa yang tidak senang. Begitu pula yang dirasakan TT (28). Namun 8 tahun menikah sifat buruknya suaminya, OJ (30) mulai terkuak. Wanita yang telah dikaruniai sepasang anak ini menggugat cerai suaminya lantaran berlaku kejam dengan memukuli dan menendangnya.

Tahun 2005 merupakan saat menyenangkan dan membanggakan hati TT. Masa itu, dirinya dipersunting OJ. Meski saat naik pelaminan, TT sudah mengandung 1 bulan, tetapi hal itu tak masalah buatnya.

“Saat kami menikah, aku sudah mengadung satu bulan. Tapi karena tak terlalu besar, masyarakat sekitar rumahku tak mengetahui itu. Dan kami pun menggelar resepsi pernikahan seperti layaknya orang mengelar acara pernikahan,” ujarnya kepada POSMETRO MEDAN (grup JPNN).

Terhitung 10 bulan pernikahan mereka, TT dan OJ mengontrak rumah di wilayah Setia Budi. Hidup mereka begitu bahagia, apalagi saat dikaruniai seorang putrid yang cantik. “Bahagia kali bang, selama 10 bulan itu kami tak pernah ribut bang. Kami pun hidup dengan anak bayi yang sangat kami cintai,” katanya.

Kebahagiaan kembali menaungi keluarga kecil mereka saat TT melahirkan seorang bayi laki-laki di tahun 2009. Punya sepasang anak membuat warna keluarga mereka semakin bersinar. “Empat tahun kemudiaan, kami diberikan anak laki-laki. Kebahgiaan itu semakin lengkap setelah kami telah memiliki sepasang anak,” ucapnya.

Hingga suatu ketika, ibu kandung TT mengalami sakit sehingga ibu dua anak itu harus pulang kampung ke Siantar selama 2 hari. “Orangtuaku sakit bang, jadi aku pergi dengan kedua anakku. Sedangkan suamiku harus kerja, apalagi pegawai hotel tak boleh libur,” ungkapnya.

Kepergiaan TT, ternyata membuat suaminya merajuk karena merasa tak diperhatikan. “Malam itu, malam kedua kepulanganku dari rumah ibuku. Kami bertengkar karena dia merasa tidak kuperhatikan lagi. Alhasil kami ribut bang. Tapi dia memukul dan menendangku,” kesalnya.

Merasa sakit, dengan pukulan dan tendangan yang dilakukan suaminya. TT pun membalas. Hal itu ternyata membuat suaminya semakin emosi dan menamparnya serta meludahi wajahnya. “Namanya dipukul ya pasti melawan bang, tapi aku cewek enggak bisa berbuat banyak. Lalu dia menamparku dan meludahiku,” lirihnya dengan mata berkaca-kaca.

“Untung saat itu kedua anaku sedang tidur. Dan tak melihat ibunya dipukuli ayahnya,” sambungnya.

Pukulan, demi pukulan yang dilakukan suaminya terhadap TT. Ternyata, membuat ibu dua anak ini sakit hati. Dengan tergopoh-gopoh, TT mendatanggi Pengadilan Agama Medan (PA) guna menceraikan suami yang dengan kejam memukulinya. “Saya tidak kuat bang, biarlah saya dibilang janda anak dua. Yang penting saya hidup bahagia tanpa seorang suami,” tuturnya saat ditemui di Pengadilan Agma Medan (PA). (cr1/bud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/