25.1 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Akhirnya, Kadis Pertamanan Mengaku Salah

Foto: Gatha Ginting/PM Sejumlah petugas memotong dahan pohon asam yang tumbang menimpa 4 mobil di Jalan Teuku Umar Kec. Medan Petisah, Senin (27/10).
Foto: Gatha Ginting/PM
Sejumlah petugas memotong dahan pohon asam yang tumbang menimpa 4 mobil di Jalan Teuku Umar Kec. Medan Petisah, Senin (27/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus pohon tumbang hingga merenggut nyawa telah membuat Wali Kota Medan, Drs Tengku Dzulmi Eldin menegur kinerja bawahannya. Kepala Dinas Pertamanan Zulkifli Sitepu, selaku pihak yang bertanggung jawab akhirnya mengaku salah, dan akan menjadikannya sebagai pelajaran.

“Ini jadi pelajaran bagi kita. Langkah ke depannya, kita harus memang betul-betul memberdayakan anggota maupun peralatan yang ada,” ucap pria yang akrab disapa Zul itu.

Pihak Dinas Pertamanan sendiri telah membuka jalur telepon pengaduan masyarakat. Hal itu diharapkan dapat mencegah terjadinya pohon tumbang.

“Jadi bukan pohon tumbang saja yang kita harapkan laporan dari masyarakat. Tapi, kondisi pohon lapuk, keropos, miring juga bisa dilaporkan ke nomor call center 061-4552713. Mulai hari ini, kita akan meletakkan anggota di Lapangan Merdeka yang standby 24 jam untuk mengetahui apakah ada masyarakat yang menghubungi ke nomor tersebut. Begitu ada laporan, hari itu juga anggota harus turun untuk mengecek ke lapangan dan kejadian ini tidak terulang lagi,” bebernya terkait program pencegahan yang telah mereka persiapkan.

Lantas berapa banyak pohon yang berusia telah berusia 20 tahun keatas, Zulkifli tak dapat memastikan. “Sejauh ini, seluruh pohon yang ada di kota Medan mencapai 400 ribu batang pohon. Usia pohon tersebut bervariasi dan ada usianya yang baru ditanam, 5 tahun, 20 tahun bahkan 100 tahun. Untuk mengetahui secara pasti usia pohon tersebut memakan waktu dan harus ditelusuri betul-betul dengan orang yang ahli mengenai pohon,” tuturnya.

Diakui Zulkifli lagi, pohon yang baru-baru tumbang di kawasan Jl. Sudirman merupakan jenis pohon jintungan dan di Jl. Teuku Umar merupakan pohon asam jawa. Kondisi akar kedua pohon ini tidak kuat, akibatnya rawan tumbang.

“Ada 3 pohon yang akarnya tidak kuat. Yakni pohon jintungan, pohon asam jawa dan pohon angsana. Meski begitu, kita terus melakukan pengecekan dan merawat pohon itu secara rutin lagi agar peristiwa pohon tumbang tidak terjadi lagi. Sedangkan pohon penghijauan dengan akarnya kuat diantaranya pohon trambesi dan mahoni,” terangnya.

Zulkifli juga mengakui penanganan pohon tumbang di kota Medan ini dikelola secara swakelola. Pasalnya, anggaran untuk kasus tersebut tidak ada tertampung di anggaran APBD kota Medan.

“Kita sudah pernah ajukan, tapi tak bisa ditampung anggarannya. Jadi, kita pun secara tim mengelolanya jika ada ditemukan pohon tumbang kembali,” pungkasnya. (ind/ali/win/bd)

 

Foto: Gatha Ginting/PM Sejumlah petugas memotong dahan pohon asam yang tumbang menimpa 4 mobil di Jalan Teuku Umar Kec. Medan Petisah, Senin (27/10).
Foto: Gatha Ginting/PM
Sejumlah petugas memotong dahan pohon asam yang tumbang menimpa 4 mobil di Jalan Teuku Umar Kec. Medan Petisah, Senin (27/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus pohon tumbang hingga merenggut nyawa telah membuat Wali Kota Medan, Drs Tengku Dzulmi Eldin menegur kinerja bawahannya. Kepala Dinas Pertamanan Zulkifli Sitepu, selaku pihak yang bertanggung jawab akhirnya mengaku salah, dan akan menjadikannya sebagai pelajaran.

“Ini jadi pelajaran bagi kita. Langkah ke depannya, kita harus memang betul-betul memberdayakan anggota maupun peralatan yang ada,” ucap pria yang akrab disapa Zul itu.

Pihak Dinas Pertamanan sendiri telah membuka jalur telepon pengaduan masyarakat. Hal itu diharapkan dapat mencegah terjadinya pohon tumbang.

“Jadi bukan pohon tumbang saja yang kita harapkan laporan dari masyarakat. Tapi, kondisi pohon lapuk, keropos, miring juga bisa dilaporkan ke nomor call center 061-4552713. Mulai hari ini, kita akan meletakkan anggota di Lapangan Merdeka yang standby 24 jam untuk mengetahui apakah ada masyarakat yang menghubungi ke nomor tersebut. Begitu ada laporan, hari itu juga anggota harus turun untuk mengecek ke lapangan dan kejadian ini tidak terulang lagi,” bebernya terkait program pencegahan yang telah mereka persiapkan.

Lantas berapa banyak pohon yang berusia telah berusia 20 tahun keatas, Zulkifli tak dapat memastikan. “Sejauh ini, seluruh pohon yang ada di kota Medan mencapai 400 ribu batang pohon. Usia pohon tersebut bervariasi dan ada usianya yang baru ditanam, 5 tahun, 20 tahun bahkan 100 tahun. Untuk mengetahui secara pasti usia pohon tersebut memakan waktu dan harus ditelusuri betul-betul dengan orang yang ahli mengenai pohon,” tuturnya.

Diakui Zulkifli lagi, pohon yang baru-baru tumbang di kawasan Jl. Sudirman merupakan jenis pohon jintungan dan di Jl. Teuku Umar merupakan pohon asam jawa. Kondisi akar kedua pohon ini tidak kuat, akibatnya rawan tumbang.

“Ada 3 pohon yang akarnya tidak kuat. Yakni pohon jintungan, pohon asam jawa dan pohon angsana. Meski begitu, kita terus melakukan pengecekan dan merawat pohon itu secara rutin lagi agar peristiwa pohon tumbang tidak terjadi lagi. Sedangkan pohon penghijauan dengan akarnya kuat diantaranya pohon trambesi dan mahoni,” terangnya.

Zulkifli juga mengakui penanganan pohon tumbang di kota Medan ini dikelola secara swakelola. Pasalnya, anggaran untuk kasus tersebut tidak ada tertampung di anggaran APBD kota Medan.

“Kita sudah pernah ajukan, tapi tak bisa ditampung anggarannya. Jadi, kita pun secara tim mengelolanya jika ada ditemukan pohon tumbang kembali,” pungkasnya. (ind/ali/win/bd)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/