30 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Bapak dan Abang Perkosa Bocah 10 Tahun

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO –Seorang bocah perempuan sebut saja Sari (10), pasrah merasakan sakit dan sedihnya menjadi budak seks. Pelakunya, tak lain adalah keluarga bocah malang ini sendiri, SR (45) ayahnya dan KH (20) abang tirinya di rumah kontrakan yang mereka diami.

Informasi didapat di Mapolsek Percut Seituan, terungkapnya kasus ini setelah Norma, pemilik rumah kontrakan merasa prihatin melihat kondisi Sari yang lusuh, tampak murung dan menyedihkan.

Menurutnya, perbuatan bejat yang dilakukan ayah dan abang tiri nya itu terjadi setelah ibu kandung korban meninggal dunia beberapa bulan lalu. Ironisnya, akibat perlakuan tersebut, korban harus mengidap penyakit kurap di kemaluannya.

“Mulanya saya melihatnya termenung sedih. Saya dekati dan tanya apa masalahnya. Mulanya dia gak mau cerita. Karena badannya kotor, kemudian saya mandikan dia. Saat itulah saya melihat kalau kemaluannya memerah seperti ada penyakit ,” ungkap Norma, di Mapolsek Percut Seituan, Kamis (7/9).

Dia lantas menanyakan apa yang terjadi pada kemaluannya. Penasaran meski tak mau mengaku mulanya, kata Norma, akhirnya setelah didesak bocah ini menceritakan apa yang dialaminya. “Barulah dia mengaku kalau kemaluannya itu memerah, kena kurap karena digituin sama ayah dan abang tirinya,” terangnya.

Norma mengatakan bahwa ia sangat terkejut setelah mendengar pengakuan dari korban. Ia pun sempat menemui ayah tiri korban.“Sudah ku labrak namun ayah tirinya malah marah kepadaku dan mengancam akan melaporkanku karena sudah menuduhnya mencabuli korban,” jelasnya.

Tak mau Sari terus menjadi bulan-bulana pelampiasan nasfu bejat ayah dan abang tirinya, Norma mengaku membawa korban diam-diam ke ke Polsek Percut Seituan untuk melapor.

Pengakuan korban, mulanya yang menggaulinya adalah ayahnya berulang-ulang. “Kemudian, abang juga,” kata Sari yang masih tampak urung menyebut sudah berapa kali keduanya melakukan perbuatan itu.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Pardamean Hutahaean, ketika dikonfirmasi wartawan menyebut, saat ini ayah dan abang tiri korban sedang diperiksa intensif. “Mereka sedang diperiksa, nanti kita sampaikan lagi perkembangannya,” kata Pardamean , kemarin.

Ditanya soal hasil pemeriksaan terhadap kedua pelaku, ayah dan abang tirinya, Kompol Pardamean mengaku belum mendapat hasil. “Masih diperiksa, nanti coba tanya langsung saja ke Kanit (Reskrim). Ini ayah dan abangnya sedang kita mintai keterangan di mako,” tegasnya. (dvs/ila)

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO –Seorang bocah perempuan sebut saja Sari (10), pasrah merasakan sakit dan sedihnya menjadi budak seks. Pelakunya, tak lain adalah keluarga bocah malang ini sendiri, SR (45) ayahnya dan KH (20) abang tirinya di rumah kontrakan yang mereka diami.

Informasi didapat di Mapolsek Percut Seituan, terungkapnya kasus ini setelah Norma, pemilik rumah kontrakan merasa prihatin melihat kondisi Sari yang lusuh, tampak murung dan menyedihkan.

Menurutnya, perbuatan bejat yang dilakukan ayah dan abang tiri nya itu terjadi setelah ibu kandung korban meninggal dunia beberapa bulan lalu. Ironisnya, akibat perlakuan tersebut, korban harus mengidap penyakit kurap di kemaluannya.

“Mulanya saya melihatnya termenung sedih. Saya dekati dan tanya apa masalahnya. Mulanya dia gak mau cerita. Karena badannya kotor, kemudian saya mandikan dia. Saat itulah saya melihat kalau kemaluannya memerah seperti ada penyakit ,” ungkap Norma, di Mapolsek Percut Seituan, Kamis (7/9).

Dia lantas menanyakan apa yang terjadi pada kemaluannya. Penasaran meski tak mau mengaku mulanya, kata Norma, akhirnya setelah didesak bocah ini menceritakan apa yang dialaminya. “Barulah dia mengaku kalau kemaluannya itu memerah, kena kurap karena digituin sama ayah dan abang tirinya,” terangnya.

Norma mengatakan bahwa ia sangat terkejut setelah mendengar pengakuan dari korban. Ia pun sempat menemui ayah tiri korban.“Sudah ku labrak namun ayah tirinya malah marah kepadaku dan mengancam akan melaporkanku karena sudah menuduhnya mencabuli korban,” jelasnya.

Tak mau Sari terus menjadi bulan-bulana pelampiasan nasfu bejat ayah dan abang tirinya, Norma mengaku membawa korban diam-diam ke ke Polsek Percut Seituan untuk melapor.

Pengakuan korban, mulanya yang menggaulinya adalah ayahnya berulang-ulang. “Kemudian, abang juga,” kata Sari yang masih tampak urung menyebut sudah berapa kali keduanya melakukan perbuatan itu.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Pardamean Hutahaean, ketika dikonfirmasi wartawan menyebut, saat ini ayah dan abang tiri korban sedang diperiksa intensif. “Mereka sedang diperiksa, nanti kita sampaikan lagi perkembangannya,” kata Pardamean , kemarin.

Ditanya soal hasil pemeriksaan terhadap kedua pelaku, ayah dan abang tirinya, Kompol Pardamean mengaku belum mendapat hasil. “Masih diperiksa, nanti coba tanya langsung saja ke Kanit (Reskrim). Ini ayah dan abangnya sedang kita mintai keterangan di mako,” tegasnya. (dvs/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/