26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

Gadis SMP Hilang Terseret Arus Danau Toba, Oppungnya Meratap

Foto: bgc/net Saur Boru Manurung, ompung boru korban tak bisa menahan tangisnya mengetahui sang cucu tenggelam di Danau Toba.
Foto: bgc/net
Saur Boru Manurung, ompung boru korban tak bisa menahan tangisnya mengetahui sang cucu tenggelam di Danau Toba.

Ompung Korban Meratap-ratap
Hilangnya Enjelika membuat keluarga histeris. Apalagi orangtua korban diketahui sudah lama bercerai dan meninggalkannya.

Saur Boru Manurung, ompung boru (nenek) korban dari mamaknya, mengatakan cucunya itu adalah anak ke-3 dari 4 bersaudara.

Bersama saudara kembarnya Enjelita Manurung, Enjelika tinggal di rumah ompungnya di Desa Sihiong, Kecamatan Bonatua Lunasi, Tobasa.

“Mulak maho anggi, pake ma bajumon, nga paleleng hu ho di aeki, ngalian ho annon anggi. Mulak maho inang, nga ro au dohot anggim (Pulanglah kau nak, pakailah baju mu ini, sudah terlalu lama kau di dalam air, kedingingan kau nanti. Pulang lah inang, sudah datang aku sama adik mu ini),” ratap Saur di pinggir pantai sambil memegang baju korban, Rabu (29/11).

Kembaran korban, Enjelita bahkan sampai pingsan dan harus dibopong oleh warga ke warung di dekat lokasi pantai pasir putih, Desa Parparean I, Kecamatan Porsea, Tobasa.

Bupati Tobasa, Darwin Siagian yang turun ke lokasi mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa korban.

“Ke depan kita akan buat batas rambu di pantai, agar pengunjung mengetahui batas-batas kedalaman air,” kata Darwin.

Sementara Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Lumban Julu, Hendrik Simanjuntak mengatakan tidak tahu menahu soal kepergian siswanya ke pantai.

“Kita nggak tau para siswa ini kemana sepulang sekolah. Kita tadi baru dapat kabar, ternyata mereka ke sini mau merayakan ulang tahun,” sebutnya.

Hingga pukul 17.45 WIB, petugas BPBD terlihat meninggalkan lokasi dan akan melanjutkan pencarian esok hari. (bgc/net)

Foto: bgc/net Saur Boru Manurung, ompung boru korban tak bisa menahan tangisnya mengetahui sang cucu tenggelam di Danau Toba.
Foto: bgc/net
Saur Boru Manurung, ompung boru korban tak bisa menahan tangisnya mengetahui sang cucu tenggelam di Danau Toba.

Ompung Korban Meratap-ratap
Hilangnya Enjelika membuat keluarga histeris. Apalagi orangtua korban diketahui sudah lama bercerai dan meninggalkannya.

Saur Boru Manurung, ompung boru (nenek) korban dari mamaknya, mengatakan cucunya itu adalah anak ke-3 dari 4 bersaudara.

Bersama saudara kembarnya Enjelita Manurung, Enjelika tinggal di rumah ompungnya di Desa Sihiong, Kecamatan Bonatua Lunasi, Tobasa.

“Mulak maho anggi, pake ma bajumon, nga paleleng hu ho di aeki, ngalian ho annon anggi. Mulak maho inang, nga ro au dohot anggim (Pulanglah kau nak, pakailah baju mu ini, sudah terlalu lama kau di dalam air, kedingingan kau nanti. Pulang lah inang, sudah datang aku sama adik mu ini),” ratap Saur di pinggir pantai sambil memegang baju korban, Rabu (29/11).

Kembaran korban, Enjelita bahkan sampai pingsan dan harus dibopong oleh warga ke warung di dekat lokasi pantai pasir putih, Desa Parparean I, Kecamatan Porsea, Tobasa.

Bupati Tobasa, Darwin Siagian yang turun ke lokasi mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa korban.

“Ke depan kita akan buat batas rambu di pantai, agar pengunjung mengetahui batas-batas kedalaman air,” kata Darwin.

Sementara Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Lumban Julu, Hendrik Simanjuntak mengatakan tidak tahu menahu soal kepergian siswanya ke pantai.

“Kita nggak tau para siswa ini kemana sepulang sekolah. Kita tadi baru dapat kabar, ternyata mereka ke sini mau merayakan ulang tahun,” sebutnya.

Hingga pukul 17.45 WIB, petugas BPBD terlihat meninggalkan lokasi dan akan melanjutkan pencarian esok hari. (bgc/net)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/