30.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Tabagsel Bersatu Ingin Pemimpin Berpengalaman

Foto: M IDRIS/Sumut Pos
Koordinator Relawan Djoss, Ricky Sitorus foto bersama dengan perwakilan relawan Tabagsel Bersatu yang beralih dukungan dari Eramas di Posko Pemenangan Djoss se-Sumut Jalan Cipto, Medan,? Senin (28/5) kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Relawan Tapanuli Bagian Selatan (Tagagsel) Bersatu mendukung Djarot Saiful Hidayat – Sihar Sitorus (Djoss). Sebelumnya, mereka mengaku mendukung nomor urut 1, karena alasan ingin dipimpin sosok yang berpengalaman maka mereka mengalih dukungannnya ke Djoss.  Sekretaris Tabagsel Bersatu, Andi Hakim Nasution mengatakan masyarakat berhak memilih calon pemimpinnya yang benar-benar sesuai dengan harapan-harapan ke depan. Oleh karena itu, dilakukan penyeleksian terlebih dahulu siapa yang menyerap aspirasi rakyatnya.

“Seiring berjalannya waktu, ternyata pilihan kami lebih tepat kepada pasangan Djoss ketimbang Eramas. Sebab, Pak Djarot sudah tidak diragukan lagi pengalamannya dalam dunia pemerintahan,” ungkap Andi saat berada di Posko Pemenangan Djoss se-Sumut, di Jalan Cipto, Medan,‎ Senin (28/5) kemarin.

Diutarakan dia, sebelum memutuskan pindah ke Djoss pihaknya telah mengadakan pertemuan semacam forum internal pengurus. Dalam forum itu, dibahas sikap untuk benar-benar memilih pemimpin yang memperjuangkan aspirasi masyarakat Sumut. Hasilnya, memutuskan beralih pilihan dari Eramas ke Djoss.

“Pak Djarot pernah menjadi Wali Kota Blitar selama dua periode. Kemudian, wakil gubernur DKI Djakarta satu periode dan sempat juga menjadi gubernur. Lalu, pernah juga duduk di kursi DPR RI. Melihat pengalaman atau sepak terjangnya di dunia pemerintahan, jelas tak diragukan lagi. Hal itu yang menjadi salah satu pertimbangan kuat beralihnya dukungan ke Djarot-Sihar. Artinya, kami tidak ada sedikitpun unsur paksaan atau intimidasi,” jelas Andi.

Menurutnya, Sumut ini sudah waktunya berbenah, karena faktanya telah jauh tertinggal dengan provinsi lain yang telah maju dan berkembang. Jadi, apabila nantinya yang memimpin Sumut ini Djarot-Sihar maka diyakini dapat bersaing dengan provinsi yang telah maju seperti Surabaya.

“Pasangan nomor 2 ini memiliki jargon yaitu Semua Urusan Mudah dan Transparan. Untuk pasangan sebelumnya, kami merasa arah perbaikan belum jelas seperti apa di Sumut,” tutur Andi.

Foto: M IDRIS/Sumut Pos
Koordinator Relawan Djoss, Ricky Sitorus foto bersama dengan perwakilan relawan Tabagsel Bersatu yang beralih dukungan dari Eramas di Posko Pemenangan Djoss se-Sumut Jalan Cipto, Medan,? Senin (28/5) kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Relawan Tapanuli Bagian Selatan (Tagagsel) Bersatu mendukung Djarot Saiful Hidayat – Sihar Sitorus (Djoss). Sebelumnya, mereka mengaku mendukung nomor urut 1, karena alasan ingin dipimpin sosok yang berpengalaman maka mereka mengalih dukungannnya ke Djoss.  Sekretaris Tabagsel Bersatu, Andi Hakim Nasution mengatakan masyarakat berhak memilih calon pemimpinnya yang benar-benar sesuai dengan harapan-harapan ke depan. Oleh karena itu, dilakukan penyeleksian terlebih dahulu siapa yang menyerap aspirasi rakyatnya.

“Seiring berjalannya waktu, ternyata pilihan kami lebih tepat kepada pasangan Djoss ketimbang Eramas. Sebab, Pak Djarot sudah tidak diragukan lagi pengalamannya dalam dunia pemerintahan,” ungkap Andi saat berada di Posko Pemenangan Djoss se-Sumut, di Jalan Cipto, Medan,‎ Senin (28/5) kemarin.

Diutarakan dia, sebelum memutuskan pindah ke Djoss pihaknya telah mengadakan pertemuan semacam forum internal pengurus. Dalam forum itu, dibahas sikap untuk benar-benar memilih pemimpin yang memperjuangkan aspirasi masyarakat Sumut. Hasilnya, memutuskan beralih pilihan dari Eramas ke Djoss.

“Pak Djarot pernah menjadi Wali Kota Blitar selama dua periode. Kemudian, wakil gubernur DKI Djakarta satu periode dan sempat juga menjadi gubernur. Lalu, pernah juga duduk di kursi DPR RI. Melihat pengalaman atau sepak terjangnya di dunia pemerintahan, jelas tak diragukan lagi. Hal itu yang menjadi salah satu pertimbangan kuat beralihnya dukungan ke Djarot-Sihar. Artinya, kami tidak ada sedikitpun unsur paksaan atau intimidasi,” jelas Andi.

Menurutnya, Sumut ini sudah waktunya berbenah, karena faktanya telah jauh tertinggal dengan provinsi lain yang telah maju dan berkembang. Jadi, apabila nantinya yang memimpin Sumut ini Djarot-Sihar maka diyakini dapat bersaing dengan provinsi yang telah maju seperti Surabaya.

“Pasangan nomor 2 ini memiliki jargon yaitu Semua Urusan Mudah dan Transparan. Untuk pasangan sebelumnya, kami merasa arah perbaikan belum jelas seperti apa di Sumut,” tutur Andi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/