30.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Biduan Dibunuh Pacar di Kamar Hotel

Tersangka Dibakar Cemburu

MEDAN- Seorang biduan asal Kota Binjai ditemukan tewas di kamar nomor 31 Hotel Garuda, Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sabtu malam (29/10) pukul 23.30 WIB. Korban yang diketahui bernama Wulan Maristania (18), warga Jalan Medan Binjai KM 15 Gang Kenduri, Diski, ini ditemukan tewas bersimbah darah dengan lima luka tusukan di leher kiri dan dua tusukan di bagian dada.

Atas penemuan jasad tersebut, selanjutnya korban dibawa ke Instalasi Jenazah RSUD dr Pirngadi Medan, Minggu pagi (30/10) pukul 04.30 WIB guna menjalani otopsi.

Menurut adik korban, Nadia Kartika Sari (17), yang ditemui di ruang instalasi jenazah RSUD dr Pirngadi Medan, malam sebelum kejadian, korban sempat mengirimkan SMS ke HP nya. “Waktu itu saya lagi nyanyi di acara pesta sebagai biduan. Terus kakak saya SMS, dia nanya saya pulang apa nggak malam itu, karena rencananya kakak saya mau pergi sebentar,” ujar Sari, sembari menangisi jasad kakaknya.

Namun saat Sari kembali ke rumah kontrakan mereka sekira pukul 01.00 WIB, kondisi rumah terkunci dan kuncinya dibawa korban. Sari selanjutnya mengirimkan SMS menanyakan keberadaan kakaknya, namun balasan yang didapat Sari bukan dari nomor kakaknya, melainkan nomor pacar kakaknya.

“Isi SMS nya, menyuruh saya untuk menunggunya. Namun setelah menunggu satu jam lebih, kakak saya belum juga sampai. Saya kembali lagi ke acara pesta tempat saya nyanyi tadi,” sebutnya.
Bahkan menurut pengakuan Sari, dia dan kawan-kawannya sempat mencari korban ke beberapa lokasi tempat kakaknya biasa nongkrong, namun hingga pukul 03.00 WIB korban tak kunjung ditemukan. Sekitar pukul 08.00 WIB, Sari kembali ke rumah kontrakannya, dia mengira sang kakak sudah kembali.

Ketika tiba di rumah kontrakan yang baru satu bulan mereka tempati, seorang tetangga memberitahukan kalau ada petugas kepolisian yang datang ke rumahnya dan memberitahukan kalau Wulan telah meninggal dunia. “Sari, tadi polisi datang. Mereka pesan agar disampaiakan kalau kakak kamu telah tewas dibunuh dan segera datang ke Pirngadi, karena jasad kakak kamu udah di sana,” ungkap Sari menirukan ucapan tetangganya.

Mendengar kabar tersebut, awalnya Sari belum begitu mempercayainya, namun setelah melihat langsung kondisi kakaknya, barulah dia menyadari jika jasad tersebut memang kakaknya, Wulan. Informasi yang didapat Sari dari pihak kepolisian, pelaku pembunuh kakaknya merupakan pacar korban yang bernama Satia (23), warga Jalan Nangka, Binjai, dan telah ditahan tak lama setelah kejadian.

Sementara menurut Rio, warga yang mengaku teman abang ipar korban, beberapa minggu lalu, abang ipar korban, Yusri, ada mengeluh kepadanya terkait kelakuan korban. “Yusri- mengatakan kepada saya, kalau adik iparnya itu mengandung dan keguguran. Sementara, ia masih pacaran.

Mungkin, karena persoalan ini juga pacarnya nekat melakukan perbuatan keji itu. Bisa saja hanya karena korban minta pertanggung jawaban kepada si lelaki,” ungkap Rio sembari mengatakan kalau pacar korban sudah memiliki anak satu. “Setahu saya, pacar korban ini sudah beristri dan memiliki anak satu. Kalau tempat tinggal pacarnya ini saya tidak tahu,” ujar Rio

Sementara, pengakuan Satria kepada petugas Polres mengatakan, ia cemburu setelah melihat SMS di HP korban yang intinya, korban meminta jemput pria lain. “Saya sudah pacaran sembilan bulan dengan dia. Meski saya sudah punya istri, tapi saya tidak ingin ia dimiliki orang lain,”  kata Satria di balik jeruji besi.

Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Ronni Bonic SIK menerangkan, motif pembunuhan tersebut diduga kecemburuan pelaku kepada korban.(uma/dan)

Tersangka Dibakar Cemburu

MEDAN- Seorang biduan asal Kota Binjai ditemukan tewas di kamar nomor 31 Hotel Garuda, Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sabtu malam (29/10) pukul 23.30 WIB. Korban yang diketahui bernama Wulan Maristania (18), warga Jalan Medan Binjai KM 15 Gang Kenduri, Diski, ini ditemukan tewas bersimbah darah dengan lima luka tusukan di leher kiri dan dua tusukan di bagian dada.

Atas penemuan jasad tersebut, selanjutnya korban dibawa ke Instalasi Jenazah RSUD dr Pirngadi Medan, Minggu pagi (30/10) pukul 04.30 WIB guna menjalani otopsi.

Menurut adik korban, Nadia Kartika Sari (17), yang ditemui di ruang instalasi jenazah RSUD dr Pirngadi Medan, malam sebelum kejadian, korban sempat mengirimkan SMS ke HP nya. “Waktu itu saya lagi nyanyi di acara pesta sebagai biduan. Terus kakak saya SMS, dia nanya saya pulang apa nggak malam itu, karena rencananya kakak saya mau pergi sebentar,” ujar Sari, sembari menangisi jasad kakaknya.

Namun saat Sari kembali ke rumah kontrakan mereka sekira pukul 01.00 WIB, kondisi rumah terkunci dan kuncinya dibawa korban. Sari selanjutnya mengirimkan SMS menanyakan keberadaan kakaknya, namun balasan yang didapat Sari bukan dari nomor kakaknya, melainkan nomor pacar kakaknya.

“Isi SMS nya, menyuruh saya untuk menunggunya. Namun setelah menunggu satu jam lebih, kakak saya belum juga sampai. Saya kembali lagi ke acara pesta tempat saya nyanyi tadi,” sebutnya.
Bahkan menurut pengakuan Sari, dia dan kawan-kawannya sempat mencari korban ke beberapa lokasi tempat kakaknya biasa nongkrong, namun hingga pukul 03.00 WIB korban tak kunjung ditemukan. Sekitar pukul 08.00 WIB, Sari kembali ke rumah kontrakannya, dia mengira sang kakak sudah kembali.

Ketika tiba di rumah kontrakan yang baru satu bulan mereka tempati, seorang tetangga memberitahukan kalau ada petugas kepolisian yang datang ke rumahnya dan memberitahukan kalau Wulan telah meninggal dunia. “Sari, tadi polisi datang. Mereka pesan agar disampaiakan kalau kakak kamu telah tewas dibunuh dan segera datang ke Pirngadi, karena jasad kakak kamu udah di sana,” ungkap Sari menirukan ucapan tetangganya.

Mendengar kabar tersebut, awalnya Sari belum begitu mempercayainya, namun setelah melihat langsung kondisi kakaknya, barulah dia menyadari jika jasad tersebut memang kakaknya, Wulan. Informasi yang didapat Sari dari pihak kepolisian, pelaku pembunuh kakaknya merupakan pacar korban yang bernama Satia (23), warga Jalan Nangka, Binjai, dan telah ditahan tak lama setelah kejadian.

Sementara menurut Rio, warga yang mengaku teman abang ipar korban, beberapa minggu lalu, abang ipar korban, Yusri, ada mengeluh kepadanya terkait kelakuan korban. “Yusri- mengatakan kepada saya, kalau adik iparnya itu mengandung dan keguguran. Sementara, ia masih pacaran.

Mungkin, karena persoalan ini juga pacarnya nekat melakukan perbuatan keji itu. Bisa saja hanya karena korban minta pertanggung jawaban kepada si lelaki,” ungkap Rio sembari mengatakan kalau pacar korban sudah memiliki anak satu. “Setahu saya, pacar korban ini sudah beristri dan memiliki anak satu. Kalau tempat tinggal pacarnya ini saya tidak tahu,” ujar Rio

Sementara, pengakuan Satria kepada petugas Polres mengatakan, ia cemburu setelah melihat SMS di HP korban yang intinya, korban meminta jemput pria lain. “Saya sudah pacaran sembilan bulan dengan dia. Meski saya sudah punya istri, tapi saya tidak ingin ia dimiliki orang lain,”  kata Satria di balik jeruji besi.

Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Ronni Bonic SIK menerangkan, motif pembunuhan tersebut diduga kecemburuan pelaku kepada korban.(uma/dan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/