25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Sutedi Salahkan PT KAI

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Direktur Utama PDAM Tirtanadi Provinsi Sumut, Sutedi Raharjo.

SUMUTPOS.CO – Direktur Utama PDAM Tirtanadi Provinsi Sumut, Sutedi Raharjo mengakui pelayanan yang mereka berikan ke pelanggan masih kurang maksimal. Terkhusus ketika terjadi kebocoran pipa induk di kawasan Delitua, beberapa hari lalu.

Atas terganggunya distribusi air ke sejumlah pelanggan di beberapa kecamatan di Kota Medan dan Deliserdang itu, Sutedi memohon maaf kepada seluruh pelanggan PDAM Tirtanadi yang merasa terganggu. “Kejadian ini tidak disengaja, musibah. Kalau pipa normal, tidak akan ada penghentian penyaluran air. Memang agak ekstrem yang kemarin. Ini belum pernah terjadi, kalau pun terjadi mungkin puluhan tahun,” kata Sutedi kepada wartawan di gedung DPRD Sumut, Senin (30/10).

Meski begitu, Sutedi nampaknya tidak mau dijadikan kambing hitam atas insiden tersebut. Dia malah menyalahkan PT KAI. Dia berharap PT KAI mau turut serta mengamankan lokasi pipa air yang berada didekat rel kereta api. Disebutkannya, PDAM Tirtanadi sengaja menyewa lahan milik PT KAI untuk pemasangan pipa air.

Kata Sutedi, pipa PDAM Tirtanadi banyak tertanam di bawah rumah penduduk yang berada di pinggiran rel kereta api dan lokasinya mulai dari Jalan Mahkamah, Medan Kota, sampai Delitua. “Pipa tersebut ditanam di jalur hijau milik PT KAI sejak tahun 1988. Bahkan ada pipa yang dipasang sejak zaman Belanda yakni tahun 1908,” ungkapnya.

Sutedi membeberkan alasan mengapa pipa PDAM Tirtanadi dipasang pada jalur kereta api. “Jalur kereta api itukan lurus, dan sepi. Jadi dulu kalau mau dipindahkan gampang. Kenyataannya, saat ini kawasan rel kereta api sudah berubah jadi kawasan pemukiman, ini mengganggu saat akan melakukan perawatan,” jelasnya.

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Direktur Utama PDAM Tirtanadi Provinsi Sumut, Sutedi Raharjo.

SUMUTPOS.CO – Direktur Utama PDAM Tirtanadi Provinsi Sumut, Sutedi Raharjo mengakui pelayanan yang mereka berikan ke pelanggan masih kurang maksimal. Terkhusus ketika terjadi kebocoran pipa induk di kawasan Delitua, beberapa hari lalu.

Atas terganggunya distribusi air ke sejumlah pelanggan di beberapa kecamatan di Kota Medan dan Deliserdang itu, Sutedi memohon maaf kepada seluruh pelanggan PDAM Tirtanadi yang merasa terganggu. “Kejadian ini tidak disengaja, musibah. Kalau pipa normal, tidak akan ada penghentian penyaluran air. Memang agak ekstrem yang kemarin. Ini belum pernah terjadi, kalau pun terjadi mungkin puluhan tahun,” kata Sutedi kepada wartawan di gedung DPRD Sumut, Senin (30/10).

Meski begitu, Sutedi nampaknya tidak mau dijadikan kambing hitam atas insiden tersebut. Dia malah menyalahkan PT KAI. Dia berharap PT KAI mau turut serta mengamankan lokasi pipa air yang berada didekat rel kereta api. Disebutkannya, PDAM Tirtanadi sengaja menyewa lahan milik PT KAI untuk pemasangan pipa air.

Kata Sutedi, pipa PDAM Tirtanadi banyak tertanam di bawah rumah penduduk yang berada di pinggiran rel kereta api dan lokasinya mulai dari Jalan Mahkamah, Medan Kota, sampai Delitua. “Pipa tersebut ditanam di jalur hijau milik PT KAI sejak tahun 1988. Bahkan ada pipa yang dipasang sejak zaman Belanda yakni tahun 1908,” ungkapnya.

Sutedi membeberkan alasan mengapa pipa PDAM Tirtanadi dipasang pada jalur kereta api. “Jalur kereta api itukan lurus, dan sepi. Jadi dulu kalau mau dipindahkan gampang. Kenyataannya, saat ini kawasan rel kereta api sudah berubah jadi kawasan pemukiman, ini mengganggu saat akan melakukan perawatan,” jelasnya.

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/