29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Rahudman: Jabatan Datang dan Pergi, Syukuri Saja

Tak ada yang terlihat beda pada diri Drs Rahudman Harahap, meski nonaktif sebagai Wali Kota Medan. Ia tetap energik dan selalu bersemangat.

KELUARGA: Rahudman Harahap beserta keluarga besarnya saat sahur.//redyanto/SUMUT POS
KELUARGA: Rahudman Harahap beserta keluarga besarnya saat sahur.//redyanto/SUMUT POS

“Bapak (Rahudman, Red) sedikit gemuk sekarang. Bapak lebih banyak mengisi waktu bersama anak dan cucu,” kata Hj Yusra Siregar, istri dari Rahudman Harahap, didampingi Drs Rahudman Harahap dan anak-anaknya, saat membuka perbincangan bersama awak Sumut Pos saat sahur bersama di hari keempat di rumah dinas Wali Kota Medan, Sabtu (13/7) dinihari.

Subuh itu, Yusra tampil sederhana dengan mengenakan baju rumah dibalut kerudung warna merah jambu. Meski sederhana, namun wajahnya terlihat segar dan berseri. “Makanan sahur di sini tidak ada makanan khas ya… Yang pasti, tidak membeda-bedakan menu antara kami dan untuk para staf. Semua sama. Ini agar tak ada kesenjangan,” kata Yusra lagi.

Menu sahur yang tersedia yakni ayam gulai, ikan baung goreng, dendeng sapi sambal, sayur gulai daun ubi, tauco kikil, telur goreng, dan sambal. Selain Sumut Pos, sejumlah awak media lainnya juga hadir untuk sahur bareng.

“Hidup ini harus disyukuri. Apapun yang telah diberikan Allah kepada kita, ya harus kita disyukuri,” kata Yusra.

Rasa syukur itulah yang menguatkan Yusra mendampingi Rahudman Harahap yang saat ini tengah dinonaktifkan sebagai Wali Kota Medan. “Saya selalu bersyukur dalam kondisi apapun, termasuk soal jabatan bapak (Rahudman, Red). Jabatan itu datang dan pergi. Kalau ada jabatan disyukuri. Tidak ada jabatan juga harus disyukuri,” kata Yusra lagi.

Kata Yusra, meski nonaktif sebagai Wali Kota, tapi Rahudman tetap aktif melakukan berbagai aktivitas. “Bapak sering menghadiri undangan kegiatan puasa, pengajian dua kali seminggu, tadarus di malam hari,” kata Yusra.

Bicara soal makna bulan puasa, bagi Yusra dan keluarga, bulan puasa adalah bulan penuh pengampunan. Makanya, ia bersama keluarga mengisinya dengan beribadah sebanyak-banyaknya. “Kami sekeluarga selalu salat tarawih bersama di rumah. Tujuannya agar anak-anak dan keluarga tak keliaran ke luar rumah. Ini sudah kami lakukan sejak dulu. Jadi meskipun anak kami sudah menikah, wajib salat tarawih bersama kami dengan membawa keluarga mereka,” ujar Yusra.

Soal menjalankan ibadah puasa, Yusra memang sangat ketat. Ia melatih anak-anaknya sejak kecil. “Waktu anak-anak saya masih kecil, kira-kira SD, sudah saya wajibkan untuk puasa penuh. Saya sebagai ibu yang dekat dengan anak-anak sangat tahu kalau anak-anak saya benar-benar puasa atau pura-pura puasa,” ujar Yusra mengenang.

Sedangkan soal menu buka puasa, Yusra juga tak terlalu mengistimewakan banyak menu. Ia lebih mendidik anak-anaknya berbuka puasa atau sahur dengan menu makanan sehat dan bukan makanan berlemak.

“Di rumah saya, tiada hari tanpa ikan. Kalau daging selalu saya hindari karena daging bikin gemuk badan. Saya selalu menjaga badan anak saya agar tidak gemuk. Kalau menu favorit anak-anak saya itu ikan gulai asam dan ikan arsik. Kalau Bapak (Rahudman,Red) suka semua makanan apapun yang saya masak. Khususnya masakan Tapsel. Kata Bapak, ada dua masakan yang paling istimewa baginya, yakni masakan ibunya dan masakan saya, isterinya,” kata Yusra seraya tertawa kecil.

Rahudman sendiri banyak bercanda dalam sahur bareng itu. Ia menjadi imam yang memimpin salat subuh.

Kini, baik Rahudman dan Yusra, saat ini tengah mengumpulkan kebaikan di bulan puasa ini. Mereka sedang mengumpulkan zakat sedekah dengan target 2.000 paket. Paket ini akan dibagi-bagikan kepada warga muslim Kota Medan yang tidak mampu untuk berlebaran nantinya.

Smeentara, Rahudman yang mengenakan kemeja tangan panjang dan kain sarung menyambut beberapa media cetak yang datang di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan dalam rangka sahur bersama. “Ayo silahkan makan,” ajaknya. Hari itu Rahudman memang mengundang seluruh wartawan untuk sahur bersama di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan.”Ya, kami diundang datang ke mari untuk sahur bersama,” kata wartawan yang datang dalam sahur bersama itu.

Dalam kesempatan itu hadir Kepala Dinas (Kadis) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Medan Muslim Harahap dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Medan, Muhammad Husni, SE, MS mendampingi Rahudman. Para wartawan dan dua Kadis Medan bersama-sama sahur menyantap sahur yang dihidangkan di atas meja. “Seharusnya seluruh SKPD datang sahur bersama kita, tapi kalau mereka datang usai salat subuh lebih baik saya suruh pulang saja mereka,” kelakar Rahudman.

Usai sahur bersama, Rahudman menyempatkan bersenda gurau bersama wartawan. Dalam kelakar itu, Rahudman menyinggung masalah kerusuhan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjunggusta yang rusuh berujung kaburnya ratusan tahanan.”Dari peristiwa itu kita bisa kita gambarkan betapa pentingnya air dan listrik, nah gara-gara dua masalah itu LP rusuh, bayangkan bagaimana LP dibakar dan napi kabur, itu merupakan kejadian besar,” katanya.

Usai bercerita panjang, tibalah Salat Subuh. Rahudman memimpin langsung salah Salat Subuh berjamaah. Usai salah Subuh berjamaah, Rahudman kembali bercerita tentang saat dirinya menjabat Sekda di Tapanuli Selatan.”Kalau masalah menjadi imam, tidak masalah bagi saya, saat Sekda saya pun sudah terbiasa dalam kegiatan seperti ini untuk menjadi imam, yang pentingkan niatnya,” katanya kepada wartawan . Rahudman kembali bercerita panjang bagaimana pengalaman dirinya saat menjabat Sekda yang penuh liku, hingga dirinya menjadi Wali Kota Medan.”Yah semua itu kan pengalaman hidup kita,” tuturnya.  Hingga tak terasa pukul 06.00 WIB, para wartawan kemudian membubarkan diri. (tim)

Tak ada yang terlihat beda pada diri Drs Rahudman Harahap, meski nonaktif sebagai Wali Kota Medan. Ia tetap energik dan selalu bersemangat.

KELUARGA: Rahudman Harahap beserta keluarga besarnya saat sahur.//redyanto/SUMUT POS
KELUARGA: Rahudman Harahap beserta keluarga besarnya saat sahur.//redyanto/SUMUT POS

“Bapak (Rahudman, Red) sedikit gemuk sekarang. Bapak lebih banyak mengisi waktu bersama anak dan cucu,” kata Hj Yusra Siregar, istri dari Rahudman Harahap, didampingi Drs Rahudman Harahap dan anak-anaknya, saat membuka perbincangan bersama awak Sumut Pos saat sahur bersama di hari keempat di rumah dinas Wali Kota Medan, Sabtu (13/7) dinihari.

Subuh itu, Yusra tampil sederhana dengan mengenakan baju rumah dibalut kerudung warna merah jambu. Meski sederhana, namun wajahnya terlihat segar dan berseri. “Makanan sahur di sini tidak ada makanan khas ya… Yang pasti, tidak membeda-bedakan menu antara kami dan untuk para staf. Semua sama. Ini agar tak ada kesenjangan,” kata Yusra lagi.

Menu sahur yang tersedia yakni ayam gulai, ikan baung goreng, dendeng sapi sambal, sayur gulai daun ubi, tauco kikil, telur goreng, dan sambal. Selain Sumut Pos, sejumlah awak media lainnya juga hadir untuk sahur bareng.

“Hidup ini harus disyukuri. Apapun yang telah diberikan Allah kepada kita, ya harus kita disyukuri,” kata Yusra.

Rasa syukur itulah yang menguatkan Yusra mendampingi Rahudman Harahap yang saat ini tengah dinonaktifkan sebagai Wali Kota Medan. “Saya selalu bersyukur dalam kondisi apapun, termasuk soal jabatan bapak (Rahudman, Red). Jabatan itu datang dan pergi. Kalau ada jabatan disyukuri. Tidak ada jabatan juga harus disyukuri,” kata Yusra lagi.

Kata Yusra, meski nonaktif sebagai Wali Kota, tapi Rahudman tetap aktif melakukan berbagai aktivitas. “Bapak sering menghadiri undangan kegiatan puasa, pengajian dua kali seminggu, tadarus di malam hari,” kata Yusra.

Bicara soal makna bulan puasa, bagi Yusra dan keluarga, bulan puasa adalah bulan penuh pengampunan. Makanya, ia bersama keluarga mengisinya dengan beribadah sebanyak-banyaknya. “Kami sekeluarga selalu salat tarawih bersama di rumah. Tujuannya agar anak-anak dan keluarga tak keliaran ke luar rumah. Ini sudah kami lakukan sejak dulu. Jadi meskipun anak kami sudah menikah, wajib salat tarawih bersama kami dengan membawa keluarga mereka,” ujar Yusra.

Soal menjalankan ibadah puasa, Yusra memang sangat ketat. Ia melatih anak-anaknya sejak kecil. “Waktu anak-anak saya masih kecil, kira-kira SD, sudah saya wajibkan untuk puasa penuh. Saya sebagai ibu yang dekat dengan anak-anak sangat tahu kalau anak-anak saya benar-benar puasa atau pura-pura puasa,” ujar Yusra mengenang.

Sedangkan soal menu buka puasa, Yusra juga tak terlalu mengistimewakan banyak menu. Ia lebih mendidik anak-anaknya berbuka puasa atau sahur dengan menu makanan sehat dan bukan makanan berlemak.

“Di rumah saya, tiada hari tanpa ikan. Kalau daging selalu saya hindari karena daging bikin gemuk badan. Saya selalu menjaga badan anak saya agar tidak gemuk. Kalau menu favorit anak-anak saya itu ikan gulai asam dan ikan arsik. Kalau Bapak (Rahudman,Red) suka semua makanan apapun yang saya masak. Khususnya masakan Tapsel. Kata Bapak, ada dua masakan yang paling istimewa baginya, yakni masakan ibunya dan masakan saya, isterinya,” kata Yusra seraya tertawa kecil.

Rahudman sendiri banyak bercanda dalam sahur bareng itu. Ia menjadi imam yang memimpin salat subuh.

Kini, baik Rahudman dan Yusra, saat ini tengah mengumpulkan kebaikan di bulan puasa ini. Mereka sedang mengumpulkan zakat sedekah dengan target 2.000 paket. Paket ini akan dibagi-bagikan kepada warga muslim Kota Medan yang tidak mampu untuk berlebaran nantinya.

Smeentara, Rahudman yang mengenakan kemeja tangan panjang dan kain sarung menyambut beberapa media cetak yang datang di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan dalam rangka sahur bersama. “Ayo silahkan makan,” ajaknya. Hari itu Rahudman memang mengundang seluruh wartawan untuk sahur bersama di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan.”Ya, kami diundang datang ke mari untuk sahur bersama,” kata wartawan yang datang dalam sahur bersama itu.

Dalam kesempatan itu hadir Kepala Dinas (Kadis) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Medan Muslim Harahap dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Medan, Muhammad Husni, SE, MS mendampingi Rahudman. Para wartawan dan dua Kadis Medan bersama-sama sahur menyantap sahur yang dihidangkan di atas meja. “Seharusnya seluruh SKPD datang sahur bersama kita, tapi kalau mereka datang usai salat subuh lebih baik saya suruh pulang saja mereka,” kelakar Rahudman.

Usai sahur bersama, Rahudman menyempatkan bersenda gurau bersama wartawan. Dalam kelakar itu, Rahudman menyinggung masalah kerusuhan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjunggusta yang rusuh berujung kaburnya ratusan tahanan.”Dari peristiwa itu kita bisa kita gambarkan betapa pentingnya air dan listrik, nah gara-gara dua masalah itu LP rusuh, bayangkan bagaimana LP dibakar dan napi kabur, itu merupakan kejadian besar,” katanya.

Usai bercerita panjang, tibalah Salat Subuh. Rahudman memimpin langsung salah Salat Subuh berjamaah. Usai salah Subuh berjamaah, Rahudman kembali bercerita tentang saat dirinya menjabat Sekda di Tapanuli Selatan.”Kalau masalah menjadi imam, tidak masalah bagi saya, saat Sekda saya pun sudah terbiasa dalam kegiatan seperti ini untuk menjadi imam, yang pentingkan niatnya,” katanya kepada wartawan . Rahudman kembali bercerita panjang bagaimana pengalaman dirinya saat menjabat Sekda yang penuh liku, hingga dirinya menjadi Wali Kota Medan.”Yah semua itu kan pengalaman hidup kita,” tuturnya.  Hingga tak terasa pukul 06.00 WIB, para wartawan kemudian membubarkan diri. (tim)

Artikel Terkait

Berpolitik Itu Harus Ikhlas…

Dari Pengajian ke Ranah Politik

Ingin Menumpuk Amal

Terpopuler

Artikel Terbaru

/