33 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Yayasan Putra Rida Bantu Anak Medan

TANJUNGPINANG – Ketua Yayasan Putra Rida Peduli Pendidikan (PRP2), Oktavio Bintana berencana memberikan beasiswa terhadap empat orang anak Erni Aritonang (44 tahun) yang meninggal beberapa hari lalu di RSUP Kepri karena mengidap penyakit kanker kronis di rahang lehernya.

Keprihatinan dan kepedulian Oktavio Bintana terhadap anak-anak Erni Aritonang merupakan suatu kewajiban. “Anak-anak adalah aset masa depan bangsa, dan satu keharusan bagi kita membantu anak-anak yang tidak mampu untuk melanjutkan pendidikannya,” kata Vio, sapaan Oktavio Bintana.

Yayasan Putra Rida Peduli Pendidikan, jelas Vio, tidak mengenal suku bangsa dalam memberikan bantuan. “Saya hanya mengenal mereka adalah anak-anak Indonesia yang sangat membutuhkan bantuan untuk melanjutkan pendidikan menggapai cita-cita yang mereka inginkan.,” ujar Oktavio Bintana didampingi pengurus yayasan. Sebelumnya, kesedihan kini tengah dirasakan Mayora,  yang kini harus mampu menggantikan posisi ayah dan ibu bagi ke-tiga orang adiknya yang masih kecil. Di awal tahun 2013 yang lalu keluarga ini baru saja kehilangan ayah yang meninggal saat menghadiri pemakaman orangtuanya di kampung, Medan.(rpg/jpnn)

TANJUNGPINANG – Ketua Yayasan Putra Rida Peduli Pendidikan (PRP2), Oktavio Bintana berencana memberikan beasiswa terhadap empat orang anak Erni Aritonang (44 tahun) yang meninggal beberapa hari lalu di RSUP Kepri karena mengidap penyakit kanker kronis di rahang lehernya.

Keprihatinan dan kepedulian Oktavio Bintana terhadap anak-anak Erni Aritonang merupakan suatu kewajiban. “Anak-anak adalah aset masa depan bangsa, dan satu keharusan bagi kita membantu anak-anak yang tidak mampu untuk melanjutkan pendidikannya,” kata Vio, sapaan Oktavio Bintana.

Yayasan Putra Rida Peduli Pendidikan, jelas Vio, tidak mengenal suku bangsa dalam memberikan bantuan. “Saya hanya mengenal mereka adalah anak-anak Indonesia yang sangat membutuhkan bantuan untuk melanjutkan pendidikan menggapai cita-cita yang mereka inginkan.,” ujar Oktavio Bintana didampingi pengurus yayasan. Sebelumnya, kesedihan kini tengah dirasakan Mayora,  yang kini harus mampu menggantikan posisi ayah dan ibu bagi ke-tiga orang adiknya yang masih kecil. Di awal tahun 2013 yang lalu keluarga ini baru saja kehilangan ayah yang meninggal saat menghadiri pemakaman orangtuanya di kampung, Medan.(rpg/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/