26.7 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Jalan Layang Kelok 9 Mulai Beroperasi

JAKARTA- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memfungsikan jalan layang Kelok Sembilan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Dengan difungsikannya jalan layang yang dibangun dengan menggunakan dana Rp580 miliar tersebut, diharapkan dapat memperlancar arus mudik dan arus balik lebaran 2013 di Sumatera.

BEROPERASI: Jembatan Layang Kelok Sembilan  View Gunung Sago sudah bisa dilalui.//didik herwanto/riaupos/rpg/jpnn
BEROPERASI: Jembatan Layang Kelok Sembilan dengan View Gunung Sago sudah bisa dilalui.//didik herwanto/riaupos/rpg/jpnn

Direktur Jenderal Bina Marga PU, Djoko Murjanto kemarin (2/8) mengatakan bahwa jembatan layang tersebut hampir rampung dan hanya menyisakan beberapa pekerjaan tahap akhir atau finalisasi. Meski belum selesai 100 persen, Djoko mengatakan bahwa jembatan tersebutn
sudah dapat dilalui kendaraan. “Kami juga segera menerbitkan sertifikat laik fungsi untuk kemudian diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” kata Djoko.

Pernyataan senada juga diucapkan oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik PU, Danis H. Sumadilaga. Danis menambahkan bahwa mengingat jalan layang tersebut belum rampung, maka pemerintah membuka sementara jalan layang bagi pemudik hingga H+10 lebaran. “Setelah itu, jalan akan ditutup kembali untuk perbaikan sebelum diresmikan,” ucap Danis.

Danis menjelaskan bahwa ruas Kelok Sembilan adalah nama untuk ruas jalan nasional yang menghubungkan Provisi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau. Jalan yang mulai dikerjakan pada 2003 tersebut merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan Pantai Timur Sumatera, tepatnya di kilometer 146 dan kilometer 148.

Danis juga mengatakan bahwa dengan dioperasikannya jalan layang Kelok Sembilan tersebut akan dapat menekan biaya operasional kendaraan dan penumpang hingga Rp134,5 milar per tahun. “Hal tersebut karena dengan adanya jalan layang itu akan menghilangkan kemacetan dan mengefisiensikan konsumsi bahan bakar kendaraan yang melaluinya,” ungkap Danis.

Selain itu, dari sisi konstruksi, dia menjelaskan bahwa jalan layang Kelok Sembilan sangat unik karena menyatu serta melengkapi kelestarian lingkungan cagar alam. “Konstruksinya direncanakan tidak hanya mampu untuk menahan beban vertikal dan gempa, tetapi juga merupakan karya seni yang menyatu dengan lingkungannya,” ungkapnya.

Perlu untuk diketahui bahwa pembangunan jalan layang Kelok Sembilan dilakukan dalam dua tahap. Pada fase awal dilakukan pembangunan empat jembatan sepanjang 720 meter dan jalan penghubung sepanjang 1.950 meter. Pembangunan lalu dilanjutkan tahap II berupa dua jembatan dan tambahan jalan penghubung. (dod/jpnn)

JAKARTA- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memfungsikan jalan layang Kelok Sembilan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Dengan difungsikannya jalan layang yang dibangun dengan menggunakan dana Rp580 miliar tersebut, diharapkan dapat memperlancar arus mudik dan arus balik lebaran 2013 di Sumatera.

BEROPERASI: Jembatan Layang Kelok Sembilan  View Gunung Sago sudah bisa dilalui.//didik herwanto/riaupos/rpg/jpnn
BEROPERASI: Jembatan Layang Kelok Sembilan dengan View Gunung Sago sudah bisa dilalui.//didik herwanto/riaupos/rpg/jpnn

Direktur Jenderal Bina Marga PU, Djoko Murjanto kemarin (2/8) mengatakan bahwa jembatan layang tersebut hampir rampung dan hanya menyisakan beberapa pekerjaan tahap akhir atau finalisasi. Meski belum selesai 100 persen, Djoko mengatakan bahwa jembatan tersebutn
sudah dapat dilalui kendaraan. “Kami juga segera menerbitkan sertifikat laik fungsi untuk kemudian diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” kata Djoko.

Pernyataan senada juga diucapkan oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik PU, Danis H. Sumadilaga. Danis menambahkan bahwa mengingat jalan layang tersebut belum rampung, maka pemerintah membuka sementara jalan layang bagi pemudik hingga H+10 lebaran. “Setelah itu, jalan akan ditutup kembali untuk perbaikan sebelum diresmikan,” ucap Danis.

Danis menjelaskan bahwa ruas Kelok Sembilan adalah nama untuk ruas jalan nasional yang menghubungkan Provisi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau. Jalan yang mulai dikerjakan pada 2003 tersebut merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan Pantai Timur Sumatera, tepatnya di kilometer 146 dan kilometer 148.

Danis juga mengatakan bahwa dengan dioperasikannya jalan layang Kelok Sembilan tersebut akan dapat menekan biaya operasional kendaraan dan penumpang hingga Rp134,5 milar per tahun. “Hal tersebut karena dengan adanya jalan layang itu akan menghilangkan kemacetan dan mengefisiensikan konsumsi bahan bakar kendaraan yang melaluinya,” ungkap Danis.

Selain itu, dari sisi konstruksi, dia menjelaskan bahwa jalan layang Kelok Sembilan sangat unik karena menyatu serta melengkapi kelestarian lingkungan cagar alam. “Konstruksinya direncanakan tidak hanya mampu untuk menahan beban vertikal dan gempa, tetapi juga merupakan karya seni yang menyatu dengan lingkungannya,” ungkapnya.

Perlu untuk diketahui bahwa pembangunan jalan layang Kelok Sembilan dilakukan dalam dua tahap. Pada fase awal dilakukan pembangunan empat jembatan sepanjang 720 meter dan jalan penghubung sepanjang 1.950 meter. Pembangunan lalu dilanjutkan tahap II berupa dua jembatan dan tambahan jalan penghubung. (dod/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/