30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

PPKM Diperpanjang Lagi Sampai 9 Agustus

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memperpanjang masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Pulau Jawa dan Bali. Perpanjangan PPKM Level 4 tersebut lantaran masih mewabahnya dan ditambah Covid-19 varian Delta di Tanah Air.

PENYEKATAN: Personel Polantas berjaga di lokasi penyekatan di persimpangan Jalan Juanda dan Jalan Brigjen Katamso dalam rangka PPKM Level 4 di Kota Medan.Triadi Wibowo/Sumut Pos .

“Pemerintah melanjutkan PPKM Level 4 dari tanggal 3 sampai dengan 9 Agustus 2021 di beberapa kabupaten kota tertentu dengan penyesuaian pengaturan aktivias dan mobilitas masyarakat sesuai dengan kondisi masing-masing daerah,” kata Jokowi dalam jumpa pers di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/7).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelasakan alasan pemerintah memutuskan perpanjangan pembatasan aktivitas masyarakat tersebut, lantaran PPKM Level 4 yang telah diberlakukan pemerintah sejak 26 Juli sampai 2 Agustus 2021 telah membawa perbaikan di skala nasional dibandingkan sebelumnya. Ia meyanikini PPKM dapat mengurangi angka penularan termasuk faktor-faktor lainnya. “Baik konfirmasi kasus harian, tingkat kasus aktif, tingkat kesembuhan dan presentase BOR,” katanya.

Karena dengan efek yang positif tersebut akhirnya pemerintah memutuskan memperpanjang PPKM Level 4 di Pulau Jawa dan Bali tersebut. Harapannya angka penularan Covid-19 di tanah air bisa ditekan. “Oleh karena itu dengan mempertimbangkan beberapa indikator kasus pada minggu ini pemerintah memutuskan untuk melanjutkan PPKM Level 4 dari tanggal 3-9 agustus 2021,” katanya.

“Kemudian di beberapa kabupaten kota tertentu dengan penyesuaian pengaturan aktivias dan mobilitas masyarakat sesuai dengan kondisi masing-masing daerah,” tambahnya.

Jokowi menuturkan, walau sudah ada perbaikan angka penularan di tanah air, namun perkembangan kasus Covid-19 masih sangat dinamis dan fluktuatif. Sehingga dia meminta semua pihak untuk tetap mewaspadai virus korona yang telah mewabah ini. “Sekali lagi kita harus terus waspada dalam melakukan berbagai upaya dalam mengendalikan kasus Covid-19 ini,” ungkapnya.

Pria asal Surakarta, Jawa Tengah tersebut berujar, adanya pembatasan mobilitas dengan memperpanjang PPKM Level 4 tersebut sejalan dengan langkah pemerintah memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak. “Pemerintah tetap mendorong penyaluran bantuan sosial bansos untuk masyarakat, PKH, bantuan sosial tunai dan BLT desa, bantuan untuk usaha mikro kecil, PKL dan warung, bantuan subsidi upah sudah mulai berjalan dan program Banpres produktif usaha mikro sudah mulai diluncurkan pada 30 juli yang lalu,” ungkapnya.

Medan Masih Fluktuatif

Sementara, hasil dari PPKM level 4, kasus penyebaran Covid-19 di Kota Medan Masih naik turun atau fluktuatif. Sehingga masih perlu ada penguatan-penguatan yang lebih spesifik terhadap lingkungan, masyarakat dan suatu tindakan yang lebih tegas.

“Perkuat prokes, di samping kita gencar melakukan berbagai kegiatan termasuklah vaksinasi,” kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Medan, Madohar Tambunan kepada wartawan, Senin (2/8).

Menurutnya, saat ini prokes harus terus diperkuat dan gencar melakukan kegiatan vaksinasi. Selain itu, kata dia, pihaknya kini fokus terhadap ketertiban orang isolasi mandiri (isoman) di rumah. Karena selama ini yang isoman di rumah banyak yang tidak patuh. Banyak ditemukan masih keluar rumah meski masih dalam isoman.

Mardohar yang juga Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Medan menyebutkan, kecamatan paling tinggi selama PPKM masih dipegang oleh kecamatan Medan Johor, Medan Sunggal, dan Medan Helvetia.

“Kasus tertinggi masih di lima kecamatan, tapi saya ingat tiga kecamatan itu saja. Kasusnya juga fluktuasi naik turun. Kita masih mengkaji ini agar jangan menjadi episentris. Artinya, ada penguatan atau inovasi yang lain yang lebih spesifik untuk menangani ini dan itu perlu kita kembangkan,” ujarnya.

Sementara itu, sesuai kebijakan beberapa waktu lalu pelaksanaan PPKM level 4 di Kota Medan berakhir tanggal 2 Agustus kemarin. Namun, penyekatan di sejumlah jalan di Medan juga aturan makan di tempat 20 menit dan juga aturan-aturan lainnya masih tetap berjalan.

Menurut Mardohar Tambunan, pihaknya sampai kemarin masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat maupun provinsi. Jadi, sebelum ada petunjuk, penyekatan akan terus berjalan. “Penyekatan masih berlanjut. Selagi belum ada petunjuk akan tetap disekat terus tapi agak longgar. Hasilnya kita lihat bersama bahwa peningkatan masih ada artinya apakah diperpanjang atau ada aturan model lain atau apa yang harus kita terapkan lagi, kita masih belum ada petunjuk, kita ikuti saja jika sudah ada petunjuk,” tutupnya. (jpc/bbs)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memperpanjang masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Pulau Jawa dan Bali. Perpanjangan PPKM Level 4 tersebut lantaran masih mewabahnya dan ditambah Covid-19 varian Delta di Tanah Air.

PENYEKATAN: Personel Polantas berjaga di lokasi penyekatan di persimpangan Jalan Juanda dan Jalan Brigjen Katamso dalam rangka PPKM Level 4 di Kota Medan.Triadi Wibowo/Sumut Pos .

“Pemerintah melanjutkan PPKM Level 4 dari tanggal 3 sampai dengan 9 Agustus 2021 di beberapa kabupaten kota tertentu dengan penyesuaian pengaturan aktivias dan mobilitas masyarakat sesuai dengan kondisi masing-masing daerah,” kata Jokowi dalam jumpa pers di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/7).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelasakan alasan pemerintah memutuskan perpanjangan pembatasan aktivitas masyarakat tersebut, lantaran PPKM Level 4 yang telah diberlakukan pemerintah sejak 26 Juli sampai 2 Agustus 2021 telah membawa perbaikan di skala nasional dibandingkan sebelumnya. Ia meyanikini PPKM dapat mengurangi angka penularan termasuk faktor-faktor lainnya. “Baik konfirmasi kasus harian, tingkat kasus aktif, tingkat kesembuhan dan presentase BOR,” katanya.

Karena dengan efek yang positif tersebut akhirnya pemerintah memutuskan memperpanjang PPKM Level 4 di Pulau Jawa dan Bali tersebut. Harapannya angka penularan Covid-19 di tanah air bisa ditekan. “Oleh karena itu dengan mempertimbangkan beberapa indikator kasus pada minggu ini pemerintah memutuskan untuk melanjutkan PPKM Level 4 dari tanggal 3-9 agustus 2021,” katanya.

“Kemudian di beberapa kabupaten kota tertentu dengan penyesuaian pengaturan aktivias dan mobilitas masyarakat sesuai dengan kondisi masing-masing daerah,” tambahnya.

Jokowi menuturkan, walau sudah ada perbaikan angka penularan di tanah air, namun perkembangan kasus Covid-19 masih sangat dinamis dan fluktuatif. Sehingga dia meminta semua pihak untuk tetap mewaspadai virus korona yang telah mewabah ini. “Sekali lagi kita harus terus waspada dalam melakukan berbagai upaya dalam mengendalikan kasus Covid-19 ini,” ungkapnya.

Pria asal Surakarta, Jawa Tengah tersebut berujar, adanya pembatasan mobilitas dengan memperpanjang PPKM Level 4 tersebut sejalan dengan langkah pemerintah memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak. “Pemerintah tetap mendorong penyaluran bantuan sosial bansos untuk masyarakat, PKH, bantuan sosial tunai dan BLT desa, bantuan untuk usaha mikro kecil, PKL dan warung, bantuan subsidi upah sudah mulai berjalan dan program Banpres produktif usaha mikro sudah mulai diluncurkan pada 30 juli yang lalu,” ungkapnya.

Medan Masih Fluktuatif

Sementara, hasil dari PPKM level 4, kasus penyebaran Covid-19 di Kota Medan Masih naik turun atau fluktuatif. Sehingga masih perlu ada penguatan-penguatan yang lebih spesifik terhadap lingkungan, masyarakat dan suatu tindakan yang lebih tegas.

“Perkuat prokes, di samping kita gencar melakukan berbagai kegiatan termasuklah vaksinasi,” kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Medan, Madohar Tambunan kepada wartawan, Senin (2/8).

Menurutnya, saat ini prokes harus terus diperkuat dan gencar melakukan kegiatan vaksinasi. Selain itu, kata dia, pihaknya kini fokus terhadap ketertiban orang isolasi mandiri (isoman) di rumah. Karena selama ini yang isoman di rumah banyak yang tidak patuh. Banyak ditemukan masih keluar rumah meski masih dalam isoman.

Mardohar yang juga Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Medan menyebutkan, kecamatan paling tinggi selama PPKM masih dipegang oleh kecamatan Medan Johor, Medan Sunggal, dan Medan Helvetia.

“Kasus tertinggi masih di lima kecamatan, tapi saya ingat tiga kecamatan itu saja. Kasusnya juga fluktuasi naik turun. Kita masih mengkaji ini agar jangan menjadi episentris. Artinya, ada penguatan atau inovasi yang lain yang lebih spesifik untuk menangani ini dan itu perlu kita kembangkan,” ujarnya.

Sementara itu, sesuai kebijakan beberapa waktu lalu pelaksanaan PPKM level 4 di Kota Medan berakhir tanggal 2 Agustus kemarin. Namun, penyekatan di sejumlah jalan di Medan juga aturan makan di tempat 20 menit dan juga aturan-aturan lainnya masih tetap berjalan.

Menurut Mardohar Tambunan, pihaknya sampai kemarin masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat maupun provinsi. Jadi, sebelum ada petunjuk, penyekatan akan terus berjalan. “Penyekatan masih berlanjut. Selagi belum ada petunjuk akan tetap disekat terus tapi agak longgar. Hasilnya kita lihat bersama bahwa peningkatan masih ada artinya apakah diperpanjang atau ada aturan model lain atau apa yang harus kita terapkan lagi, kita masih belum ada petunjuk, kita ikuti saja jika sudah ada petunjuk,” tutupnya. (jpc/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/