Ia pun membeberkan perjalanan pelayanan almarhum Pdt Sahat M Sinaga sebagai pendeta atau gembala jemaat sekitar 22 tahun. ”Sebagai penatua rohani dari almarhum, kami ingin sampaikan pesan, bahwa ini adalah jalan Tuhan yang terbaik. Memang saat ini kita tidak mengerti bagaimana bisa ini terjadi? Namun jawabannya, nanti ketika kita bertemu dengan almarhum di sorga,” ucapnya memberikan penghiburan bagi keluarga korban.
Usai acara gereja, tiga dari lima korban jatuhnya pesawat Hercules tersebut yaitu Pdt Sahat Martua Sinaga, dengan putrinya Eirene Nataliana Sinaga dan keponakannya Agus Salim Sitio dimakamkan dalam satu kubur, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Termin III, tepatnya dibelakang pabrik STTC, Jalan Aman Ujung, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur. Jenazah ketiganya dibawa dengan menggunakan mobil pick up, Jumat (3/7) sekitar pukul 12.30 WIB.
Istri almarhum Pdt Sahat Martua Sinaga yaitu Pdt Rasia boru Purba yang juga ikut dalam peristiwa naas itu, jenazahnya belum dapat diidentifikasi. Sedangkan jenazah Like Simbolon langsung diberangkatkan ke Kabupaten Samosir.
Usai pemakaman ketiga korban Hercules itu, keluarga korban menunggu kabar identifikasi jenazah Pdt Rasia boru Purba. (mag-04/smg/deo)