31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Hari Ini & Besok Terjadi Gerhana Bulan Penumbra, Dapat Diamati dari Indonesia

SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gerhana bulan penumbra akan terjadi pada 5-6 Mei 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.

“Bulan akan terlihat lebih redup pada 5-6 Mei 2023. Hal ini disebabkan oleh fenomena gerhana bulan penumbra,” ujar Plt Deputi Bidang Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi di Jakarta, Kamis (4/5).

Suko mengemukakan, gerhana bulan penumbra terjadi ketika posisi bulan, matahari, dan bumi sejajar, dimana bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi (bayangan samar). Akibatnya saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup daripada saat purnama.

Gerhana bulan, lanjut dia, adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulann

“Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya,” papar Suko Prayitno.

Pada 2023, kata dia, terjadi dua kali gerhana bulan yakni gerhana bulan penumbra 5-6 Mei 2023 yang dapat diamati dari Indonesia dan gerhana bulan sebagian 29 Oktober 2023 yang juga dapat diamati dari Indonesia.

Suko Prayitno memaparkan gerhana bulan dimulai pada pukul 22.12.09 WIB, puncak gerhana bulan pada pukul 00.22.52 WIB, dan gerhana berakhir pada pukul 02.33.36 WIB. Seluruh proses gerhana, menurut dia, dapat dilihat di sebagian besar Asia, Australia, sebagian kecil Afrika, dan sebagian Rusia.

“Proses gerhana pada saat bulan terbit dapat diamati di sebagian besar Afrika, sebagian kecil Asia, sebagian besar Eropa, dan sebagian Rusia,” paparnya.

Ia menambahkan gerhana ini tidak akan dapat diamati di Amerika, sebagian kecil Afrika, dan sebagian kecil wilayah Eropa.

Apa Itu Gerhana Penumbra?

Pada gerhana bulan penumbra Anda mungkin hanya melihat bulan tanpa ada perbedaan. Ya, bulan purnama memang tidak mengubah penampilannya selama gerhana penumbra seperti halnya saat gerhana bulan total.

Gerhana penumbra adalah jenis gerhana yang sangat halus, yang mungkin hanya akan membuat bulan tampak lebih gelap dari biasanya. Terkadang, ada sedikit bayangan abu-abu di salah satu bagian bulan, tetapi hampir tidak ada yang menyadarinya.

Meski begitu, konsep penumbra cukup menarik, karena semuanya menghasilkan dua bayangan yang berbeda. Jika Anda melihat bayangan Anda sendiri di trotoar, Anda akan melihat bagian utama di mana matahari tertutup sepenuhnya. Tapi ada juga pinggiran buram yang tidak terlalu gelap di sekitar bayangan Anda. Itulah bayangan penumbral Anda. Jika seekor semut berjalan ke bagian penumbra ini, ia akan melihat matahari sebagian tetapi tidak tertutup sepenuhnya.

Planet kita melemparkan bayangan umbral hitam ke luar angkasa. Apa pun yang menjelajah ke dalamnya akan langsung diambil dari sinar matahari. Bayangan umbral bumi akan semakin mengecil saat semakin jauh. Bayangan ini meruncing seperti sumpit dan menghilang satu juta mil dari kita ke arah anti-matahari.

Seperti semua gerhana bulan, gerhana penumbra terjadi karena Bumi yang melintas di antara bulan dan matahari sehingga ketiganya berada dalam satu garis lurus. Hal ini menyebabkan bayangan planet kita jatuh di permukaan bulan karena Bumi menghalangi cahaya dari matahari. Hal ini dapat menyebabkan peristiwa yang mungkin akan sulit untuk diamati.

Proses terjadinya gerhana bulan penumbra terjadi ketika bulan melewati wilayah luar yang lebih terang dari bayangan bumi yang disebut penumbra. Ini adalah area di mana Bumi tampak menutupi sebagian piringan matahari meski tidak semuanya. Ini berarti, dalam proses terjadinya gerhana bulan penumbra, ketika bulan berada di dalam penumbra, ia menerima lebih sedikit cahaya dari matahari dan menjadi redup namun masih tetap terang.

Efek yang dihasilkan dari proses terjadinya gerhana bulan penumbra hampir tidak terlihat dan terkadang hanya tampak pada foto yang dikontrol dengan cermat atau oleh orang dengan penglihatan yang sangat tajam.

Namun, terkadang ada kejadian langka di mana seluruh permukaan bulan bergerak ke penumbra. Gerhana bulan ini menyebabkan redupan yang lebih ekstrem dan dapat dilihat dengan lebih mudah oleh mata telanjang.

Peristiwa ini disebut gerhana penumbra total, dan jarang terjadi karena begitu bulan sepenuhnya memasuki penumbra, kemungkinan besar setidaknya sebagian akan mencapai umbra, bagian dalam bayangan Bumi yang lebih gelap. Hal ini mengakibatkan gerhana bulan sebagian. (jpc/bbs/ila)

SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gerhana bulan penumbra akan terjadi pada 5-6 Mei 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.

“Bulan akan terlihat lebih redup pada 5-6 Mei 2023. Hal ini disebabkan oleh fenomena gerhana bulan penumbra,” ujar Plt Deputi Bidang Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi di Jakarta, Kamis (4/5).

Suko mengemukakan, gerhana bulan penumbra terjadi ketika posisi bulan, matahari, dan bumi sejajar, dimana bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi (bayangan samar). Akibatnya saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup daripada saat purnama.

Gerhana bulan, lanjut dia, adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulann

“Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya,” papar Suko Prayitno.

Pada 2023, kata dia, terjadi dua kali gerhana bulan yakni gerhana bulan penumbra 5-6 Mei 2023 yang dapat diamati dari Indonesia dan gerhana bulan sebagian 29 Oktober 2023 yang juga dapat diamati dari Indonesia.

Suko Prayitno memaparkan gerhana bulan dimulai pada pukul 22.12.09 WIB, puncak gerhana bulan pada pukul 00.22.52 WIB, dan gerhana berakhir pada pukul 02.33.36 WIB. Seluruh proses gerhana, menurut dia, dapat dilihat di sebagian besar Asia, Australia, sebagian kecil Afrika, dan sebagian Rusia.

“Proses gerhana pada saat bulan terbit dapat diamati di sebagian besar Afrika, sebagian kecil Asia, sebagian besar Eropa, dan sebagian Rusia,” paparnya.

Ia menambahkan gerhana ini tidak akan dapat diamati di Amerika, sebagian kecil Afrika, dan sebagian kecil wilayah Eropa.

Apa Itu Gerhana Penumbra?

Pada gerhana bulan penumbra Anda mungkin hanya melihat bulan tanpa ada perbedaan. Ya, bulan purnama memang tidak mengubah penampilannya selama gerhana penumbra seperti halnya saat gerhana bulan total.

Gerhana penumbra adalah jenis gerhana yang sangat halus, yang mungkin hanya akan membuat bulan tampak lebih gelap dari biasanya. Terkadang, ada sedikit bayangan abu-abu di salah satu bagian bulan, tetapi hampir tidak ada yang menyadarinya.

Meski begitu, konsep penumbra cukup menarik, karena semuanya menghasilkan dua bayangan yang berbeda. Jika Anda melihat bayangan Anda sendiri di trotoar, Anda akan melihat bagian utama di mana matahari tertutup sepenuhnya. Tapi ada juga pinggiran buram yang tidak terlalu gelap di sekitar bayangan Anda. Itulah bayangan penumbral Anda. Jika seekor semut berjalan ke bagian penumbra ini, ia akan melihat matahari sebagian tetapi tidak tertutup sepenuhnya.

Planet kita melemparkan bayangan umbral hitam ke luar angkasa. Apa pun yang menjelajah ke dalamnya akan langsung diambil dari sinar matahari. Bayangan umbral bumi akan semakin mengecil saat semakin jauh. Bayangan ini meruncing seperti sumpit dan menghilang satu juta mil dari kita ke arah anti-matahari.

Seperti semua gerhana bulan, gerhana penumbra terjadi karena Bumi yang melintas di antara bulan dan matahari sehingga ketiganya berada dalam satu garis lurus. Hal ini menyebabkan bayangan planet kita jatuh di permukaan bulan karena Bumi menghalangi cahaya dari matahari. Hal ini dapat menyebabkan peristiwa yang mungkin akan sulit untuk diamati.

Proses terjadinya gerhana bulan penumbra terjadi ketika bulan melewati wilayah luar yang lebih terang dari bayangan bumi yang disebut penumbra. Ini adalah area di mana Bumi tampak menutupi sebagian piringan matahari meski tidak semuanya. Ini berarti, dalam proses terjadinya gerhana bulan penumbra, ketika bulan berada di dalam penumbra, ia menerima lebih sedikit cahaya dari matahari dan menjadi redup namun masih tetap terang.

Efek yang dihasilkan dari proses terjadinya gerhana bulan penumbra hampir tidak terlihat dan terkadang hanya tampak pada foto yang dikontrol dengan cermat atau oleh orang dengan penglihatan yang sangat tajam.

Namun, terkadang ada kejadian langka di mana seluruh permukaan bulan bergerak ke penumbra. Gerhana bulan ini menyebabkan redupan yang lebih ekstrem dan dapat dilihat dengan lebih mudah oleh mata telanjang.

Peristiwa ini disebut gerhana penumbra total, dan jarang terjadi karena begitu bulan sepenuhnya memasuki penumbra, kemungkinan besar setidaknya sebagian akan mencapai umbra, bagian dalam bayangan Bumi yang lebih gelap. Hal ini mengakibatkan gerhana bulan sebagian. (jpc/bbs/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/