26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

40 Juta SIM Card Sudah Terdaftar

Menkominfo Rudiantara.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Minggu (5/11) pagi, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara mengatakan, antusiasme masyarakat untuk melakukan registrasi ulang cukup tinggi. Setelah pekan lalu jumlah SIM Card yang teregistrasi menembus angka 30 juta, kemarin jumlahnya juga meningkat tajam.

“Sekarang sudah lebih dari 40 juta SIM Card yang terdaftar, dari perkiraan ada lebih dari 300 juta SIM Card yang beredar. Pelanggannya mencapai 157 juta,” jelas Rudiantara di sela event Siberkreasi di kawasan Car Free Day Dukuh Atas, Minggu (5/11).

Dengan tingginya peningkatan jumlah SIM Card teregistrasi itu, Rudiantara optimistis pada deadline 28 Februari nanti, seluruh SIM Card yang ada bisa terdaftar. ”Registrasinya saja enggak sampai satu menit. Enggak bayar juga. Ini untuk mengurangi anonimitas dunia seluler. Untuk kenyamanan pelanggan,” terangnya.

Rudiantara menambahkan, registrasi SIM Card ini merupakan program verifikasi terbesar yang menggunakan data base Dukcapil. Saat ini, BPJS menjadi program verifikasi terbesar dengan jumlah registrasi mencapai 180 juta. ”Registrasi SIM Card ini jumlahnya hampir dua kali lipatnya. Besar,” ucap dia.

Rudiantara mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah untuk menyukseskan program registrasi SIM Card tersebut. Salah satunya dengan menggelar kegiatan di CFD. Kemarin, bersama Siberkreasi, Kominfo mengajak anak-anak muda untuk lebih aware dengan program registrasi simcard.

“Anak muda, kaum milenial memang jadi sasaran kita. Anak muda ini kan pengguna media sosial terbanyak. Jadi perlu pendekatan juga ke anak-anak muda ini,” tandasnya.

Selain Kemkominfo, para operator seluler juga mendukung program registrasi simcard. Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Merza Fachys mengimbau pelanggan untuk segera melakukan registrasi simcard.

“Namun, tidak perlu terburu-buru. Kalau belum bisa, besok atau lusa dicoba lagi. Waktunya masih sampai akhir Februari. Bisa juga dilakukan malam hari. Sistemnya bekerja 24 jam,” ungkap direktur utama Smartfren itu.

Dia juga meminta para pelanggan tidak termakan kampanye hitam tentang data pelanggan yang disalahgunakan. Dia menegaskan, pelanggan tidak perlu khawatir mengenai data yang mereka masukkan saat proses registrasi. Dia menjamin data tersebut akan tersimpan dengan baik dan tidak disalahgunakan.

Namun, keyakinan dan komitmen pemerintah serta operator menjadi diragukan dengan mudahnya seseorang menggunakan data orang lain. Fakta bahwa satu NIK dan nomor KK mendaftarkan begitu banyak nomor sangat rawan manipulasi. (ang/jpg)

Menkominfo Rudiantara.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Minggu (5/11) pagi, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara mengatakan, antusiasme masyarakat untuk melakukan registrasi ulang cukup tinggi. Setelah pekan lalu jumlah SIM Card yang teregistrasi menembus angka 30 juta, kemarin jumlahnya juga meningkat tajam.

“Sekarang sudah lebih dari 40 juta SIM Card yang terdaftar, dari perkiraan ada lebih dari 300 juta SIM Card yang beredar. Pelanggannya mencapai 157 juta,” jelas Rudiantara di sela event Siberkreasi di kawasan Car Free Day Dukuh Atas, Minggu (5/11).

Dengan tingginya peningkatan jumlah SIM Card teregistrasi itu, Rudiantara optimistis pada deadline 28 Februari nanti, seluruh SIM Card yang ada bisa terdaftar. ”Registrasinya saja enggak sampai satu menit. Enggak bayar juga. Ini untuk mengurangi anonimitas dunia seluler. Untuk kenyamanan pelanggan,” terangnya.

Rudiantara menambahkan, registrasi SIM Card ini merupakan program verifikasi terbesar yang menggunakan data base Dukcapil. Saat ini, BPJS menjadi program verifikasi terbesar dengan jumlah registrasi mencapai 180 juta. ”Registrasi SIM Card ini jumlahnya hampir dua kali lipatnya. Besar,” ucap dia.

Rudiantara mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah untuk menyukseskan program registrasi SIM Card tersebut. Salah satunya dengan menggelar kegiatan di CFD. Kemarin, bersama Siberkreasi, Kominfo mengajak anak-anak muda untuk lebih aware dengan program registrasi simcard.

“Anak muda, kaum milenial memang jadi sasaran kita. Anak muda ini kan pengguna media sosial terbanyak. Jadi perlu pendekatan juga ke anak-anak muda ini,” tandasnya.

Selain Kemkominfo, para operator seluler juga mendukung program registrasi simcard. Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Merza Fachys mengimbau pelanggan untuk segera melakukan registrasi simcard.

“Namun, tidak perlu terburu-buru. Kalau belum bisa, besok atau lusa dicoba lagi. Waktunya masih sampai akhir Februari. Bisa juga dilakukan malam hari. Sistemnya bekerja 24 jam,” ungkap direktur utama Smartfren itu.

Dia juga meminta para pelanggan tidak termakan kampanye hitam tentang data pelanggan yang disalahgunakan. Dia menegaskan, pelanggan tidak perlu khawatir mengenai data yang mereka masukkan saat proses registrasi. Dia menjamin data tersebut akan tersimpan dengan baik dan tidak disalahgunakan.

Namun, keyakinan dan komitmen pemerintah serta operator menjadi diragukan dengan mudahnya seseorang menggunakan data orang lain. Fakta bahwa satu NIK dan nomor KK mendaftarkan begitu banyak nomor sangat rawan manipulasi. (ang/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/