29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Jojon Ingin Nyetir Mobil Sendiri

Jojon
Jojon

BOGOR, SUMUTPOS.CO – Istri pelawak Djuhri Masdjan alias Jojon, Henny Mariana bercerita soal tingkah laku sang suami di akhir-akhir meninggal dunia. Menurut Henny, suaminya itu tak pernah mau didampingi sopir saat pergi keluar rumah.

“Dua minggu ingin selalu pergi sendiri. Nyetir sendiri nggak mau pake sopir. Ke mana pun pergi nggak mau pake sopir,” terang Henny, usai pemakaman, Kamis (6/3).

Henny juga menuturkan, suaminya itu memang memiliki riwayat penyakit asma. Namun kemarin, serangan jantung Jojon diakui Henny memang mendadak.

“Ini ada serangan jantung mendadak. Kita nggak tahu bakal ada seperti ini. Nggak ada pesen apa-apa. Tapi bilang besok pulang ya, iya pulang. Tapi kalau pulang jam kerjanya diatur ya,” kata Henny.

Menurut Henny, suaminya itu memang sangat total dalam bekerja. Jojon yang masih aktif di sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah itu juga dikatakan Henny masih suka tak enak hati bila terlalu lama libur.

“Dengan pekerjaannya sangat tanggung jawab. Kebetulan dia juga lagi ada kerjaan yang baru digarap. Stripping. Beliau sangat terpikirkan oleh karena sering mangkir. Ya gimana ya orang udah lihat kadaannya om kayak gimana. Mengurangi waktu. Alhamdulillah atas pengertian dari PH dan teman-teman,” paparnya.

Henny menambahkan, ada keinginan Jojon yang belum terpenuhi. Apa itu?

“Cuma kemarin aja ngajakin kalau udah sembuh mau umroh. Kemarin mau umroh pending, jadi kalau udah dia pengen banget umroh lagi. Dia juga pengen menghadiri wisuda anak terakhirnya,” jelas Henny.

Adi, salah satu putra Jojon yang masih tak percaya ayahandanya pergi untuk selama-lamanya.

“Nggak percaya papa saya meninggal,” ungkap Adi.

“Dia tiga hari dirawat, biasanya November dia ceck up kontrol asmanya, biar jangan kronis,” lanjut Adi.

Adi mengatakan, dirinya mendapat firasat sebelum kepergian ayahandanya. Ia menceritakan saat firasat itu datang kepadanya.

“Firasat ada, saya ada kehilangan kendaraan tapi ketemu lagi, Pas itu malamnya saya dapat kabar, saya ditelepon cepet kemari, papa nih, cepet ke mari jam 23.00 saya langsung ke sana. Jam satu pagi dia koma, labil jantungnya. Di situ saya nggak mau telepon siapa-siapa termasuk ke media,” ujarnya.

 

Adi juga mengenang sosok Jojon sebagai ayah yang tegas. Adi mengatakan, ayahnya tak suka melihat anaknya tak bekerja keras untuk meraih kesuksesan.

“Dia tidak suka anaknya males, dia mau anaknya punya inspirasi dan inisiatif. Kalau lihat ada anak yang nggak kerja kadang dia suka kasih uang buat modalin, tapi dibercandain dulu. Lo mau duit? Ya carilah, tapi ujung-ujungnya itu buat anak-anaknya mandiri,” paparnya.

Jojon sudah dimakamkan di TPU Blender Kebon Pedes, Bogor. Pemakaman pentolan Jayakarta Grup itu dipimpin oleh pelawak dan juga anggota DPR, Eko Patrio.

Pemakaman tersebut dihadiri oleh sejumlah artis seperti Akrie, Gogon, Bopak, Deswita Maharani dan Tukul serta artis lainnya. Jenazah Jojon tiba di TPU Blender sekitar pukul 13.00 WIB.

Istri Jojon serta pelayat lainnya tampak tak kuasa menahan air mata atas kepergian Jojon menuju liang lahat. Bahkan istri Jojon hampir pingsan ketika suaminya dimasukkan ke dalam kubur. Eko yang selama ini sering kerja sama Jojon inisiatif untuk menutup liang lahat tersebut. Kemudian artis lainnya mengikuti untuk mengikuti Eko.

Keponakan Jojon, Heru Khoirudin mengatakan Jojon dimakamkan di Kebon Pedes karena sebagian besar keluarganya dikuburkan di lokasi tersebut. “Orangtua dan sebagian besar keluarga Jojon dimakamkan di sini (TPU Blender),” ujar Heru di lokasi. Akibat banyaknya pelayat, jalan raya Kebon Pedes macet parah.

Djuhri Masdjan atau yang akrab dikenal dengan H Jojon mengembuskan nafas terakhirnya di RS Premiere Jatinegara, Jakarta Timur. Almarhum Jojon menurut petugas IGD RS Premiere meninggal dunia sekira pukul 06.00 WIB pagi, Kamis (6/3).

Pria kelahiran 5 Juni 1947 eks personel lawak Jayakarta Grup itu dirawat intensif di ICCU sejak 3 Maret lalu.  Customer Sercvise RS Premiere Jatinegara, Siska, mengungkap sejak 3 Maret lalu, H Jojon dibawa keluarga dan langsung masuk UGD. Pelawak yang dikenal dengan kumis lucunya itu bersama Cahyono, Uuk, sering tampil di TVRI dalam acara Aneka Ria Safari di era tahun 1980-an. (net/bbs)

Jojon
Jojon

BOGOR, SUMUTPOS.CO – Istri pelawak Djuhri Masdjan alias Jojon, Henny Mariana bercerita soal tingkah laku sang suami di akhir-akhir meninggal dunia. Menurut Henny, suaminya itu tak pernah mau didampingi sopir saat pergi keluar rumah.

“Dua minggu ingin selalu pergi sendiri. Nyetir sendiri nggak mau pake sopir. Ke mana pun pergi nggak mau pake sopir,” terang Henny, usai pemakaman, Kamis (6/3).

Henny juga menuturkan, suaminya itu memang memiliki riwayat penyakit asma. Namun kemarin, serangan jantung Jojon diakui Henny memang mendadak.

“Ini ada serangan jantung mendadak. Kita nggak tahu bakal ada seperti ini. Nggak ada pesen apa-apa. Tapi bilang besok pulang ya, iya pulang. Tapi kalau pulang jam kerjanya diatur ya,” kata Henny.

Menurut Henny, suaminya itu memang sangat total dalam bekerja. Jojon yang masih aktif di sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah itu juga dikatakan Henny masih suka tak enak hati bila terlalu lama libur.

“Dengan pekerjaannya sangat tanggung jawab. Kebetulan dia juga lagi ada kerjaan yang baru digarap. Stripping. Beliau sangat terpikirkan oleh karena sering mangkir. Ya gimana ya orang udah lihat kadaannya om kayak gimana. Mengurangi waktu. Alhamdulillah atas pengertian dari PH dan teman-teman,” paparnya.

Henny menambahkan, ada keinginan Jojon yang belum terpenuhi. Apa itu?

“Cuma kemarin aja ngajakin kalau udah sembuh mau umroh. Kemarin mau umroh pending, jadi kalau udah dia pengen banget umroh lagi. Dia juga pengen menghadiri wisuda anak terakhirnya,” jelas Henny.

Adi, salah satu putra Jojon yang masih tak percaya ayahandanya pergi untuk selama-lamanya.

“Nggak percaya papa saya meninggal,” ungkap Adi.

“Dia tiga hari dirawat, biasanya November dia ceck up kontrol asmanya, biar jangan kronis,” lanjut Adi.

Adi mengatakan, dirinya mendapat firasat sebelum kepergian ayahandanya. Ia menceritakan saat firasat itu datang kepadanya.

“Firasat ada, saya ada kehilangan kendaraan tapi ketemu lagi, Pas itu malamnya saya dapat kabar, saya ditelepon cepet kemari, papa nih, cepet ke mari jam 23.00 saya langsung ke sana. Jam satu pagi dia koma, labil jantungnya. Di situ saya nggak mau telepon siapa-siapa termasuk ke media,” ujarnya.

 

Adi juga mengenang sosok Jojon sebagai ayah yang tegas. Adi mengatakan, ayahnya tak suka melihat anaknya tak bekerja keras untuk meraih kesuksesan.

“Dia tidak suka anaknya males, dia mau anaknya punya inspirasi dan inisiatif. Kalau lihat ada anak yang nggak kerja kadang dia suka kasih uang buat modalin, tapi dibercandain dulu. Lo mau duit? Ya carilah, tapi ujung-ujungnya itu buat anak-anaknya mandiri,” paparnya.

Jojon sudah dimakamkan di TPU Blender Kebon Pedes, Bogor. Pemakaman pentolan Jayakarta Grup itu dipimpin oleh pelawak dan juga anggota DPR, Eko Patrio.

Pemakaman tersebut dihadiri oleh sejumlah artis seperti Akrie, Gogon, Bopak, Deswita Maharani dan Tukul serta artis lainnya. Jenazah Jojon tiba di TPU Blender sekitar pukul 13.00 WIB.

Istri Jojon serta pelayat lainnya tampak tak kuasa menahan air mata atas kepergian Jojon menuju liang lahat. Bahkan istri Jojon hampir pingsan ketika suaminya dimasukkan ke dalam kubur. Eko yang selama ini sering kerja sama Jojon inisiatif untuk menutup liang lahat tersebut. Kemudian artis lainnya mengikuti untuk mengikuti Eko.

Keponakan Jojon, Heru Khoirudin mengatakan Jojon dimakamkan di Kebon Pedes karena sebagian besar keluarganya dikuburkan di lokasi tersebut. “Orangtua dan sebagian besar keluarga Jojon dimakamkan di sini (TPU Blender),” ujar Heru di lokasi. Akibat banyaknya pelayat, jalan raya Kebon Pedes macet parah.

Djuhri Masdjan atau yang akrab dikenal dengan H Jojon mengembuskan nafas terakhirnya di RS Premiere Jatinegara, Jakarta Timur. Almarhum Jojon menurut petugas IGD RS Premiere meninggal dunia sekira pukul 06.00 WIB pagi, Kamis (6/3).

Pria kelahiran 5 Juni 1947 eks personel lawak Jayakarta Grup itu dirawat intensif di ICCU sejak 3 Maret lalu.  Customer Sercvise RS Premiere Jatinegara, Siska, mengungkap sejak 3 Maret lalu, H Jojon dibawa keluarga dan langsung masuk UGD. Pelawak yang dikenal dengan kumis lucunya itu bersama Cahyono, Uuk, sering tampil di TVRI dalam acara Aneka Ria Safari di era tahun 1980-an. (net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/