28.4 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Ayah Yosua: Terima Kasih Pak Jokowi

SUMUTPOS.CO – PENGUMUMAN penetapan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka juga disaksikan keluarga besar Yosua di Jambi. Samuel Hutabarat, ayah Yosua, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo. Sebab, Presiden telah tiga kali memerintahkan Kapolri untuk mengungkap kasus ini.

“Kami juga ucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang sudah membentuk tim khusus untuk mengungkap kematian Yosua,” ucapnya seperti dilansir Jambi Ekspres kemarin. Samuel juga mengucapkan terima kasih kepada timsus yang telah bekerja maksimal untuk mengungkap aktor utama kasus ini.

Dia melanjutkan, sejak awal dirinya tidak yakin ada baku tembak di rumah dinas kadivpropam. Keyakinannya bertambah kuat setelah melihat jenazah Yosua yang penuh luka di bagian wajah, dada, dan rahang. “Sempat saya utarakan pada Pak Simatupang yang mengantar jenazah, ini bukan ditembak lagi tapi sudah dianiaya, ternyata saat ini terbukti bahwa anak kita dianiaya,” ucapnya.

Kini, Samuel dan keluarganya menunggu keadilan hakim yang akan memvonis para pelaku sesuai perbuatan masing-masing. Bagaimana jika Sambo meminta maaf? Samuel menyebut pintu maaf tetap terbuka. “Tetapi di negara ini ada hukum dan biarkan berjalan sesuai apa yang diperbuat,” tegasnya.

Meski demikian, Samuel juga mempertanyakan motif pembunuhan anaknya. Dalam konferensi pers kemarin, Kapolri memang belum menyampaikan motif Sambo membunuh Yosua. “Kita masih menunggu tim khusus,” katanya. Samuel berharap Sambo berterus terang kepada penyidik tentang motifnya membunuh Yosua. “Kami tak menyangka rumah beliau jadi tempat kejadian ini, karena anak kita tak pernah berbicara yang pahit di rumah Pak Ferdy Sambo, selalu yang dibicarakan yang enak saja,” ungkapnya.

Kepada Istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawati, Samuel meminta agar jangan selalu sembunyi di balik layar. “Muncullah ke permukaan, sekarang polisi sudah menetapkan Pak Ferdy sebagai tersangka, jangan lagi menyembunyikan diri. Jujurlah kepada penyidik,” pintanya.

Dia mengatakan, kondisi istrinya, Rosti Simanjuntak, kembali syok setelah mendengar kepastian anaknya ditembak mati oleh Bharada E atas perintah Sambo. “Perasaan dia sebagai ibu tentu sangat sedih mendengar anak kita diperlakukan begitu,” katanya.

Sementara, Keluarga Brigadir J menyaksikan penetapan Mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus kematian Brigadir J dari layar kaca, Selasa (9/8). Mereka berkumpul di sebuah ruangan, menyaksikan dengan saksama momen penetapan tersangka yang membuat nyawa Brigadir J melayang.

Setidaknya ada lebih dari lima orang yang berkumpul di ruangan itu. Mereka merekam Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan pejabat lainnya saat berbicara ihwal perkembangan kasus kematian Brigadir J.

Pihak keluarga mengaku puas terhadap perkembangan kasus tersebut yang semakin menemukan titik terang. Mereka juga memberikan apresiasi kepada tim khusus (Timsus) dan Kapolri yang telah mengusut kematian Brigadir J secara kompeten.

Selain itu, apresiasi juga ditujukan kepada Presiden Jokowi yang terhitung sudah empat kali meminta Kapolri untuk mengusut tuntas kematian Brigadir J. “Kami sangat mengapresiasi kinerja dari Timsus, Kapolri, terus buat Bapak Presiden yang sudah empat kali mengumumkan agar menyelidiki kasus almarhum Brigadir Yosua dengan transparan dan terang benderang,” kata Bibi Brigadir J, Roslin Simanjuntak. (aba/oni/jpg)

SUMUTPOS.CO – PENGUMUMAN penetapan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka juga disaksikan keluarga besar Yosua di Jambi. Samuel Hutabarat, ayah Yosua, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo. Sebab, Presiden telah tiga kali memerintahkan Kapolri untuk mengungkap kasus ini.

“Kami juga ucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang sudah membentuk tim khusus untuk mengungkap kematian Yosua,” ucapnya seperti dilansir Jambi Ekspres kemarin. Samuel juga mengucapkan terima kasih kepada timsus yang telah bekerja maksimal untuk mengungkap aktor utama kasus ini.

Dia melanjutkan, sejak awal dirinya tidak yakin ada baku tembak di rumah dinas kadivpropam. Keyakinannya bertambah kuat setelah melihat jenazah Yosua yang penuh luka di bagian wajah, dada, dan rahang. “Sempat saya utarakan pada Pak Simatupang yang mengantar jenazah, ini bukan ditembak lagi tapi sudah dianiaya, ternyata saat ini terbukti bahwa anak kita dianiaya,” ucapnya.

Kini, Samuel dan keluarganya menunggu keadilan hakim yang akan memvonis para pelaku sesuai perbuatan masing-masing. Bagaimana jika Sambo meminta maaf? Samuel menyebut pintu maaf tetap terbuka. “Tetapi di negara ini ada hukum dan biarkan berjalan sesuai apa yang diperbuat,” tegasnya.

Meski demikian, Samuel juga mempertanyakan motif pembunuhan anaknya. Dalam konferensi pers kemarin, Kapolri memang belum menyampaikan motif Sambo membunuh Yosua. “Kita masih menunggu tim khusus,” katanya. Samuel berharap Sambo berterus terang kepada penyidik tentang motifnya membunuh Yosua. “Kami tak menyangka rumah beliau jadi tempat kejadian ini, karena anak kita tak pernah berbicara yang pahit di rumah Pak Ferdy Sambo, selalu yang dibicarakan yang enak saja,” ungkapnya.

Kepada Istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawati, Samuel meminta agar jangan selalu sembunyi di balik layar. “Muncullah ke permukaan, sekarang polisi sudah menetapkan Pak Ferdy sebagai tersangka, jangan lagi menyembunyikan diri. Jujurlah kepada penyidik,” pintanya.

Dia mengatakan, kondisi istrinya, Rosti Simanjuntak, kembali syok setelah mendengar kepastian anaknya ditembak mati oleh Bharada E atas perintah Sambo. “Perasaan dia sebagai ibu tentu sangat sedih mendengar anak kita diperlakukan begitu,” katanya.

Sementara, Keluarga Brigadir J menyaksikan penetapan Mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus kematian Brigadir J dari layar kaca, Selasa (9/8). Mereka berkumpul di sebuah ruangan, menyaksikan dengan saksama momen penetapan tersangka yang membuat nyawa Brigadir J melayang.

Setidaknya ada lebih dari lima orang yang berkumpul di ruangan itu. Mereka merekam Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan pejabat lainnya saat berbicara ihwal perkembangan kasus kematian Brigadir J.

Pihak keluarga mengaku puas terhadap perkembangan kasus tersebut yang semakin menemukan titik terang. Mereka juga memberikan apresiasi kepada tim khusus (Timsus) dan Kapolri yang telah mengusut kematian Brigadir J secara kompeten.

Selain itu, apresiasi juga ditujukan kepada Presiden Jokowi yang terhitung sudah empat kali meminta Kapolri untuk mengusut tuntas kematian Brigadir J. “Kami sangat mengapresiasi kinerja dari Timsus, Kapolri, terus buat Bapak Presiden yang sudah empat kali mengumumkan agar menyelidiki kasus almarhum Brigadir Yosua dengan transparan dan terang benderang,” kata Bibi Brigadir J, Roslin Simanjuntak. (aba/oni/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/