26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Brankas Sindu Malik Segera Dibuka

KPK Dalami Transaksi Mencurigakan Banggar

JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memang telah menggeledah dan menyita beberapa barang di dua kediaman Sindu Malik dan menyita beberapa dokumen penting, termasuk uang Rp100 juta yang diduga berkaitan dengan kasus suap Kemenakertrans. Namun, ada satu brankas yang isinya masih menjadi misteri, lantaran belum dibuka para penyidik. Diduga kuat, brankas tersebut juga berisi barang-barang yang sangat penting.

“Kami belum tahu apa isinya, karena belum membukanya. Rencananya, akan kami buka Rabu (12/10),” kata seorang sumber di KPK. Dia lalu menerangkan, pihaknya memang tidak bisa membuka seenaknya brankas milik Sindu. Sebab, KPK harus memenuhi prosedur untuk membuka brankas tersebut.

Menurutnya, pihak pemilik akan diundang untuk menyaksikan pembukaan brankas tersebut dan langsung dimasukkan ke dalam berita acara pemeriksaan. Pihaknya tidak mau disalahkan dan dituduh telah menghilangkan barang bukti atau merekayasanya.

Saat ditanya apa kira-kira isi brankas itu, sumber itu mengaku tidak mau menerka-nerka. Yang jelas, penyidik sangat berkeyakinan bahwa isi brankas tersebut sangat penting.

“Nggak mungkin, kalau tidak penting di taruh di brankas yang terkunci rapat,” imbuhnya.
Juru bicara KPK Johan Budi mengaku tidak tahu tentang rencana pembukaan brankas tersebut. Namun dia membenarkan bahwa hingga kemarin kotak rahasia milik Sindu itu masih terkunci rapat dan belum dibuka oleh penyidik.

“Saya belum tahu kapan brankasnya akan dibuka,” kata Johan saat dihubungi kemarin.

Menurutnya, pembukaan brankas tersebut merupakan kewenangan penyidik. Selain itu, Johan menegaskan bahwa pihaknya akan membuka brankas tersebut dengan prosedur yang benar sesuai dengan aturan yang berlaku.
Wakil Ketua KPK Bibit Samad Riyanto mengatakan bahwa pihaknya masih tetap menelusuri barang-barang bukti yang disita di rumah Sindu. Namun, dia juga mengaku tidak mengetahui kapan brankas tersebut akan dibuka.
Lebih lanjut Bibit mengatakan bahwa pihaknya tidak hanya fokus untuk menelusuri keterlibatan Sindu saja dalam kasus ini. KPK juga akan menelusuri semua pihak yang terkait.

Bahkan termasuk anggota Badan Anggaran DPR sekalipun. Memang, selama ini Sindu disebut-sebut merupakan orang dekat Banggar yang dengan kemampuannya bisa melobi sebagai peng hubung antara Banggar dan Kementerian.
Bibit yang merupakan purnawirawan polisi dengan pangkat Irjen Pol itu mengaku, hingga kini KPK masih menelusuri transaksi mencurigakan seperti yang diberikan Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK). Berdasar data PPATK yang didapat KPK, ada 21 transaksi mencurigakan yang terkait dengan Banggar.
“Sampai sekarang masih kami pelajari,” kata Bibit di sela diskusi di Jakarta kemarin (9/10).

Namun Bibit enggan menerangkan siapa pemilik rekening yang transaksinya mencurigakan itu. Bahkan saat ditanya apakah yang bersangkutan merupakan anggota atau pimpinan Banggar, Bibit juga enggan menerangkan.

KPK sebenarnya tidak bermain-main dengan Banggar. Buktinya, lembaga yang dipimpin Busyro Muqoddas itu telah memanggil empat pimpinan Banggar untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus suap Kemenakertrans. Bahkan dua Wakil Ketua Banggar Tamsil Linrung dan Olly Dondokambey dipanggil dua kali.

“Kami tidak pernah takut dengan tekanan siapapun. Kami tidak pernah gagal menangani kasus,” imbuhnya. (kuh/bay/nw/jpnn)

KPK Dalami Transaksi Mencurigakan Banggar

JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memang telah menggeledah dan menyita beberapa barang di dua kediaman Sindu Malik dan menyita beberapa dokumen penting, termasuk uang Rp100 juta yang diduga berkaitan dengan kasus suap Kemenakertrans. Namun, ada satu brankas yang isinya masih menjadi misteri, lantaran belum dibuka para penyidik. Diduga kuat, brankas tersebut juga berisi barang-barang yang sangat penting.

“Kami belum tahu apa isinya, karena belum membukanya. Rencananya, akan kami buka Rabu (12/10),” kata seorang sumber di KPK. Dia lalu menerangkan, pihaknya memang tidak bisa membuka seenaknya brankas milik Sindu. Sebab, KPK harus memenuhi prosedur untuk membuka brankas tersebut.

Menurutnya, pihak pemilik akan diundang untuk menyaksikan pembukaan brankas tersebut dan langsung dimasukkan ke dalam berita acara pemeriksaan. Pihaknya tidak mau disalahkan dan dituduh telah menghilangkan barang bukti atau merekayasanya.

Saat ditanya apa kira-kira isi brankas itu, sumber itu mengaku tidak mau menerka-nerka. Yang jelas, penyidik sangat berkeyakinan bahwa isi brankas tersebut sangat penting.

“Nggak mungkin, kalau tidak penting di taruh di brankas yang terkunci rapat,” imbuhnya.
Juru bicara KPK Johan Budi mengaku tidak tahu tentang rencana pembukaan brankas tersebut. Namun dia membenarkan bahwa hingga kemarin kotak rahasia milik Sindu itu masih terkunci rapat dan belum dibuka oleh penyidik.

“Saya belum tahu kapan brankasnya akan dibuka,” kata Johan saat dihubungi kemarin.

Menurutnya, pembukaan brankas tersebut merupakan kewenangan penyidik. Selain itu, Johan menegaskan bahwa pihaknya akan membuka brankas tersebut dengan prosedur yang benar sesuai dengan aturan yang berlaku.
Wakil Ketua KPK Bibit Samad Riyanto mengatakan bahwa pihaknya masih tetap menelusuri barang-barang bukti yang disita di rumah Sindu. Namun, dia juga mengaku tidak mengetahui kapan brankas tersebut akan dibuka.
Lebih lanjut Bibit mengatakan bahwa pihaknya tidak hanya fokus untuk menelusuri keterlibatan Sindu saja dalam kasus ini. KPK juga akan menelusuri semua pihak yang terkait.

Bahkan termasuk anggota Badan Anggaran DPR sekalipun. Memang, selama ini Sindu disebut-sebut merupakan orang dekat Banggar yang dengan kemampuannya bisa melobi sebagai peng hubung antara Banggar dan Kementerian.
Bibit yang merupakan purnawirawan polisi dengan pangkat Irjen Pol itu mengaku, hingga kini KPK masih menelusuri transaksi mencurigakan seperti yang diberikan Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK). Berdasar data PPATK yang didapat KPK, ada 21 transaksi mencurigakan yang terkait dengan Banggar.
“Sampai sekarang masih kami pelajari,” kata Bibit di sela diskusi di Jakarta kemarin (9/10).

Namun Bibit enggan menerangkan siapa pemilik rekening yang transaksinya mencurigakan itu. Bahkan saat ditanya apakah yang bersangkutan merupakan anggota atau pimpinan Banggar, Bibit juga enggan menerangkan.

KPK sebenarnya tidak bermain-main dengan Banggar. Buktinya, lembaga yang dipimpin Busyro Muqoddas itu telah memanggil empat pimpinan Banggar untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus suap Kemenakertrans. Bahkan dua Wakil Ketua Banggar Tamsil Linrung dan Olly Dondokambey dipanggil dua kali.

“Kami tidak pernah takut dengan tekanan siapapun. Kami tidak pernah gagal menangani kasus,” imbuhnya. (kuh/bay/nw/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/