25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Karya Jurnalistik RPG Makin Menggigit

FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Chairman Riau Pos Grup Rida K Liamsi menyerahkan hadiah pemenang Kategori Perwajahan Koran Metro kepada Metro Siantar  pada malam Anugerah  RIDA AWARD 2014 di hotel Madani jalan Sm. Raja Medan, Kamis (9/10).
FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Chairman Riau Pos Grup Rida K Liamsi menyerahkan hadiah pemenang Kategori Perwajahan Koran Metro kepada Metro Siantar pada malam Anugerah RIDA AWARD 2014 di hotel Madani jalan Sm. Raja Medan, Kamis (9/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hasil karya jurnalistik media yang tergabung dalam Riau Pos Grup (RPG) dinilai makin menggigit. Setidaknya hal ini terungkap saat Malam Anugerah Rida Award 2014 yang digelar tadi malam di Hotel Madani Medan.

“Foto-foto bagus semua. Tampak sangat serius dalam mengambil momen di sudut-sudut yang sangat sulit. Begitu juga dengan karya tulisan indepth investigasi meskipun tidak panjang namun lebih dalam, serta pada kategori perwajahan,” sebut Chairman RPG Rida K Liamsi yang juga ketua dewan juri Rida Award 2014.

Dalam even ini, Sumut Pos meraih empat nominasi. Adalah Asisten Redaktur Juli Ramadhani Rambe yang menjadi nominator feature terbaik dengan karya Sutanta Aditya, Fotografer yang Nyaris Jadi Korban Awan Panas ‘Kalau Saja Pemerintah Lebih Perhatian’. Lalu, Asisten Redaktur Foto, Andri Ginting, untuk nominator foto terbaik dengan karya Lava dan Fotografer Sumut Pos Aminoer Rasyid juga menjadi nominator dikategori yang sama dengan judul karya Dekapan Seorang Ibu. Tidak ketinggalan Tim Perwajahan Sumut Pos yang menjadi nominator Perwajahan Koran Umum Terbaik dengan karya yang berjudul Menggugat Durian Medan.

“Dengan kegiatan seperti Rida Award ini, kita dapat evaluasi baik itu karya tulis, karya foto, perwajahan yang kita hasilkan dan produksi, apakah sudah sesuai dengan keinginan pasar. Tentunya harapan kita apakah karya kita bisa sesuai keinginan pasar dan menambah jumlah pembaca kita,” ungkap CEO RPG Makmur Kasim.

Makmur menambahkan, bagi seluruh wartawan even seperti ini sangat penting. Di samping mengukur karya-karya juga bisa menjadi pelecut untuk berprestasi dan meningkatkan kualitas produk agar lebih baik lagi.

Menurut dia ke depan perlu ditambah kategori lain, di mana masih banyak karya jurnalistik baru lebih modern. “Kalau boleh diusul untuk panitia karena beberapa pemenang perwajahan terbaik, di beberapa even lain, karya hipoterafik sangat bagus. Ini juga untuk menjawab tantangan karena surat kabar tidak hanya bersaing dengan surat kabar, tetapi dengan televisi,” ujarnya.

Sebelumnya, Amzar, salah satu juri membacakan hasil Rida Award 2014. Kategori Perwajahan Koran Umum Terbaik diraih Padang Ekspres dengan judul edisi Penumpang Tewas Terpanggang, Perwajahan Koran Metro diraih Metro Siantar dengan edisi Harga Mati, Turunkan Presdir PT Bridgestone. Kemudian R Yusuf Hidayat dari Majalah Batampos.co.Id terbaik untuk Kategori Karya Tulis Jurnalistik Jenis Indepth Investigasi, Abdul Rasyid Daulay dari Tanjungpinang Pos berhasil di Kategori Karya Tulis Jurnalistik Jenis Feature, dan Defizal dari Riau Pos untuk Kategori Karya Foto Jurnalistik.

“Beberapa hal yang menjadi inti penilaian di antaranya kedalaman tulisan, pengemasan tulisan, dan betul-betul mampu menarik pembaca. Kita (dewan juri) cukup kesulitan dalam penilaian apalagi menentukan siapa pemenangnya,” ungkap Amzar.

Kemudian khusus foto, lanjutnya, juga ada beberapa catatan. Namun ia mengaku pada tahun ini sejumlah karya foto yang masuk terdapat perbaikan mutu dan juga tampilan. “Sebagian dari foto yang disertakan memperlihatkan adanya kesungguhan dalam mengambil momen meski dalam situasi sulit,” ucapnya.

Kepada para nominator yang belum beruntung, dia memberi motivasi untuk terus berkarya jangan berkecil hati. “Kepada para pemenang tentu harus meningkatkan kemampuan dan jangan cepat puas. Semoga dengan karya yang luar biasa, secara produk tentu kita akan lebih baik juga,” harapnya. (prn/ril/rbb)

 

FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Chairman Riau Pos Grup Rida K Liamsi menyerahkan hadiah pemenang Kategori Perwajahan Koran Metro kepada Metro Siantar  pada malam Anugerah  RIDA AWARD 2014 di hotel Madani jalan Sm. Raja Medan, Kamis (9/10).
FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Chairman Riau Pos Grup Rida K Liamsi menyerahkan hadiah pemenang Kategori Perwajahan Koran Metro kepada Metro Siantar pada malam Anugerah RIDA AWARD 2014 di hotel Madani jalan Sm. Raja Medan, Kamis (9/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hasil karya jurnalistik media yang tergabung dalam Riau Pos Grup (RPG) dinilai makin menggigit. Setidaknya hal ini terungkap saat Malam Anugerah Rida Award 2014 yang digelar tadi malam di Hotel Madani Medan.

“Foto-foto bagus semua. Tampak sangat serius dalam mengambil momen di sudut-sudut yang sangat sulit. Begitu juga dengan karya tulisan indepth investigasi meskipun tidak panjang namun lebih dalam, serta pada kategori perwajahan,” sebut Chairman RPG Rida K Liamsi yang juga ketua dewan juri Rida Award 2014.

Dalam even ini, Sumut Pos meraih empat nominasi. Adalah Asisten Redaktur Juli Ramadhani Rambe yang menjadi nominator feature terbaik dengan karya Sutanta Aditya, Fotografer yang Nyaris Jadi Korban Awan Panas ‘Kalau Saja Pemerintah Lebih Perhatian’. Lalu, Asisten Redaktur Foto, Andri Ginting, untuk nominator foto terbaik dengan karya Lava dan Fotografer Sumut Pos Aminoer Rasyid juga menjadi nominator dikategori yang sama dengan judul karya Dekapan Seorang Ibu. Tidak ketinggalan Tim Perwajahan Sumut Pos yang menjadi nominator Perwajahan Koran Umum Terbaik dengan karya yang berjudul Menggugat Durian Medan.

“Dengan kegiatan seperti Rida Award ini, kita dapat evaluasi baik itu karya tulis, karya foto, perwajahan yang kita hasilkan dan produksi, apakah sudah sesuai dengan keinginan pasar. Tentunya harapan kita apakah karya kita bisa sesuai keinginan pasar dan menambah jumlah pembaca kita,” ungkap CEO RPG Makmur Kasim.

Makmur menambahkan, bagi seluruh wartawan even seperti ini sangat penting. Di samping mengukur karya-karya juga bisa menjadi pelecut untuk berprestasi dan meningkatkan kualitas produk agar lebih baik lagi.

Menurut dia ke depan perlu ditambah kategori lain, di mana masih banyak karya jurnalistik baru lebih modern. “Kalau boleh diusul untuk panitia karena beberapa pemenang perwajahan terbaik, di beberapa even lain, karya hipoterafik sangat bagus. Ini juga untuk menjawab tantangan karena surat kabar tidak hanya bersaing dengan surat kabar, tetapi dengan televisi,” ujarnya.

Sebelumnya, Amzar, salah satu juri membacakan hasil Rida Award 2014. Kategori Perwajahan Koran Umum Terbaik diraih Padang Ekspres dengan judul edisi Penumpang Tewas Terpanggang, Perwajahan Koran Metro diraih Metro Siantar dengan edisi Harga Mati, Turunkan Presdir PT Bridgestone. Kemudian R Yusuf Hidayat dari Majalah Batampos.co.Id terbaik untuk Kategori Karya Tulis Jurnalistik Jenis Indepth Investigasi, Abdul Rasyid Daulay dari Tanjungpinang Pos berhasil di Kategori Karya Tulis Jurnalistik Jenis Feature, dan Defizal dari Riau Pos untuk Kategori Karya Foto Jurnalistik.

“Beberapa hal yang menjadi inti penilaian di antaranya kedalaman tulisan, pengemasan tulisan, dan betul-betul mampu menarik pembaca. Kita (dewan juri) cukup kesulitan dalam penilaian apalagi menentukan siapa pemenangnya,” ungkap Amzar.

Kemudian khusus foto, lanjutnya, juga ada beberapa catatan. Namun ia mengaku pada tahun ini sejumlah karya foto yang masuk terdapat perbaikan mutu dan juga tampilan. “Sebagian dari foto yang disertakan memperlihatkan adanya kesungguhan dalam mengambil momen meski dalam situasi sulit,” ucapnya.

Kepada para nominator yang belum beruntung, dia memberi motivasi untuk terus berkarya jangan berkecil hati. “Kepada para pemenang tentu harus meningkatkan kemampuan dan jangan cepat puas. Semoga dengan karya yang luar biasa, secara produk tentu kita akan lebih baik juga,” harapnya. (prn/ril/rbb)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/