32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kubu Jokowi Dinilai Gagal Manfaatkan Konflik Internal KMP

Pengamat politik dari Universitas Gajah Mada, Arie Sudjitodalam diskusi di Jakarta, Kamis (9/10). Foto: Ricardo/JPNN.Com
Pengamat politik dari Universitas Gajah Mada, Arie Sudjitodalam diskusi di Jakarta, Kamis (9/10). Foto: Ricardo/JPNN.Com

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pengamat politik dari Universitas Gajah Mada, Arie Sudjito menilai Koalisi Indonesia Hebat (KIH) salah strategi saat memperebutkan kursi pimpinan di parlemen. Menurutnya, KIH membiarkan rival mereka, Koalisi Merah Putih (KMP) memegang kendali.

“Dalam episode satu bulan terakhir, seluruh praktik dan sikap politik KIH itu bereaksi atas permainan KMP. Akibatnya beberapa (KIH) kalah langkah,” kata Arie dalam diskusi di Jakarta, Kamis (9/10).

Arie mengatakan, dengan sedikit usaha KIH harusnya bisa memecah belah kebersamaan KMP. Pasalnya, partai-partai pendukung Prabowo-Hatta sebenarnya tidak solid.

KMP yang terdiri dari Golkar, Gerindra, PAN, PPP dan PKS itu dianggapnya tidak memiliki sejarah kerjasama. Bahkan, beberapa di antara mereka sebelumnya merupakan musuh bebuyutan.

“PKS dan PAN itu tidak pernah akur, selalu berseteru. KMP itu tidak punya chemistry yang cukup kuat. Yang menyatukan mereka hanya pilpres. Nanti kalau kuenya ada yang baru pasti pecah,” jelasnya.

Arie menyarankan, ke depan KIH perlu mengubah mentalitas mereka agar tidak terus terseret arus permainan KMP. Terutama, tambah Arie, PDI Perjuangan yang notabenenya adalah partai pemenang pemilu.

“Dia (PDIP) harus merubah mental jangan mental opoisisi tapi mental pemenang. Mental pemenang adalah mereka yang mampu membuat agenda setting,” pungkas Arie. (dil/jpnn)

Pengamat politik dari Universitas Gajah Mada, Arie Sudjitodalam diskusi di Jakarta, Kamis (9/10). Foto: Ricardo/JPNN.Com
Pengamat politik dari Universitas Gajah Mada, Arie Sudjitodalam diskusi di Jakarta, Kamis (9/10). Foto: Ricardo/JPNN.Com

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pengamat politik dari Universitas Gajah Mada, Arie Sudjito menilai Koalisi Indonesia Hebat (KIH) salah strategi saat memperebutkan kursi pimpinan di parlemen. Menurutnya, KIH membiarkan rival mereka, Koalisi Merah Putih (KMP) memegang kendali.

“Dalam episode satu bulan terakhir, seluruh praktik dan sikap politik KIH itu bereaksi atas permainan KMP. Akibatnya beberapa (KIH) kalah langkah,” kata Arie dalam diskusi di Jakarta, Kamis (9/10).

Arie mengatakan, dengan sedikit usaha KIH harusnya bisa memecah belah kebersamaan KMP. Pasalnya, partai-partai pendukung Prabowo-Hatta sebenarnya tidak solid.

KMP yang terdiri dari Golkar, Gerindra, PAN, PPP dan PKS itu dianggapnya tidak memiliki sejarah kerjasama. Bahkan, beberapa di antara mereka sebelumnya merupakan musuh bebuyutan.

“PKS dan PAN itu tidak pernah akur, selalu berseteru. KMP itu tidak punya chemistry yang cukup kuat. Yang menyatukan mereka hanya pilpres. Nanti kalau kuenya ada yang baru pasti pecah,” jelasnya.

Arie menyarankan, ke depan KIH perlu mengubah mentalitas mereka agar tidak terus terseret arus permainan KMP. Terutama, tambah Arie, PDI Perjuangan yang notabenenya adalah partai pemenang pemilu.

“Dia (PDIP) harus merubah mental jangan mental opoisisi tapi mental pemenang. Mental pemenang adalah mereka yang mampu membuat agenda setting,” pungkas Arie. (dil/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/