25.9 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Bonek Makan Korban Empat Nyawa

LAMONGAN – Nyawa suporter melayang kembali terjadi di dunia sepak bola Indonesia. Sebelum pertandingan Persibo Bojonegoro melawan Persebaya Surabaya di Stadion Letjen H Soedirman Bojonegoro digelar kemarin (10/3), tercatat empat pendukung tim tamu dinyatakan tewas.

Tiga dari empat korban tewas itu ditemukan di Lamongan Jumat (9/3) malam lalu. Dua di antara empat korban hingga berita ini diturunkan belum diketahui identitasnya. Sementara satu korban lainnya di Lamongan terindetifikasi bernama Sudarmaji (30), asal RT 3/RW 2 Rungkut Kidul Surabaya. Pria yang bertato di lengan bertuliskan “penguasa sang samudera” itu terluka pada bagian kepala. Dia tewas bersama seorang temannya yang tidak diketahui identitasnya.
‘’Kedua korban meninggal ini akibat terbentur papan petunjuk atau risplang ketika kereta api memasuki Stasiun Babat. Korban saat itu naik di atas gerbong,’’ jelas Wakapolres Lamongan Kompol Tony Sugianto.
Satu korban tewas di wilayah hukum Polres Lamongan lanjutnya, belum diketahui identitasnya. Kondisi korban bahkan lebih mengerikan. Kepala putus dan terpisah dari tubuhnya sekitar 150 meter. Korban ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB setelah polisi melakukan penyisiran.

“Penyisiran kita lakukan karena pengakuan korban selamat menyebutkan kalau ada seorang temannya terjatuh. Adapun penyebab korban jatuh, setelah kita selidiki diduga kuat karena kecantol kabel telepon melintang di tempat kejadian,’’ tutur Tony.

Dua korban luka berat yang dirawat di RS Muhammadiyah Lamongan, Saiful Fadli (15), alamat  Dapu’an Baru, Krembangan, Pabean Cantikan, Surabaya.  Satunya lagi Ahmad Al Imron (17), domisili Pegirikan Gang VII/5, Semampir Indrosono, Surabaya. Ada bekas luka seperti jeratan kabel telepon yang melilit leher.

Berdasarkan keterangan Wakoplres, Jumat lalu ada dua kelompok dari pendukung Persebaya yang berangkat ke Bojonegoro dari Surabaya. Korban Al Imron, M. Hidayat dan Saiful Fadeli serta Mr X yang ditemukan di Dusun Tesan, Desa Tritunggal merupakan penumpang kereta barang 1001. Kereta api ini merupakan kereta pertama yang ditumpangi sekitar 250 anggota Bonek.
‘’Sementara warga Lamongan waktu itu tidak melakukan pelemparan. Tapi, setelah tahu Bonek di kereta pertama melakukan pelemparan, akhirnya dibalas,’’ kata Tony Sugianto di ruang kerja Kepala Stasiun PT KAI Lamongan Moh. Nortain kemarin siang.

Menurut keterangan petugas, pelemparan antara suporter yang beratribut Bonek dan warga Lamongan, diduga mulai terjadi di wilayah Kecamatan Sukodadi hingga Babat.  Akhirnya ada suporter yang terbentur papan petunjuk atau risplang ketika KA memasuki Stasiun Babat.

Di Bojonegoro, seorang beratribut Bonek tewas setelah mengalami kritis di RSUD dr R Sosodoro Djatikosoemo Sabtu (10/3) dini hari. M Huda (15), tewas setelah menjalani perawatan akibat luka di tulang kepala.
RS pelat merah juga sempat merawat 17 Bonek lainnya. Mereka kemudian diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan medis. Mereka mengaku terluka karena terkena lemparan yang dilakukan suporter LA Mania (pendukung Persela) saat berada di atas gerbong.

Selain batu, pelemparan ke atas KA barang jurusan Surabaya-Semarang juga menggunakan bom molotov dan kembang api.  ‘’Ada bom molotov, karena yang dilempar botol dari arah selatan dan utara rel,’’ kata Gege Burhan, salah satu Bonek ditemui di UGD RSUD setempat.
Burhan menceritakan, bom molotov dilempar bersamaan dengan batu. Ada juga besi panjang bekas reklame rambu lalu lintas. ‘’Kami berada di atas gerbong KA barang,’’ ujarnya.  (idi/rij/yan)

LAMONGAN – Nyawa suporter melayang kembali terjadi di dunia sepak bola Indonesia. Sebelum pertandingan Persibo Bojonegoro melawan Persebaya Surabaya di Stadion Letjen H Soedirman Bojonegoro digelar kemarin (10/3), tercatat empat pendukung tim tamu dinyatakan tewas.

Tiga dari empat korban tewas itu ditemukan di Lamongan Jumat (9/3) malam lalu. Dua di antara empat korban hingga berita ini diturunkan belum diketahui identitasnya. Sementara satu korban lainnya di Lamongan terindetifikasi bernama Sudarmaji (30), asal RT 3/RW 2 Rungkut Kidul Surabaya. Pria yang bertato di lengan bertuliskan “penguasa sang samudera” itu terluka pada bagian kepala. Dia tewas bersama seorang temannya yang tidak diketahui identitasnya.
‘’Kedua korban meninggal ini akibat terbentur papan petunjuk atau risplang ketika kereta api memasuki Stasiun Babat. Korban saat itu naik di atas gerbong,’’ jelas Wakapolres Lamongan Kompol Tony Sugianto.
Satu korban tewas di wilayah hukum Polres Lamongan lanjutnya, belum diketahui identitasnya. Kondisi korban bahkan lebih mengerikan. Kepala putus dan terpisah dari tubuhnya sekitar 150 meter. Korban ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB setelah polisi melakukan penyisiran.

“Penyisiran kita lakukan karena pengakuan korban selamat menyebutkan kalau ada seorang temannya terjatuh. Adapun penyebab korban jatuh, setelah kita selidiki diduga kuat karena kecantol kabel telepon melintang di tempat kejadian,’’ tutur Tony.

Dua korban luka berat yang dirawat di RS Muhammadiyah Lamongan, Saiful Fadli (15), alamat  Dapu’an Baru, Krembangan, Pabean Cantikan, Surabaya.  Satunya lagi Ahmad Al Imron (17), domisili Pegirikan Gang VII/5, Semampir Indrosono, Surabaya. Ada bekas luka seperti jeratan kabel telepon yang melilit leher.

Berdasarkan keterangan Wakoplres, Jumat lalu ada dua kelompok dari pendukung Persebaya yang berangkat ke Bojonegoro dari Surabaya. Korban Al Imron, M. Hidayat dan Saiful Fadeli serta Mr X yang ditemukan di Dusun Tesan, Desa Tritunggal merupakan penumpang kereta barang 1001. Kereta api ini merupakan kereta pertama yang ditumpangi sekitar 250 anggota Bonek.
‘’Sementara warga Lamongan waktu itu tidak melakukan pelemparan. Tapi, setelah tahu Bonek di kereta pertama melakukan pelemparan, akhirnya dibalas,’’ kata Tony Sugianto di ruang kerja Kepala Stasiun PT KAI Lamongan Moh. Nortain kemarin siang.

Menurut keterangan petugas, pelemparan antara suporter yang beratribut Bonek dan warga Lamongan, diduga mulai terjadi di wilayah Kecamatan Sukodadi hingga Babat.  Akhirnya ada suporter yang terbentur papan petunjuk atau risplang ketika KA memasuki Stasiun Babat.

Di Bojonegoro, seorang beratribut Bonek tewas setelah mengalami kritis di RSUD dr R Sosodoro Djatikosoemo Sabtu (10/3) dini hari. M Huda (15), tewas setelah menjalani perawatan akibat luka di tulang kepala.
RS pelat merah juga sempat merawat 17 Bonek lainnya. Mereka kemudian diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan medis. Mereka mengaku terluka karena terkena lemparan yang dilakukan suporter LA Mania (pendukung Persela) saat berada di atas gerbong.

Selain batu, pelemparan ke atas KA barang jurusan Surabaya-Semarang juga menggunakan bom molotov dan kembang api.  ‘’Ada bom molotov, karena yang dilempar botol dari arah selatan dan utara rel,’’ kata Gege Burhan, salah satu Bonek ditemui di UGD RSUD setempat.
Burhan menceritakan, bom molotov dilempar bersamaan dengan batu. Ada juga besi panjang bekas reklame rambu lalu lintas. ‘’Kami berada di atas gerbong KA barang,’’ ujarnya.  (idi/rij/yan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/