26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Mapolres Dharmasraya Dibakar Teroris Bersenjata Panah

Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat, dibakar dua oknum diduga teroris, pada Minggu (12/11) sekitar pukul 02.45. Kebakaran tersebut mengakibatkan bagian utama markas kepolisian tersebut hangus terbakar.

SUMBAR, SUMUTPOS.CO – Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat, dibakar dua oknum diduga teroris, pada Minggu (12/11) sekitar pukul 02.45. Kebakaran tersebut mengakibatkan bagian utama markas kepolisian tersebut hangus terbakar.

“Ya, benar kebakaran terjadi,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto saat dikonfirmasi.

Berdasarkan informasi, api diduga berasal dari ruangan belakang antara Ruang Siwas dengan Ruang Sitipol Mapolres Dharmasraya. Personel piket SPK melihat gumpalan asap yang tebal dan langsung mencoba untuk memadamkan api sambil berteriak mencari pertolongan.

Sekitar pukul 03.00, dua unit mobil pemadam kebakaran tiba di Mapolres Dharmasraya untuk memadamkan api yang masih berkobar di markas tersebut.

Kemudian, salah satu petugas pemadam kebakaran melihat dua orang dengan menggunakan pakaian hitam sambil memegang busur panah.

Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat, dibakar dua oknum diduga teroris, pada Minggu (12/11) sekitar pukul 02.45. Kebakaran tersebut mengakibatkan bagian utama markas kepolisian tersebut hangus terbakar.

Merespons itu, personel Polres Dharmasraya langsung mengepung orang yang dicurigai tersebut. Namun, keduanya melakukan perlawanan dengan melepaskan beberapa busur panah ke arah petugas.

Karena itu, petugas menembak keduanya sehingga mengakibatkan teroris meninggal dunia.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan dua pelaku melakukan perlawanan dengan melepaskan panah ke arah petugas. “Keduanya melakukan perlawanan sehingga dilakukan penembakan ke arah kedua pelaku tersebut,” kata dia pada Ahad, 12 November 2017.

Petugas menembak kedua teroris sehingga meninggal dunia.

Saat dikonfirmasi kepada Rikwanto apakah benar kebakaran tersebut ulah aksi teroris, dia belum mau menyimpulkannya. Polisi sejauh ini masih melakukan penyelidikan.

“Sedang didalami apakah ada hubungannya antara kebakaran dengan teroris yang tertembak,” tandas Rikwanto.

Namun, kata Rikwanto, pihaknya telah mengantongi sejumlah barang bukti yang dibawa dua pelaku itu. Barang bukti tersebut adalah satu busur panah, 8 buah anak panah, dua buah sangkur, satu bilah pisau kecil, satu buah sarung tangan berwarna hitam, dan satu lembar kertas bertuliskan pesan jihad “Saudara Kalian Abu ‘Azzam Al Khorbily 21 Safar 1439 H di Bumi Allah”. (tan/jpnn)

Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat, dibakar dua oknum diduga teroris, pada Minggu (12/11) sekitar pukul 02.45. Kebakaran tersebut mengakibatkan bagian utama markas kepolisian tersebut hangus terbakar.

SUMBAR, SUMUTPOS.CO – Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat, dibakar dua oknum diduga teroris, pada Minggu (12/11) sekitar pukul 02.45. Kebakaran tersebut mengakibatkan bagian utama markas kepolisian tersebut hangus terbakar.

“Ya, benar kebakaran terjadi,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto saat dikonfirmasi.

Berdasarkan informasi, api diduga berasal dari ruangan belakang antara Ruang Siwas dengan Ruang Sitipol Mapolres Dharmasraya. Personel piket SPK melihat gumpalan asap yang tebal dan langsung mencoba untuk memadamkan api sambil berteriak mencari pertolongan.

Sekitar pukul 03.00, dua unit mobil pemadam kebakaran tiba di Mapolres Dharmasraya untuk memadamkan api yang masih berkobar di markas tersebut.

Kemudian, salah satu petugas pemadam kebakaran melihat dua orang dengan menggunakan pakaian hitam sambil memegang busur panah.

Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat, dibakar dua oknum diduga teroris, pada Minggu (12/11) sekitar pukul 02.45. Kebakaran tersebut mengakibatkan bagian utama markas kepolisian tersebut hangus terbakar.

Merespons itu, personel Polres Dharmasraya langsung mengepung orang yang dicurigai tersebut. Namun, keduanya melakukan perlawanan dengan melepaskan beberapa busur panah ke arah petugas.

Karena itu, petugas menembak keduanya sehingga mengakibatkan teroris meninggal dunia.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan dua pelaku melakukan perlawanan dengan melepaskan panah ke arah petugas. “Keduanya melakukan perlawanan sehingga dilakukan penembakan ke arah kedua pelaku tersebut,” kata dia pada Ahad, 12 November 2017.

Petugas menembak kedua teroris sehingga meninggal dunia.

Saat dikonfirmasi kepada Rikwanto apakah benar kebakaran tersebut ulah aksi teroris, dia belum mau menyimpulkannya. Polisi sejauh ini masih melakukan penyelidikan.

“Sedang didalami apakah ada hubungannya antara kebakaran dengan teroris yang tertembak,” tandas Rikwanto.

Namun, kata Rikwanto, pihaknya telah mengantongi sejumlah barang bukti yang dibawa dua pelaku itu. Barang bukti tersebut adalah satu busur panah, 8 buah anak panah, dua buah sangkur, satu bilah pisau kecil, satu buah sarung tangan berwarna hitam, dan satu lembar kertas bertuliskan pesan jihad “Saudara Kalian Abu ‘Azzam Al Khorbily 21 Safar 1439 H di Bumi Allah”. (tan/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/