26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Yuk, Dukung! Target Kemenpar 2016: Kalahkan Wisata Malaysia

Selain pembenahan infrastruktur dan fasilitas lainnya, tahun ini Kemenpar jor-joran mempromosikan pesona Indonesia. “Media massa sangat strategis sebagai media promosi wisata. Dengan begitu, pariwisata daerah dapat lebih dikenal luas oleh masyarakat,” ungkap Raseno.

Raseno mencontohkan kawasan Mandeh, yang tersohor ke seantero negeri berkat ekspose media massa. Terkait promosi ini, Raseno menekankan pentingnya melibatkan perantau yang tersebar di luar Sumbar. Perantau ini bisa diberdayakan sebagai media promosi untuk meningkatkan wisatawan. “Intinya, semua elemen harus dimanfaatkan dalam promosi wisata ini,” katanya.

Karena itu, Raseno mendukung pertemuan Forum Pemred Riau Pos Group se-Sumatera yang bakal digelar awal Mei mendatang di Padang. Dia berkeyakinan kegiatan tersebut sangat strategis mempromosikan potensi daerah, khususnya sektor pariwisata. “Saya berharap nantinya ada tindak lanjut dari pertemuan Forum Pemred ini,” harap Raseno.

TdS se-Sumatera

Dalam diskusi yang berlangsung penuh keakraban itu, Raseno bertekad membenahi segala kekurangan dalam pelaksanaan Tour de Singkarak (TdS) tahun lalu. Dia optimistis TdS 2016 lebih meriah dan sukses.

Berkat TdS juga, kini Sumbar sudah dikenal di berbagai belahan dunia, terutama Danau Singkarak. Tak heran, sejumlah provinsi di Indonesia, kini berlomba-lomba menggelar iven serupa (tour de) di daerah masing-masing. “Nah, provinsi lain saja cemburu dengan TdS, kok kita di Sumbar malah sinis dengan TdS,” sindirnya.

Kecemburuan itu terungkap dalam pertemuan Kemenpar dengan kepala Dinas Pariwisata se-Indnesia baru-baru ini. Sebagai jalan tengah, diusulkan agar skop TdS diperluas hingga se-Sumatera. TdS dimulai dari Banda Aceh hingga Lampung, dan finish di Sumbar. Dibagi dalam 15 etape dan dilaksanakan selama dua minggu. “Semua ini baru rencana, perlu pembicaraan lebih lanjut ke depan. Etape Tour de France (TdF) pun melintasi Belanda, Spanyol dan finish di Paris,” tutur Raseno.

Terkait pelaksanaan TdS 2016, menurut rencana dihelat Agustus mendatang. Pelaksanaannya dibuat lebih meriah lagi dibandingkan tahun lalu.

COO RPG Divre Padang, Marah Suryanto mengatakan, dengan kekuatan 23 media cetak, 9 media online, 3 media televisi, dan 1 radio di bawah naungan RPG, bisa menjadi media efektif memajukan potensi daerahnya masing-masing.

“Media berperan mendorong kemajuan daerah. Nah, Padang Ekspres Group bersama Forum Pemimpin Redaksi Riau Pos Group (RPG), ingin menjadi bagian dari gerakan perubahan itu. Memberi kontribusi lewat jalur literasi memajukan bangsa dari daerah,” kata Pemred Padang Ekspres Nashrian Bahzein. (eri/adz)

Selain pembenahan infrastruktur dan fasilitas lainnya, tahun ini Kemenpar jor-joran mempromosikan pesona Indonesia. “Media massa sangat strategis sebagai media promosi wisata. Dengan begitu, pariwisata daerah dapat lebih dikenal luas oleh masyarakat,” ungkap Raseno.

Raseno mencontohkan kawasan Mandeh, yang tersohor ke seantero negeri berkat ekspose media massa. Terkait promosi ini, Raseno menekankan pentingnya melibatkan perantau yang tersebar di luar Sumbar. Perantau ini bisa diberdayakan sebagai media promosi untuk meningkatkan wisatawan. “Intinya, semua elemen harus dimanfaatkan dalam promosi wisata ini,” katanya.

Karena itu, Raseno mendukung pertemuan Forum Pemred Riau Pos Group se-Sumatera yang bakal digelar awal Mei mendatang di Padang. Dia berkeyakinan kegiatan tersebut sangat strategis mempromosikan potensi daerah, khususnya sektor pariwisata. “Saya berharap nantinya ada tindak lanjut dari pertemuan Forum Pemred ini,” harap Raseno.

TdS se-Sumatera

Dalam diskusi yang berlangsung penuh keakraban itu, Raseno bertekad membenahi segala kekurangan dalam pelaksanaan Tour de Singkarak (TdS) tahun lalu. Dia optimistis TdS 2016 lebih meriah dan sukses.

Berkat TdS juga, kini Sumbar sudah dikenal di berbagai belahan dunia, terutama Danau Singkarak. Tak heran, sejumlah provinsi di Indonesia, kini berlomba-lomba menggelar iven serupa (tour de) di daerah masing-masing. “Nah, provinsi lain saja cemburu dengan TdS, kok kita di Sumbar malah sinis dengan TdS,” sindirnya.

Kecemburuan itu terungkap dalam pertemuan Kemenpar dengan kepala Dinas Pariwisata se-Indnesia baru-baru ini. Sebagai jalan tengah, diusulkan agar skop TdS diperluas hingga se-Sumatera. TdS dimulai dari Banda Aceh hingga Lampung, dan finish di Sumbar. Dibagi dalam 15 etape dan dilaksanakan selama dua minggu. “Semua ini baru rencana, perlu pembicaraan lebih lanjut ke depan. Etape Tour de France (TdF) pun melintasi Belanda, Spanyol dan finish di Paris,” tutur Raseno.

Terkait pelaksanaan TdS 2016, menurut rencana dihelat Agustus mendatang. Pelaksanaannya dibuat lebih meriah lagi dibandingkan tahun lalu.

COO RPG Divre Padang, Marah Suryanto mengatakan, dengan kekuatan 23 media cetak, 9 media online, 3 media televisi, dan 1 radio di bawah naungan RPG, bisa menjadi media efektif memajukan potensi daerahnya masing-masing.

“Media berperan mendorong kemajuan daerah. Nah, Padang Ekspres Group bersama Forum Pemimpin Redaksi Riau Pos Group (RPG), ingin menjadi bagian dari gerakan perubahan itu. Memberi kontribusi lewat jalur literasi memajukan bangsa dari daerah,” kata Pemred Padang Ekspres Nashrian Bahzein. (eri/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/