26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Chairuman Diduga Tokoh Sentral Korupi E-KTP

Agus pun ancang-ancang untuk mengungkap kasus korupsi yang lebih besar dari e-KTP. Hanya, besar perkara yang dimaksud bukan karena banyak tokoh penting yang terlibat. Melainkan nominal kerugian negara yang lebih fantastis dari kerugian keuangan negara e-KTP.

“Ada kerugian indikasi lebih besar, tapi pelakunya tidak sebesar yang hari ini (e-KTP, Red),” bebernya.

Sementara itu, mantan Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja berharap pihak-pihak yang terlibat segera terungkap di persidangan. Khususnya 37 anggota Komisi II DPR periode 2009-2014 dan 12 nama dewan (dari 14 nama perorangan) yang mengembalikan uang hasil korupsi ke KPK. “Apalagi sudah mulai gaduh diantara mereka (DPR dan KPK, Red),” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos.

Komisioner KPK jilid 3 itu menyebut tidak disebutkannya nama-nama anggota DPR secara utuh merupakan bentuk strategi KPK menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Kalau ada kesepakatan diantara mereka (KPK dan DPR) akan berantakan. Sehingga beberapa nama yang tidak muncul (di surat dakwaan) saya harap akan terungkap di persidangan,” ungkapnya.

Sementara itu, Mendagri Tjahjo Kumolo menyatakan saat ini pihaknya berupaya menuntaskan sisa pekerjaan rumah program E-KTP. Pekerjaan utamanya adalah menyediakan blangko untuk dijadikan KTP. Saat ini, proses tender masih berjalan. Meskipun, diakui Tjahjo, para pegawainya masih ketakutan dengan kasus E-KTP yang berjalan saat ini.

“Pejabat kami ini 68 orang, selama setahun dipanggil-panggil penyidik KPK,” ujarnya, saat ditemui di kompeks Istana Kepresidenan kemarin (15/3). Itu belum termasuk staf, tim lelang, dan pejabat di daerah yang juga terkena imbas. Hal itu menghambat proses lelang blangko E-KTP untuk sekitar 4,5 juta warga yang sudah merekam data. Seharusnya, lelang sudah selesai pada 2016. Yang terjadi, sampai bulan ini proses lelang masih berlangsung.

Pihaknya mengupayakan agar proses lelang bisa berlangsung lebih cepat. Sehingga, akhir tahun ini pekerjaan rumah tersebut benar-benar tuntas. Setelahnya, proses pencetakan ektp akan berlangsung normal kembali sesuai dnegan siklus.

Agus pun ancang-ancang untuk mengungkap kasus korupsi yang lebih besar dari e-KTP. Hanya, besar perkara yang dimaksud bukan karena banyak tokoh penting yang terlibat. Melainkan nominal kerugian negara yang lebih fantastis dari kerugian keuangan negara e-KTP.

“Ada kerugian indikasi lebih besar, tapi pelakunya tidak sebesar yang hari ini (e-KTP, Red),” bebernya.

Sementara itu, mantan Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja berharap pihak-pihak yang terlibat segera terungkap di persidangan. Khususnya 37 anggota Komisi II DPR periode 2009-2014 dan 12 nama dewan (dari 14 nama perorangan) yang mengembalikan uang hasil korupsi ke KPK. “Apalagi sudah mulai gaduh diantara mereka (DPR dan KPK, Red),” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos.

Komisioner KPK jilid 3 itu menyebut tidak disebutkannya nama-nama anggota DPR secara utuh merupakan bentuk strategi KPK menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Kalau ada kesepakatan diantara mereka (KPK dan DPR) akan berantakan. Sehingga beberapa nama yang tidak muncul (di surat dakwaan) saya harap akan terungkap di persidangan,” ungkapnya.

Sementara itu, Mendagri Tjahjo Kumolo menyatakan saat ini pihaknya berupaya menuntaskan sisa pekerjaan rumah program E-KTP. Pekerjaan utamanya adalah menyediakan blangko untuk dijadikan KTP. Saat ini, proses tender masih berjalan. Meskipun, diakui Tjahjo, para pegawainya masih ketakutan dengan kasus E-KTP yang berjalan saat ini.

“Pejabat kami ini 68 orang, selama setahun dipanggil-panggil penyidik KPK,” ujarnya, saat ditemui di kompeks Istana Kepresidenan kemarin (15/3). Itu belum termasuk staf, tim lelang, dan pejabat di daerah yang juga terkena imbas. Hal itu menghambat proses lelang blangko E-KTP untuk sekitar 4,5 juta warga yang sudah merekam data. Seharusnya, lelang sudah selesai pada 2016. Yang terjadi, sampai bulan ini proses lelang masih berlangsung.

Pihaknya mengupayakan agar proses lelang bisa berlangsung lebih cepat. Sehingga, akhir tahun ini pekerjaan rumah tersebut benar-benar tuntas. Setelahnya, proses pencetakan ektp akan berlangsung normal kembali sesuai dnegan siklus.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/