31.7 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Ani SBY Tak Berperan dalam Kabinet

Presiden SBY dan Ny Kristiani Herawati (bu Ani)
Presiden SBY dan Ny Kristiani Herawati (bu Ani)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemberitaan harian The Australian tentang peranan ibu negara Kristiani Yudhoyono alias Ani Yudhoyono ikut menjadi perhatian mantan Wapres Jusuf Kalla (JK). Dia membantah isi pemberitaan yang menyebut bahwa ibu negara adalah orang yang paling berpengaruh terhadap SBY. Ani Yudhoyono disebut juga memiliki peranan besar dalam kabinet.

JK pun menegaskan, tidak pernah membicarakan urusan negara atau kedinasan dengan yang bersangkutan. “Selama saya di pemerintahan lima tahun, saya tidak pernah berbicara masalah kedinasan dengan Ibu Ani, hanya kekeluargaan saja. Saya tidak tahu, dan saya tidak paham. Hubungan kami ya biasa saja, hubungan sosial, hubungan kekeluargaan saja,” tutur JK setelah menghadiri acara penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial untuk pendonor darah 100 kali di Hotel Sahid, kemarin (17/12).

JK melanjutkan, semua keputusan yang menyangkut kedinasan memang diputus dalam rapat kabinet. Namun, sejauh itu, dia tidak pernah merasakan adanya intervensi dari Ibu Negara. “Saya selama lima tahun mengambil peran bersama-sama dengan Presiden. Kalau yang saya kenal, tidak ada campur tangan (Ibu Ani),”lanjutnya.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam dan Mensesneg Sudi Silalahi juga membantah berita The Australian yang bersumber dari Wikileaks tersebut. Dalam dokumen Wikileaks itu menyebut ada pemain yang menjadi penasehat penting bagi SBY. Orang tersebut bukan wakil presiden, bukan pula menteri dalam kabinet SBY, melainkan istrinya sendiri, Ani Yudhoyono. “Selama saya bekerja sabagai Sekretaris Kabinet, saya tidak pernah melihat atau tahu bahwa Ibu Ani SBY campur-campur  urusan Kabinet,” tulis Dipo Alam di akun twitter-nya Minggu (15/12).

Dipo menegaskan, seluruh informasi dari dokumen Wikileaks tersebut tidak bisa dipercaya akurasinya. Bahkan, dia menyebut isi dokumen tersebut bisa dianggap sama dengan berita sampah. “Saya sesalkan bila berita itu ditelan begitu saja,” kata Dipo.

Mensesneg Sudi Silalahi juga memastikan kabar yang dilansir Wikilekas itu bohong. Dia menegaskan, masih punya kuasa di kabinet dan tidak merasa tersingkirkan oleh peran Ibu Ani Yudhoyono. “Tak benar itu, tak benar. Beliau kalau bicara kabinet tak pernah ikut,” tegas Sudi Silalahi saat ditemui wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (15/12).

Begitu juga Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, tudingan dalam dokumen diplomatik berstempel ‘rahasia’ itu tidak mendasar. “Isu tersebut menurut kami tidak mendasar. Tidak ada dasarnya. Tidak berdasarkan sesuatu yang sifat formal atau secara hukum bisa dipertanggungjawabkan. Dari mana mereka dapatkan itu,” kata Julian saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu lalu (15/12). (ken/agm)

Presiden SBY dan Ny Kristiani Herawati (bu Ani)
Presiden SBY dan Ny Kristiani Herawati (bu Ani)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemberitaan harian The Australian tentang peranan ibu negara Kristiani Yudhoyono alias Ani Yudhoyono ikut menjadi perhatian mantan Wapres Jusuf Kalla (JK). Dia membantah isi pemberitaan yang menyebut bahwa ibu negara adalah orang yang paling berpengaruh terhadap SBY. Ani Yudhoyono disebut juga memiliki peranan besar dalam kabinet.

JK pun menegaskan, tidak pernah membicarakan urusan negara atau kedinasan dengan yang bersangkutan. “Selama saya di pemerintahan lima tahun, saya tidak pernah berbicara masalah kedinasan dengan Ibu Ani, hanya kekeluargaan saja. Saya tidak tahu, dan saya tidak paham. Hubungan kami ya biasa saja, hubungan sosial, hubungan kekeluargaan saja,” tutur JK setelah menghadiri acara penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial untuk pendonor darah 100 kali di Hotel Sahid, kemarin (17/12).

JK melanjutkan, semua keputusan yang menyangkut kedinasan memang diputus dalam rapat kabinet. Namun, sejauh itu, dia tidak pernah merasakan adanya intervensi dari Ibu Negara. “Saya selama lima tahun mengambil peran bersama-sama dengan Presiden. Kalau yang saya kenal, tidak ada campur tangan (Ibu Ani),”lanjutnya.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam dan Mensesneg Sudi Silalahi juga membantah berita The Australian yang bersumber dari Wikileaks tersebut. Dalam dokumen Wikileaks itu menyebut ada pemain yang menjadi penasehat penting bagi SBY. Orang tersebut bukan wakil presiden, bukan pula menteri dalam kabinet SBY, melainkan istrinya sendiri, Ani Yudhoyono. “Selama saya bekerja sabagai Sekretaris Kabinet, saya tidak pernah melihat atau tahu bahwa Ibu Ani SBY campur-campur  urusan Kabinet,” tulis Dipo Alam di akun twitter-nya Minggu (15/12).

Dipo menegaskan, seluruh informasi dari dokumen Wikileaks tersebut tidak bisa dipercaya akurasinya. Bahkan, dia menyebut isi dokumen tersebut bisa dianggap sama dengan berita sampah. “Saya sesalkan bila berita itu ditelan begitu saja,” kata Dipo.

Mensesneg Sudi Silalahi juga memastikan kabar yang dilansir Wikilekas itu bohong. Dia menegaskan, masih punya kuasa di kabinet dan tidak merasa tersingkirkan oleh peran Ibu Ani Yudhoyono. “Tak benar itu, tak benar. Beliau kalau bicara kabinet tak pernah ikut,” tegas Sudi Silalahi saat ditemui wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (15/12).

Begitu juga Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, tudingan dalam dokumen diplomatik berstempel ‘rahasia’ itu tidak mendasar. “Isu tersebut menurut kami tidak mendasar. Tidak ada dasarnya. Tidak berdasarkan sesuatu yang sifat formal atau secara hukum bisa dipertanggungjawabkan. Dari mana mereka dapatkan itu,” kata Julian saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu lalu (15/12). (ken/agm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/