26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Buru Teroris, Heli Milik TNI AD Jatuh, 13 Orang Tewas

Foto: AGUNG SUMANDJAYA/RADAR SULTENG Kapenrem 132 Tadulako, Mayor Faqih (kiri) dan Dandenpom Palu, Letkol CPM Teddy (kanan) korban meninggal heli jatuh di Poso.
Foto: AGUNG SUMANDJAYA/RADAR SULTENG
Kapenrem 132 Tadulako, Mayor Faqih (kiri) dan Dandenpom Palu, Letkol CPM Teddy (kanan) korban meninggal heli jatuh di Poso.

PALU, SUMUTPOS.CO –  Jatuhnya helikopter TNI AD jenis bell 412 dengan nomor lambung EP No. HA-5171 sekitar pukul 18.00 WITA, di Dusun Pattiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Minggu (20/3), mengejutkan banyak pihak. Sebanyak 13 penumpang tewas dalam kecelakaan itu, termasuk Komandan Korem 132 Tadulako, Kolonel Inf Syaiful Anwal.

Informasi yang dihimpun Radar Sulteng (grup Sumut Pos) menyebutkan, Heli tersebut berangkat dari Desa Watutau, Kecamatan Lore Utara, sekitar pukul 17.30 wita menuju Kabupaten Poso.

“Namun tepatnya di Dusun Pattiro Bajo heli tersebut terjatuh di kebun milik warga setempat,” terang sumber.

Helicopter milik TNI Angkatan Darat itu dilibatkan dalam Operasi Tinombala yang merupakan operasi perburuan kelompok teroris Santoso Cs di Kabupaten Poso. Informasi yang dihimpun menyebutkan, heli tersebut mengangkut penumpang sebanyak 13 orang, empat di antaranya pilot dan teknisi helicopter. Sejumlah penumpang yang diketahui ikut dalam helicopter tersebut, yakni Danrem 132 Tadulako, Kolonel Inf Syaiful Anwar, Kolonel Inf Ontang (BIN), Kolonel Inf Herry (Bais), Letkol CPM Teddy (Dandenpom Palu), Mayor Inf Faqih (Kapenrem Tadulako), Kapten CKM Yanto (Dokter Denkesyah Palu), Prada Kiki (Ajudan Danrem), serta 8 orang crew heli masing-masing ; Kapten CPN Agung (Pilot), Wiradi (Co Pilot), Tito (Co Pilot), Sert Bagus (Mekanik), Serda Karmin (Mekanik), dan Pratu Bangkit (Avionic). “Helinya jatuh dan terbakar. Proses evakuasi masih terus berjalan,” kata sumber.

Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Resort (Wakapolres) Poso, Kompol Darno yang dikonfirmasi tadi malam, membenarkan kejadian tersebut. Meski demikian dirinya belum mengetahui pasti penyebab jatuhnya termasuk kronologis lengkap kejadian tersebut.

Terpisah, Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana, Kolonel CZI I Made Sutia, turut membenarkan jatuhnya helicopter yang memang berpangkalan di Kodam Wirabuana tersebut. Made sendiri hingga kini terus mengumpulkan informasi dari TKP. “Benar, memang Danrem juga salah satu penumpang didalamnya. Tapi kita masih memastikan lagi,” sebut Made.

Made Sutia juga menyebutkan, heli yang sedang dalam operasi itu diduga jatuh karena faktor cuaca tersambar petir. “Ya faktor cuaca, petir,” ucapnya.

Menurutnya, helikopter itu jatuh sekitar pukul 17.55 WITA di Kasiguncu, Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso. Heli itu sebelumnya take off sekitar pukul 17.20 Wita, dari Desa Watutau, Kecamatan Lore Piore, Kabupaten Poso.

“Bukan jatuh di permukiman, jatuh kayak di kebun-kebun,” ujarnya.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI (Kapuspen) Mayjen Tatang Sulaiman di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, tadi malam mengungkapkan, 12 jenazah korban telah dievakuasi, sementara seorang lagi yakni Lettu Cpn Wiradi dinyatakan masih hilang dan terus dilakukan pencarian.

“Semua penumpang meninggal. 12 jenazah sudah di Rumah Sakit, besok pagi semua korban dievalkuasi dari Palu menuju rumah duka,” jelas Tatang Sulaiman.

Foto: AGUNG SUMANDJAYA/RADAR SULTENG Kapenrem 132 Tadulako, Mayor Faqih (kiri) dan Dandenpom Palu, Letkol CPM Teddy (kanan) korban meninggal heli jatuh di Poso.
Foto: AGUNG SUMANDJAYA/RADAR SULTENG
Kapenrem 132 Tadulako, Mayor Faqih (kiri) dan Dandenpom Palu, Letkol CPM Teddy (kanan) korban meninggal heli jatuh di Poso.

PALU, SUMUTPOS.CO –  Jatuhnya helikopter TNI AD jenis bell 412 dengan nomor lambung EP No. HA-5171 sekitar pukul 18.00 WITA, di Dusun Pattiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Minggu (20/3), mengejutkan banyak pihak. Sebanyak 13 penumpang tewas dalam kecelakaan itu, termasuk Komandan Korem 132 Tadulako, Kolonel Inf Syaiful Anwal.

Informasi yang dihimpun Radar Sulteng (grup Sumut Pos) menyebutkan, Heli tersebut berangkat dari Desa Watutau, Kecamatan Lore Utara, sekitar pukul 17.30 wita menuju Kabupaten Poso.

“Namun tepatnya di Dusun Pattiro Bajo heli tersebut terjatuh di kebun milik warga setempat,” terang sumber.

Helicopter milik TNI Angkatan Darat itu dilibatkan dalam Operasi Tinombala yang merupakan operasi perburuan kelompok teroris Santoso Cs di Kabupaten Poso. Informasi yang dihimpun menyebutkan, heli tersebut mengangkut penumpang sebanyak 13 orang, empat di antaranya pilot dan teknisi helicopter. Sejumlah penumpang yang diketahui ikut dalam helicopter tersebut, yakni Danrem 132 Tadulako, Kolonel Inf Syaiful Anwar, Kolonel Inf Ontang (BIN), Kolonel Inf Herry (Bais), Letkol CPM Teddy (Dandenpom Palu), Mayor Inf Faqih (Kapenrem Tadulako), Kapten CKM Yanto (Dokter Denkesyah Palu), Prada Kiki (Ajudan Danrem), serta 8 orang crew heli masing-masing ; Kapten CPN Agung (Pilot), Wiradi (Co Pilot), Tito (Co Pilot), Sert Bagus (Mekanik), Serda Karmin (Mekanik), dan Pratu Bangkit (Avionic). “Helinya jatuh dan terbakar. Proses evakuasi masih terus berjalan,” kata sumber.

Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Resort (Wakapolres) Poso, Kompol Darno yang dikonfirmasi tadi malam, membenarkan kejadian tersebut. Meski demikian dirinya belum mengetahui pasti penyebab jatuhnya termasuk kronologis lengkap kejadian tersebut.

Terpisah, Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana, Kolonel CZI I Made Sutia, turut membenarkan jatuhnya helicopter yang memang berpangkalan di Kodam Wirabuana tersebut. Made sendiri hingga kini terus mengumpulkan informasi dari TKP. “Benar, memang Danrem juga salah satu penumpang didalamnya. Tapi kita masih memastikan lagi,” sebut Made.

Made Sutia juga menyebutkan, heli yang sedang dalam operasi itu diduga jatuh karena faktor cuaca tersambar petir. “Ya faktor cuaca, petir,” ucapnya.

Menurutnya, helikopter itu jatuh sekitar pukul 17.55 WITA di Kasiguncu, Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso. Heli itu sebelumnya take off sekitar pukul 17.20 Wita, dari Desa Watutau, Kecamatan Lore Piore, Kabupaten Poso.

“Bukan jatuh di permukiman, jatuh kayak di kebun-kebun,” ujarnya.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI (Kapuspen) Mayjen Tatang Sulaiman di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, tadi malam mengungkapkan, 12 jenazah korban telah dievakuasi, sementara seorang lagi yakni Lettu Cpn Wiradi dinyatakan masih hilang dan terus dilakukan pencarian.

“Semua penumpang meninggal. 12 jenazah sudah di Rumah Sakit, besok pagi semua korban dievalkuasi dari Palu menuju rumah duka,” jelas Tatang Sulaiman.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/