28.9 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Dicurigai soal Blusukan Keliling Jawa, SBY Sedih

Foto: Donny/Radar Kudus/JPNN  Mantan presiden RI Susilo Bambang Yodhoyono bersama istri mendapatkan ucapan selamat datang usai rapat konsolidasi dari artis Kudus Arie Koesmiran di Hotel Griptha kemarin.
Foto: Donny/Radar Kudus/JPNN
Mantan presiden RI Susilo Bambang Yodhoyono bersama istri mendapatkan ucapan selamat datang usai rapat konsolidasi dari artis Kudus Arie Koesmiran di Hotel Griptha kemarin.

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedih karena banyak persepsi negatif mengenai kegiatan Tour de Java yang sedang dilakoninya. Pasalnya, klaim dia, safari politik keliling Pulau Jawa itu sesungguhnya memiliki tujuan yang positif.

“Saya sedih kalau ada yang curiga. Niat kami baik, menggerakkan kader, menggerakkan mesin partai, kan hak kami. Jadi tidak perlu marah, di medsos mem-bully,” tuturnya saat membuka Rakornas Demokrat yang juga sekaligus jadi penutup rangkaian Tour de Java yang digelar di Hotel Harris, Surabaya, Jawa Timur, Minggu petang (20/3).

Menurut mantan presiden RI itu, selama Tour de Java dirinya bersama para petinggi Demokrat hanya menyerap aspirasi masyarakat mengenai bangsa dan negara. Aspirasi tersebut, klaim dia, nantinya akan disampaikan Partai Demokrat kepada pemerintah sebagai masukan.

“Saya katakan kepada masyarakat, tolong cerita apa-apa saja yang dilakukan pemerintah yang sudah baik, agar nanti kami sampaikan ke pemerintah, ini baik, dan harus diteruskan. Tetapi, ada yang tidak baik dan menimbulkan persoalan, tolong sampaikan juga ke kami, agar disampaikan ke presiden bahwa ternyata (rakyat) itu tidak suka. Jadi, terang,” bebernya.

SBY yakin pemerintah tidak keberatan dengan apa yang dilakukannya bersama Partai Demokrat. Tapi kalau ternyata memang gusar, lanjut SBY, berarti pemerintah anti terhadap kritik dan koreksi.

Dia juga mengaku heran, mengapa masih banyak orang mencurigainya tidak suka dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Padahal, Demokrat sudah berkali-kali secara terbuka menyatakan dukungan kepada Jokowi dan jajarannya.

“Kalau masih ada yang curiga, saya ingin ulangi sekali lagi, kekonsisten kami bisa dipegang,” tegas mantan Presiden RI dua periode itu.

SBY juga mengingatkan, dalam kongres di Surabaya tahun lalu, Demokrat telah mengeluarkan tiga sikap politik. Keputusan kongres itu adalah bukti paling nyata bahwa partai bintang mercy tidak antipemerintah.

Sikap yang pertama adalah wajib hukumnya untuk para kepala daerah Demokrat untuk loyal kepada presiden. Dia tegaskan, tidak ada satupun kader Demokrat di eksekutif boleh melawan presiden.

“Meski di masa saya dulu ada wali kota yang teriak tidak setuju kenaikan BBM,” ujar SBY menyindir sikap sejumlah kepala daerah kader PDIP yang pada masa pemerintahannya pernah sampai ikut aksi demonstrasi menolak kebijakan harga bahan bakar minyak.

Kedua, lanjut SBY lagi, kalau kebijakan dan keputusan pemerintah tepat dan benar, Demokrat akan dukung penuh. Karena yang diingikan Demokrat adalah kebaikan untuk masyarakat.

Foto: Donny/Radar Kudus/JPNN  Mantan presiden RI Susilo Bambang Yodhoyono bersama istri mendapatkan ucapan selamat datang usai rapat konsolidasi dari artis Kudus Arie Koesmiran di Hotel Griptha kemarin.
Foto: Donny/Radar Kudus/JPNN
Mantan presiden RI Susilo Bambang Yodhoyono bersama istri mendapatkan ucapan selamat datang usai rapat konsolidasi dari artis Kudus Arie Koesmiran di Hotel Griptha kemarin.

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedih karena banyak persepsi negatif mengenai kegiatan Tour de Java yang sedang dilakoninya. Pasalnya, klaim dia, safari politik keliling Pulau Jawa itu sesungguhnya memiliki tujuan yang positif.

“Saya sedih kalau ada yang curiga. Niat kami baik, menggerakkan kader, menggerakkan mesin partai, kan hak kami. Jadi tidak perlu marah, di medsos mem-bully,” tuturnya saat membuka Rakornas Demokrat yang juga sekaligus jadi penutup rangkaian Tour de Java yang digelar di Hotel Harris, Surabaya, Jawa Timur, Minggu petang (20/3).

Menurut mantan presiden RI itu, selama Tour de Java dirinya bersama para petinggi Demokrat hanya menyerap aspirasi masyarakat mengenai bangsa dan negara. Aspirasi tersebut, klaim dia, nantinya akan disampaikan Partai Demokrat kepada pemerintah sebagai masukan.

“Saya katakan kepada masyarakat, tolong cerita apa-apa saja yang dilakukan pemerintah yang sudah baik, agar nanti kami sampaikan ke pemerintah, ini baik, dan harus diteruskan. Tetapi, ada yang tidak baik dan menimbulkan persoalan, tolong sampaikan juga ke kami, agar disampaikan ke presiden bahwa ternyata (rakyat) itu tidak suka. Jadi, terang,” bebernya.

SBY yakin pemerintah tidak keberatan dengan apa yang dilakukannya bersama Partai Demokrat. Tapi kalau ternyata memang gusar, lanjut SBY, berarti pemerintah anti terhadap kritik dan koreksi.

Dia juga mengaku heran, mengapa masih banyak orang mencurigainya tidak suka dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Padahal, Demokrat sudah berkali-kali secara terbuka menyatakan dukungan kepada Jokowi dan jajarannya.

“Kalau masih ada yang curiga, saya ingin ulangi sekali lagi, kekonsisten kami bisa dipegang,” tegas mantan Presiden RI dua periode itu.

SBY juga mengingatkan, dalam kongres di Surabaya tahun lalu, Demokrat telah mengeluarkan tiga sikap politik. Keputusan kongres itu adalah bukti paling nyata bahwa partai bintang mercy tidak antipemerintah.

Sikap yang pertama adalah wajib hukumnya untuk para kepala daerah Demokrat untuk loyal kepada presiden. Dia tegaskan, tidak ada satupun kader Demokrat di eksekutif boleh melawan presiden.

“Meski di masa saya dulu ada wali kota yang teriak tidak setuju kenaikan BBM,” ujar SBY menyindir sikap sejumlah kepala daerah kader PDIP yang pada masa pemerintahannya pernah sampai ikut aksi demonstrasi menolak kebijakan harga bahan bakar minyak.

Kedua, lanjut SBY lagi, kalau kebijakan dan keputusan pemerintah tepat dan benar, Demokrat akan dukung penuh. Karena yang diingikan Demokrat adalah kebaikan untuk masyarakat.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/