25.6 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Ramai-ramai Bahas Energi

FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Mentri BUMN, Dahlan Iskan (dua dari kanan)  bersama peserta Konvensi partai Demokrat 2014 di halaman Istana Maimun jalan Brigjend Katamso Medan, Selasa (21/4).
FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Mentri BUMN, Dahlan Iskan (dua dari kanan) bersama peserta Konvensi partai Demokrat 2014 di halaman Istana Maimun jalan Brigjend Katamso Medan, Selasa (21/4).

SUMUTPOS.CO – Dahlan Iskan kemarin menjadi peserta yang datang paling awal. Pukul 18.15 WIB, menteri BUMN itu tiba menggunakan mobil Toyota Innova silver diiringi ribuan orang yang konvoi dari Masjid Raya Medan. Ribuan massa pendukung Dahlan juga sudah menyambut di depan Istana Maimun.

Sebelum masuk ke arena debat, Dahlan yang didampingi TB Silalahi, anggota dewan pertimbangan presiden (Wantimpres), masuk ke Istana Maiumun untuk melihat-lihat bukti sejarah peninggalan kerajaan Melayu yang terpajang rapi di dalam istana.

Dalam debat yang dipandu Hinca Panjaitan itu, para kandidat fokus membahas soal energi dan infrastruktur. Dahlan menegaskan bahwa persoalan energi merupakan kunci utama dari pembangunan nasional di Indonesia. Pria kelahiran 17 Agustus 1951 itu membandingkan dengan kebangkitan Amerika Serikat setelah mengalami krisis ekonomi. Yaitu, ditemukannya sumber gas dengan kuota yang besar.  “Lalu bagaimana caranya? Tentu pembangunan infrastruktur harus dipercepat. Dan itu hanya bisa dilakukan dengan kerja, kerja, kerja,” tegas Dahlan.

Selain itu, Dahlan juga menegaskan bahwa arah pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah hari ini sudah di arah yang tepat. Meski tentu masih memiliki sejumlah kekurangan, pertumbuhan ekonomi nasional sudah maju sekali. “Itu yang membuat saya memutuskan ikut konvensi capres Demokrat ini, karena pembangunan ekonomi harus diteruskan, jangan dibelok-belokkan lagi,” tegasnya.

Penekanan terhadap dua persoalan tersebut juga semakin mengemuka ketika moderator masuk pada pertanyaan lebih khusus tentang krisis listrik yang masih dialami sejumlah daerah. Termasuk, Sumatera Utara yang kali ini menjadi tuan rumah acara debat.

Irman Gusman yang mendapat giliran pertama memberikan tekanan bahwa persoalan listrik memang masih menjadi masalah di banyak wilayah negeri ini. Karenanya, ke depan arah kebijakan tentang energi harus mulai memperhatikan karakteristik dan potensi daerah masing-masing. “Tidak boleh lagi diseragamkan, karena persoalan energi ini sangat penting,” kata Irman.

Begitupun dengan Gita Wirjawan yang mendapat giliran berikutnya. Selain menegaskan pentingnya terobosan-terobosan menyikapi persoalan energi, menurut dia, penyelesaian masalah di bidang tersebut juga tidak lepas dari peran pemimpin. Misalnya, sebut dia, dalam hal pembebasan lahan ketika hendak membangun sebuah pembangkit listrik. “Pemimpin ke depan perlu juga tampil di sini, menyelesaikan masalah yang tampaknya sepele,” kata Gita.

Menambahkan, paparan peserta lainnya, peserta konvensi lainnya Ali Masykur Musa juga mengingatkan tentang pentingnya mempermudah perizinan dalam pembangunan pembangkit-pembangkit listrik untuk mengatasi persoalan energi di sekctor hulu. “Sebab, kuncinya semuanya memang energi dan kolektivitas infrastruktur,” kata Ali Masykur.

Pandangan senada juga disampaikan peserta konvensi lainnya, Hayono Isman. Dia hanya menambahkan bahwa ke depan juga perlu kebijakan alokasi anggaran untuk kepentingan riset untuk mendorong dan mengoptimalkan upaya-upaya yang dilakukan.

Secara umum, acara debat berlangsung meriah tak lepas dari peran para pendukung masing-masing peserta. Mereka terus memberikan semangat pada jagoannya masing-masing ketika memaparkan visi-visinya ketika nanti terpilih sebagai presiden.

Setelah enam peserta konvensi, hari ini (22/1) di tempat yang sama, lima peserta konvensi lainnya akan menjalani kegiatan debat serupa. Mereka adalah Anies Baswedan, Marzuki Alie, Sinyo Hary Sarundajang, Dino Patti Djalal, dan Endriartono Sutarto.(dyn/tom/jpnn/rbb)

FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Mentri BUMN, Dahlan Iskan (dua dari kanan)  bersama peserta Konvensi partai Demokrat 2014 di halaman Istana Maimun jalan Brigjend Katamso Medan, Selasa (21/4).
FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Mentri BUMN, Dahlan Iskan (dua dari kanan) bersama peserta Konvensi partai Demokrat 2014 di halaman Istana Maimun jalan Brigjend Katamso Medan, Selasa (21/4).

SUMUTPOS.CO – Dahlan Iskan kemarin menjadi peserta yang datang paling awal. Pukul 18.15 WIB, menteri BUMN itu tiba menggunakan mobil Toyota Innova silver diiringi ribuan orang yang konvoi dari Masjid Raya Medan. Ribuan massa pendukung Dahlan juga sudah menyambut di depan Istana Maimun.

Sebelum masuk ke arena debat, Dahlan yang didampingi TB Silalahi, anggota dewan pertimbangan presiden (Wantimpres), masuk ke Istana Maiumun untuk melihat-lihat bukti sejarah peninggalan kerajaan Melayu yang terpajang rapi di dalam istana.

Dalam debat yang dipandu Hinca Panjaitan itu, para kandidat fokus membahas soal energi dan infrastruktur. Dahlan menegaskan bahwa persoalan energi merupakan kunci utama dari pembangunan nasional di Indonesia. Pria kelahiran 17 Agustus 1951 itu membandingkan dengan kebangkitan Amerika Serikat setelah mengalami krisis ekonomi. Yaitu, ditemukannya sumber gas dengan kuota yang besar.  “Lalu bagaimana caranya? Tentu pembangunan infrastruktur harus dipercepat. Dan itu hanya bisa dilakukan dengan kerja, kerja, kerja,” tegas Dahlan.

Selain itu, Dahlan juga menegaskan bahwa arah pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah hari ini sudah di arah yang tepat. Meski tentu masih memiliki sejumlah kekurangan, pertumbuhan ekonomi nasional sudah maju sekali. “Itu yang membuat saya memutuskan ikut konvensi capres Demokrat ini, karena pembangunan ekonomi harus diteruskan, jangan dibelok-belokkan lagi,” tegasnya.

Penekanan terhadap dua persoalan tersebut juga semakin mengemuka ketika moderator masuk pada pertanyaan lebih khusus tentang krisis listrik yang masih dialami sejumlah daerah. Termasuk, Sumatera Utara yang kali ini menjadi tuan rumah acara debat.

Irman Gusman yang mendapat giliran pertama memberikan tekanan bahwa persoalan listrik memang masih menjadi masalah di banyak wilayah negeri ini. Karenanya, ke depan arah kebijakan tentang energi harus mulai memperhatikan karakteristik dan potensi daerah masing-masing. “Tidak boleh lagi diseragamkan, karena persoalan energi ini sangat penting,” kata Irman.

Begitupun dengan Gita Wirjawan yang mendapat giliran berikutnya. Selain menegaskan pentingnya terobosan-terobosan menyikapi persoalan energi, menurut dia, penyelesaian masalah di bidang tersebut juga tidak lepas dari peran pemimpin. Misalnya, sebut dia, dalam hal pembebasan lahan ketika hendak membangun sebuah pembangkit listrik. “Pemimpin ke depan perlu juga tampil di sini, menyelesaikan masalah yang tampaknya sepele,” kata Gita.

Menambahkan, paparan peserta lainnya, peserta konvensi lainnya Ali Masykur Musa juga mengingatkan tentang pentingnya mempermudah perizinan dalam pembangunan pembangkit-pembangkit listrik untuk mengatasi persoalan energi di sekctor hulu. “Sebab, kuncinya semuanya memang energi dan kolektivitas infrastruktur,” kata Ali Masykur.

Pandangan senada juga disampaikan peserta konvensi lainnya, Hayono Isman. Dia hanya menambahkan bahwa ke depan juga perlu kebijakan alokasi anggaran untuk kepentingan riset untuk mendorong dan mengoptimalkan upaya-upaya yang dilakukan.

Secara umum, acara debat berlangsung meriah tak lepas dari peran para pendukung masing-masing peserta. Mereka terus memberikan semangat pada jagoannya masing-masing ketika memaparkan visi-visinya ketika nanti terpilih sebagai presiden.

Setelah enam peserta konvensi, hari ini (22/1) di tempat yang sama, lima peserta konvensi lainnya akan menjalani kegiatan debat serupa. Mereka adalah Anies Baswedan, Marzuki Alie, Sinyo Hary Sarundajang, Dino Patti Djalal, dan Endriartono Sutarto.(dyn/tom/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/