30.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Safari Politik Perdana, Puan Temui Paloh

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani akan memulai rangkaian kunjungan politik. Tokoh pertama yang akan dikunjungi adalah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

’’Insha Allah besok (hari ini) mau ketemu dengan Pak Surya Paloh,’’ kata Puan di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta kemarin (21/8).

Puan mendapat tugas khusus dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Yakni melakukan komunikasi dengan pimpinan partai lain dalam rangka penjajakan kerja sama politik.

Bagi Puan, Surya Paloh adalah sosok yang dia hormati. Sehingga dirinyalah yang akan mendatangi Surya di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta Pusat. ’’Pak Surya itu senior saya, om saya, Pak Surya itu teman orang tua saya. Beliau lebih tua, jadi saya yang datang,’’ ungkap Puan.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, ada sejumlah hal yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Termasuk membahas langkah konsolidasi menghadapi Pemilu 2024 mendatang. Namun, Hasto masih enggan menjelaskan secara detail terkait peluang koalisi kedua partai.

Meski demikian, Hasto menekankan, safari politik ke NasDem merupakan bagian dari upaya sama-sama memberikan dukungan kepada pemerintahan Jokowi-Maruf. Selain itu, ditekankan Hasto, mempersiapkan agenda internasional hingga persoalan pangan di tengah krisis ekonomi dunia.

Sementara, Ketua DPP NasDem Willy Aditya menilai, kunjungan pertama PDIP itu karena adanya ikatan historis dan ideologis di antara keduanya. Menurut Willy, kedatangan Puan bakal diterima langsung oleh Ketum NasDem Surya Paloh pada jam makan siang. “Pak Surya terima langsung. Jam makan siang,” kata Willy saat dihubungi, Minggu (21/8).

Willy menyebut, sebelumnya Ketua DPP PDIP Bidang Bappilu Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul telah lebih dulu datang ke kantor DPP NasDem dalam rangka persiapan pertemuan tersebut. Bambang Pacul diketahui telah menyambangi NasDem Tower, Senin (16/8) lalu. “Kita menerima silaturahim, kita hormati, kita muliakan. Sebelumnya Mas Bambang Pacul kan sudah ke DPP memberikan pesan bahwa mau silaturahim,” ujar Willy.

Saat ditanya apakah pertemuan itu juga akan membicarakan soal Pilpres 2024, Willy mengatakan, hal itu akan masuk dalam bahasan. Meskipun demikian, Willy menekankan pertemuan itu merupakan silaturahmi yang menandakan hubungan baik keduanya. “NasDem dan PDI Perjuangan itu adik kakak. Banyak hal yang kami bahas. Yang namanya silaturahim kan persoalan kebangsaan, persoalan pilpres, banyak hal,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Willy menepis kunjungan Puan ke NasDem sebagai parpol pertama berkaitan dengan isu baru-baru ini bahwa Surya Paloh bakal berbeda arah dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di 2024 nanti. Menurut Willy, NasDem menjadi parpol pertama yang dikunjungi Puan dalam rangkaian silaturahmi politiknya karena adanya ikatan historis. “NasDem kan yang pertama kali datang ke PDIP di Lenteng Agung ketika awal-awal berdiri. Jadi lebih kepada ikatan historis dan ideologi aja,” ujar dia.

“Nggak dong (berkaitan dengan berhembusnya isu Paloh akan berbeda arah dengan Jokowi di 2024), karena kedekatan kedua partai aja. Itu spekulan,” kata Willy. (lum/bay/jpg/dtc/adz)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani akan memulai rangkaian kunjungan politik. Tokoh pertama yang akan dikunjungi adalah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

’’Insha Allah besok (hari ini) mau ketemu dengan Pak Surya Paloh,’’ kata Puan di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta kemarin (21/8).

Puan mendapat tugas khusus dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Yakni melakukan komunikasi dengan pimpinan partai lain dalam rangka penjajakan kerja sama politik.

Bagi Puan, Surya Paloh adalah sosok yang dia hormati. Sehingga dirinyalah yang akan mendatangi Surya di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta Pusat. ’’Pak Surya itu senior saya, om saya, Pak Surya itu teman orang tua saya. Beliau lebih tua, jadi saya yang datang,’’ ungkap Puan.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, ada sejumlah hal yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Termasuk membahas langkah konsolidasi menghadapi Pemilu 2024 mendatang. Namun, Hasto masih enggan menjelaskan secara detail terkait peluang koalisi kedua partai.

Meski demikian, Hasto menekankan, safari politik ke NasDem merupakan bagian dari upaya sama-sama memberikan dukungan kepada pemerintahan Jokowi-Maruf. Selain itu, ditekankan Hasto, mempersiapkan agenda internasional hingga persoalan pangan di tengah krisis ekonomi dunia.

Sementara, Ketua DPP NasDem Willy Aditya menilai, kunjungan pertama PDIP itu karena adanya ikatan historis dan ideologis di antara keduanya. Menurut Willy, kedatangan Puan bakal diterima langsung oleh Ketum NasDem Surya Paloh pada jam makan siang. “Pak Surya terima langsung. Jam makan siang,” kata Willy saat dihubungi, Minggu (21/8).

Willy menyebut, sebelumnya Ketua DPP PDIP Bidang Bappilu Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul telah lebih dulu datang ke kantor DPP NasDem dalam rangka persiapan pertemuan tersebut. Bambang Pacul diketahui telah menyambangi NasDem Tower, Senin (16/8) lalu. “Kita menerima silaturahim, kita hormati, kita muliakan. Sebelumnya Mas Bambang Pacul kan sudah ke DPP memberikan pesan bahwa mau silaturahim,” ujar Willy.

Saat ditanya apakah pertemuan itu juga akan membicarakan soal Pilpres 2024, Willy mengatakan, hal itu akan masuk dalam bahasan. Meskipun demikian, Willy menekankan pertemuan itu merupakan silaturahmi yang menandakan hubungan baik keduanya. “NasDem dan PDI Perjuangan itu adik kakak. Banyak hal yang kami bahas. Yang namanya silaturahim kan persoalan kebangsaan, persoalan pilpres, banyak hal,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Willy menepis kunjungan Puan ke NasDem sebagai parpol pertama berkaitan dengan isu baru-baru ini bahwa Surya Paloh bakal berbeda arah dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di 2024 nanti. Menurut Willy, NasDem menjadi parpol pertama yang dikunjungi Puan dalam rangkaian silaturahmi politiknya karena adanya ikatan historis. “NasDem kan yang pertama kali datang ke PDIP di Lenteng Agung ketika awal-awal berdiri. Jadi lebih kepada ikatan historis dan ideologi aja,” ujar dia.

“Nggak dong (berkaitan dengan berhembusnya isu Paloh akan berbeda arah dengan Jokowi di 2024), karena kedekatan kedua partai aja. Itu spekulan,” kata Willy. (lum/bay/jpg/dtc/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/