Foto: Teddy Akbari/SUMUT POS Tim gabungan Densus 88 Anti Teror Polri dan Polda Sumut memasang garus polisi di depan rumah seorang terduga teroris di Jalan Patumbak Desa Aji Baho Kecamatan Biru-Biru, Sumut, Rabu (21/12). Tim juga menangkap seorang terduga teroris kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR), berinisial SY (27).
Perwira menengah dengan pangkat tiga melati emas di pundaknya ini juga bilang, Syafii pernah mengikuti baiat pada organisasi ISIS bersama-sama anggota kelompok KGR pada Agustus 2016 di Sungai Ladi, Batam. Dia bilang, Syafii tak melakukan perlawanan saat akan diciduk oleh petugas Densus 88 Anti Teror.
“Tadi yang diboyong Densus ada satu unit HP dan satu unit laptop. Rencananya tersangka akan diboyong ke Jakarta, besok (hari ini, Red),” kata Rina.
Tepat pukul 15.10 WIB, petugas dari Poldasu dan Polres Deliserdang berangsur-angsur meninggalkan lokasi. Namun, petugas dari Polres Deliserdang tidak balik ke Mapolres, melainkan menuju warung Herman Lubis, ayah Syafii di di Jalan Talunkenas-Tanjung Morawa, Dusun IV, Kampung Dalam, Desa Talunkenas, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang. Namun upaya Polisi itu sia-saia.
Herman Lubis diduga telah kabur sebelum pesonel Polisi tiba.
“Sudah kabur bapaknya. Saat Polisi ramai-ramai, sudah enggak ada,” kata Kepala Desa Talunkenas, Mahmudin Barus. Mahmudin mengatakan, petugas gabungan yang datang hanya menemukan sejumlah foto-foto yang tergantung di dinding.
“Enggak dapat apa-apa. Mungkin sudah dibawa semua sama yang punya warung,” kata pria bertopi ini.
Menurut seorang warga bermarga Saragih, Herman Lubis dikenal sebagai pribadi yang biasa-biasa saja. “Kalau anaknya memang agak lain. Anaknya itu menutup diri dan pendiam,” kata Saragih yang ikut menyaksikan penggerebekan di warung Herman Lubis. (ted/rul/adz)
Foto: Teddy Akbari/SUMUT POS Tim gabungan Densus 88 Anti Teror Polri dan Polda Sumut memasang garus polisi di depan rumah seorang terduga teroris di Jalan Patumbak Desa Aji Baho Kecamatan Biru-Biru, Sumut, Rabu (21/12). Tim juga menangkap seorang terduga teroris kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR), berinisial SY (27).
Perwira menengah dengan pangkat tiga melati emas di pundaknya ini juga bilang, Syafii pernah mengikuti baiat pada organisasi ISIS bersama-sama anggota kelompok KGR pada Agustus 2016 di Sungai Ladi, Batam. Dia bilang, Syafii tak melakukan perlawanan saat akan diciduk oleh petugas Densus 88 Anti Teror.
“Tadi yang diboyong Densus ada satu unit HP dan satu unit laptop. Rencananya tersangka akan diboyong ke Jakarta, besok (hari ini, Red),” kata Rina.
Tepat pukul 15.10 WIB, petugas dari Poldasu dan Polres Deliserdang berangsur-angsur meninggalkan lokasi. Namun, petugas dari Polres Deliserdang tidak balik ke Mapolres, melainkan menuju warung Herman Lubis, ayah Syafii di di Jalan Talunkenas-Tanjung Morawa, Dusun IV, Kampung Dalam, Desa Talunkenas, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang. Namun upaya Polisi itu sia-saia.
Herman Lubis diduga telah kabur sebelum pesonel Polisi tiba.
“Sudah kabur bapaknya. Saat Polisi ramai-ramai, sudah enggak ada,” kata Kepala Desa Talunkenas, Mahmudin Barus. Mahmudin mengatakan, petugas gabungan yang datang hanya menemukan sejumlah foto-foto yang tergantung di dinding.
“Enggak dapat apa-apa. Mungkin sudah dibawa semua sama yang punya warung,” kata pria bertopi ini.
Menurut seorang warga bermarga Saragih, Herman Lubis dikenal sebagai pribadi yang biasa-biasa saja. “Kalau anaknya memang agak lain. Anaknya itu menutup diri dan pendiam,” kata Saragih yang ikut menyaksikan penggerebekan di warung Herman Lubis. (ted/rul/adz)