26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

KTP dari Kamboja untuk Judi Online

Barang bukti KTP dan NPWP kiriman dari Kamboja dihadirkan saat konferensi pers Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi beseta jajarannya di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta, Jumat (10/2/2017). Paket kiriman yang berasal dari Kamboja tersebut berupa 36 lembar KTP, 32 lembar Kartu NPWP, satu buku tabungan, dan satu buah kartu ATM dengan berat 560 gram itu masih dalam penyidikan petugas.–Foto: Imam Husein/Jawa Pos

SUMUTPOS.CO  – Polri memastikan 36 kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) impor asal Kamboja akan digunakan sindikat judi online untuk beroperasi di Indonesia. Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, e-KTP itu tidak ada kaitannya dengan pemilihan umum (pemilu).

“Tapi, digunakan kelompok tertentu untuk judi online,” kata Tito saat rapat kerja dengan Komisi III DPR, Rabu (22/2).

Dia mengatakan, e-KTP itu diduga akan digunakan untuk membuat rekening penampung uang hasil kegiatan judi online. Menurut dia, temuan seperti ini sudah pernah terjadi sebelumnya. “Kami sudah pernah menangani kasus semacam ini,” ujar Tito.

Sebelumnya, Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta mengamankan 36 e-KTP, 32 NPWP, satu buku tabungan BCA, satu ATM dalam sebuah paket dari Kamboja lewat jasa FedEx.

Pengirimnya bernama Robin dari Phnom Penh, Kamboja yang ditujukan untuk Leo di Jakarta. Kiriman itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat 3 Februari 2017. Saat ini, instansi terkait masih melakukan investigasi. (boy/jpnn)

 

Barang bukti KTP dan NPWP kiriman dari Kamboja dihadirkan saat konferensi pers Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi beseta jajarannya di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta, Jumat (10/2/2017). Paket kiriman yang berasal dari Kamboja tersebut berupa 36 lembar KTP, 32 lembar Kartu NPWP, satu buku tabungan, dan satu buah kartu ATM dengan berat 560 gram itu masih dalam penyidikan petugas.–Foto: Imam Husein/Jawa Pos

SUMUTPOS.CO  – Polri memastikan 36 kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) impor asal Kamboja akan digunakan sindikat judi online untuk beroperasi di Indonesia. Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, e-KTP itu tidak ada kaitannya dengan pemilihan umum (pemilu).

“Tapi, digunakan kelompok tertentu untuk judi online,” kata Tito saat rapat kerja dengan Komisi III DPR, Rabu (22/2).

Dia mengatakan, e-KTP itu diduga akan digunakan untuk membuat rekening penampung uang hasil kegiatan judi online. Menurut dia, temuan seperti ini sudah pernah terjadi sebelumnya. “Kami sudah pernah menangani kasus semacam ini,” ujar Tito.

Sebelumnya, Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta mengamankan 36 e-KTP, 32 NPWP, satu buku tabungan BCA, satu ATM dalam sebuah paket dari Kamboja lewat jasa FedEx.

Pengirimnya bernama Robin dari Phnom Penh, Kamboja yang ditujukan untuk Leo di Jakarta. Kiriman itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat 3 Februari 2017. Saat ini, instansi terkait masih melakukan investigasi. (boy/jpnn)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/