26.7 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Atraksi Pantai di Pulau Sentosa Ditiadakan

PEKANBARU- Menteri Lingkungan Hidup (LH) RI Balthasar Kambuaya, Sabtu (22/6) turun ke lapan¬gan meninjau Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang menyebab¬kan bencana kabut asap di Provinsi Riau hingga Singapura. Didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) RI Syamsul Maarif, dikata¬kannya delapan perusahaan asing terindikasi melakukan pembakaran secara tidak benar di beberapa daerah di Riau.
Sementara itu terkait Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna membuat hujan buatan, pihak BNPB mengaku persiapan sudah matang dilakukan di Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Berupa tiga unit helikopter jenis Bolco dari BPPT, satu unit Cassa 212 serta satu unit Hercules yang baru berangkat dari Pangkalan Bun, Kalimantan Selatan pada pukul 09:00 WIB membawa 10 ton garam yang akan disemai ke awan.

“Akan dilihat dulu awan komulus, bisa hari ini, besok atau lusa. Kalau memang sudah bisa dilihat maka akan kita koordinasi¬kan dengan pihak BMKG,” ujar Syamsul.

Sementara itu, Menteri LH Balthasar Kambuaya menyebutkan delapan perusahaan tersebut masih dalam tahap indikasi melakukan kesalahan. Dimana penyelidikan masih tetap dilakukan, sehingga apakah terbukti atau tidak semua akan dikembalikan pada penyeli¬dikan. “Penyelidikan sedang dilakukan, tergantung hasil investigasi nanti. Kalau memang terbukti maka akan ditindak, entah dicabut izinnya atau sangsi lain, yang jelas hingga sekarang baru terindikasi delapan perusahaan,” tegasnya.

Di Batam, Penerbangan Terganggu

Sementara itu akibat asap tebal akibat kebakaran di Riau akibatkan juga Tiga pesawat milik maskapai Sriwijaya Air, Sky Aviation dan Wings Air menunda keberangkatannya di Bandara Internasional Hang Nadim, Sabtu (22/6) pagi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam mengungkapkan, visibility atau jarak pandang pada Sabtu pagi kemarin di Bandara Hang Nadim hanya sekitar 300 meter atau jauh di bawah batas normal 1 km.

“Memang pada pagi hari visibilty-nya buruk yakni cuma 300 meter, ini sangat berbahaya bagi pilot pesawat,” ujar Philip Mustamu, Kepala BMKG Hang Nadim Batam, kemarin. Kabag Umum Bandara Hang Nadim Batam, Suwarso menyebut Sriwijaya Air nomor penerbangan 047 tujuan Pekanbaru yang seharusnya berangkat pukul 10.45 WIB tertunda.

Berbeda dengan tiga pesawat yang masih tertahan, pesawat milik Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 880 tujuan Pekanbaru sudah berhasil take off setelah tertahan karena asap selama lebih kurang 40 menit.

Lalu pesawat Wings Air nomor penerbangan IW1270 tujuan Natuna yang harusnya berangkat pukul 9.10 WIB juga delay, terakhir pesawat Sky Aviation SY392 tujuan Natuna harusnya terbang pukul 9.30 WIB kemarin pun tertunda.

Kondisi cuaca pekat kabut asap saat ini diperkirakan belum akan berkurang di Batam, Kepri, bahkan di Singapura  untuk beberapa hari ke depan. Hal ini dikarenakan hujan tak kunjung turun di wilayah ini. Di Singapura, hinga kemarin asap putih masih menyelimuti seluruh wilayah negeri itu dari pagi hingga malam. Bahkan, di Sentosa Island kondisi itu sangat mengganggu aktifitas dunia hiburan di pulau kecil tersebut. (thr/egp/lk/jpnn)

PEKANBARU- Menteri Lingkungan Hidup (LH) RI Balthasar Kambuaya, Sabtu (22/6) turun ke lapan¬gan meninjau Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang menyebab¬kan bencana kabut asap di Provinsi Riau hingga Singapura. Didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) RI Syamsul Maarif, dikata¬kannya delapan perusahaan asing terindikasi melakukan pembakaran secara tidak benar di beberapa daerah di Riau.
Sementara itu terkait Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna membuat hujan buatan, pihak BNPB mengaku persiapan sudah matang dilakukan di Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Berupa tiga unit helikopter jenis Bolco dari BPPT, satu unit Cassa 212 serta satu unit Hercules yang baru berangkat dari Pangkalan Bun, Kalimantan Selatan pada pukul 09:00 WIB membawa 10 ton garam yang akan disemai ke awan.

“Akan dilihat dulu awan komulus, bisa hari ini, besok atau lusa. Kalau memang sudah bisa dilihat maka akan kita koordinasi¬kan dengan pihak BMKG,” ujar Syamsul.

Sementara itu, Menteri LH Balthasar Kambuaya menyebutkan delapan perusahaan tersebut masih dalam tahap indikasi melakukan kesalahan. Dimana penyelidikan masih tetap dilakukan, sehingga apakah terbukti atau tidak semua akan dikembalikan pada penyeli¬dikan. “Penyelidikan sedang dilakukan, tergantung hasil investigasi nanti. Kalau memang terbukti maka akan ditindak, entah dicabut izinnya atau sangsi lain, yang jelas hingga sekarang baru terindikasi delapan perusahaan,” tegasnya.

Di Batam, Penerbangan Terganggu

Sementara itu akibat asap tebal akibat kebakaran di Riau akibatkan juga Tiga pesawat milik maskapai Sriwijaya Air, Sky Aviation dan Wings Air menunda keberangkatannya di Bandara Internasional Hang Nadim, Sabtu (22/6) pagi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam mengungkapkan, visibility atau jarak pandang pada Sabtu pagi kemarin di Bandara Hang Nadim hanya sekitar 300 meter atau jauh di bawah batas normal 1 km.

“Memang pada pagi hari visibilty-nya buruk yakni cuma 300 meter, ini sangat berbahaya bagi pilot pesawat,” ujar Philip Mustamu, Kepala BMKG Hang Nadim Batam, kemarin. Kabag Umum Bandara Hang Nadim Batam, Suwarso menyebut Sriwijaya Air nomor penerbangan 047 tujuan Pekanbaru yang seharusnya berangkat pukul 10.45 WIB tertunda.

Berbeda dengan tiga pesawat yang masih tertahan, pesawat milik Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 880 tujuan Pekanbaru sudah berhasil take off setelah tertahan karena asap selama lebih kurang 40 menit.

Lalu pesawat Wings Air nomor penerbangan IW1270 tujuan Natuna yang harusnya berangkat pukul 9.10 WIB juga delay, terakhir pesawat Sky Aviation SY392 tujuan Natuna harusnya terbang pukul 9.30 WIB kemarin pun tertunda.

Kondisi cuaca pekat kabut asap saat ini diperkirakan belum akan berkurang di Batam, Kepri, bahkan di Singapura  untuk beberapa hari ke depan. Hal ini dikarenakan hujan tak kunjung turun di wilayah ini. Di Singapura, hinga kemarin asap putih masih menyelimuti seluruh wilayah negeri itu dari pagi hingga malam. Bahkan, di Sentosa Island kondisi itu sangat mengganggu aktifitas dunia hiburan di pulau kecil tersebut. (thr/egp/lk/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/