31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Tanpa Pilihan

Dua tim dari grup A, Brasil dan Italia sama-sama sudah melangkah ke babak semifinal Piala Konfederasi 2013. Artinya, pertandingan terakhir yang akan dilakoni keduanya di Arena Fonte Nova, dini hari nanti takkan mempengaruhi posisi mereka sebagai semifinalis.

Pun demikian, baik Selecao (julukan Brasil) maupun Gli Azzurri (sebutan timnas Italia) sama-sama tak punya pilihan untuk menentukan lawan yang dianggap bisa dengan gampang ditaklukkan di babak semifinal nanti.

Saat ini, di grup B hanya Spanyol yang sudah memastikan langkah ke semifinal usai menang 2-1 dari Uruguay dan mempermak Tahiti dengan skor 10-0. Sementara Nigeria dan Uruguay yang sama-sama memiliki poin 3, masih harus melakoni laga terakirnya. Nigeria menghadapi Spanyol, sedangkan Uruguay ditantang Tahiti.

Melihat dari agenda pertandingan ini, jelas Uruguay lebih beruntung daripada Nigeria. Tapi terlepas dari itu semua, ketiga ini (minus Tahiti yang sudah pasti tersisih) memiliki potensi untuk menyulitkan bahkan mengalahkan Brasil maupun Italia di babak semifinal.
“Kami adalah tuan rumah dan kami kembali menjadi tuan rumah pada Piala Dunia nanti. Jadi, kami tak perlu takut dengan siapapun,” bilang Luis Felipe Scolari, tactician Brasil.

“Bagi kami, saat ini kami hanya berpikir bagaimana caranya memberi kesenangan kepada fans. Meraih kemenangan adalah salah satu cara yang kami yakini bisa membuat mereka (fans) merasa senang, untuk selanjutnya memberi dukungan pada setiap pertandingan yang kami lakoni,” tambah Scolari lagi.

Memang, sejauh ini penampilan Selecao cukup memuaskan fans. Kemenangan 3-0 atas Jepang serta membekuk Meksiko dengan skor 2-0 membuat fans terlupa jika Selecao pernah tampil mengecewakan ketika dibekuk Inggris dengan skor 2-1 di Stadion Wembley serta ditahan imbang 2-2 saat giliran menjadi tuan rumah.

“Kami sudah melupakannya. Lihatlah bagaimana kami bangkit dengan mengalahkan Prancis (3-0). Itu skor yang fantastis karena setelah final Piala Dunia 1998 tim ini (Brasil) tak pernah mampu mengalahkan mereka (Prancis). Jadi kemenangan itulah yang membuat kami bersemangat tampil di Piala Konfederasi,” tambah Scolari lagi.

Terkait strategi saat menghadapi Italia nanti, Scolari mengatakan bahwa dirinya tak ragu untuk menurunkan banyak pemain cadangan. Itu dilakukan sebagai antisipasi menghhindarkan pemainnya dari cedera.

“Saya berpikir hanya Dani Alves dan Neymar yang akan tampil sejak menit awal. Saya butuh Dani sebagai kordinator di lini belakang, sementara Neymar bertugas menjaga irama permainan tim. Ini penting agar kami tetap tampil konsisten,” urai Scolari.
Di tempat terpisah, pelatih timnas Italia Cesare Prandelli pun mengungkapkan bahwa dirinya juga menurunkan tim lapis kedua. Apalagi menatap lagi ini Prandelli hampir pasti kehilangan dua pemain pilarnya, Daniele De Rossi yang menerima kartu merah dan play maker Andrea Pirlo yang mengalami cedera betis.

“Selama pertandingan menghadapi Jepang, Pirlo merasakan kontraksi di betis kanannya. Dia menjalani tes yang memperlihatkan ada ketegangan pada ototnya. Tapi beruntung karena tidak ada robekan di sana. Ia diprediksi akan pulih untuk laga semifinal, tapi bukan pada laga kontra Brasil,” ujar kepala tim medis Italia, Profesor Enrico Castelacci.

Walau tak dapat tampil komplet, namun Prandelli mengatakan bahwa dirinya tetap menargetkan kemenangan saat menghadap Brasil.
“Saya butuh pemain yang benar-benar siap, karena menghadapi mereka (Brasil), kami harus mempu melakukan determinasi yang sangat tinggi, sebab mereka pasti berusaha untuk mendikte kami. Ini yang harus kami hindari,” tandas mantan pelatih Fiorentina itu.
Sebagai refrensi, sejauh ini Brasil dan Italia telah berhadapan sebanyak 15 kali. Brasil menang 7 kali, Italia menang 5 kali, sedang 3 pertandingan lainnya berakhir dengan skor imbang.

Hanya saja, perlu dicatat bahwa dari dua kali menjamu Italia, Selecao tak pernah kalah atas tamunya itu. Pada pertemuan pertama yang berlangsung 1 Juli 1956, tuan rumah Brasil menang dengan skor 2-0. Tapi pada pertemuan kedua yang digelar 10 Februari 2009, kedua tim berbagi angka imbang 2-2. Lantas, siapakah yang akan menjadi pemenang pada pertandingan kali ini? (*)

Dua tim dari grup A, Brasil dan Italia sama-sama sudah melangkah ke babak semifinal Piala Konfederasi 2013. Artinya, pertandingan terakhir yang akan dilakoni keduanya di Arena Fonte Nova, dini hari nanti takkan mempengaruhi posisi mereka sebagai semifinalis.

Pun demikian, baik Selecao (julukan Brasil) maupun Gli Azzurri (sebutan timnas Italia) sama-sama tak punya pilihan untuk menentukan lawan yang dianggap bisa dengan gampang ditaklukkan di babak semifinal nanti.

Saat ini, di grup B hanya Spanyol yang sudah memastikan langkah ke semifinal usai menang 2-1 dari Uruguay dan mempermak Tahiti dengan skor 10-0. Sementara Nigeria dan Uruguay yang sama-sama memiliki poin 3, masih harus melakoni laga terakirnya. Nigeria menghadapi Spanyol, sedangkan Uruguay ditantang Tahiti.

Melihat dari agenda pertandingan ini, jelas Uruguay lebih beruntung daripada Nigeria. Tapi terlepas dari itu semua, ketiga ini (minus Tahiti yang sudah pasti tersisih) memiliki potensi untuk menyulitkan bahkan mengalahkan Brasil maupun Italia di babak semifinal.
“Kami adalah tuan rumah dan kami kembali menjadi tuan rumah pada Piala Dunia nanti. Jadi, kami tak perlu takut dengan siapapun,” bilang Luis Felipe Scolari, tactician Brasil.

“Bagi kami, saat ini kami hanya berpikir bagaimana caranya memberi kesenangan kepada fans. Meraih kemenangan adalah salah satu cara yang kami yakini bisa membuat mereka (fans) merasa senang, untuk selanjutnya memberi dukungan pada setiap pertandingan yang kami lakoni,” tambah Scolari lagi.

Memang, sejauh ini penampilan Selecao cukup memuaskan fans. Kemenangan 3-0 atas Jepang serta membekuk Meksiko dengan skor 2-0 membuat fans terlupa jika Selecao pernah tampil mengecewakan ketika dibekuk Inggris dengan skor 2-1 di Stadion Wembley serta ditahan imbang 2-2 saat giliran menjadi tuan rumah.

“Kami sudah melupakannya. Lihatlah bagaimana kami bangkit dengan mengalahkan Prancis (3-0). Itu skor yang fantastis karena setelah final Piala Dunia 1998 tim ini (Brasil) tak pernah mampu mengalahkan mereka (Prancis). Jadi kemenangan itulah yang membuat kami bersemangat tampil di Piala Konfederasi,” tambah Scolari lagi.

Terkait strategi saat menghadapi Italia nanti, Scolari mengatakan bahwa dirinya tak ragu untuk menurunkan banyak pemain cadangan. Itu dilakukan sebagai antisipasi menghhindarkan pemainnya dari cedera.

“Saya berpikir hanya Dani Alves dan Neymar yang akan tampil sejak menit awal. Saya butuh Dani sebagai kordinator di lini belakang, sementara Neymar bertugas menjaga irama permainan tim. Ini penting agar kami tetap tampil konsisten,” urai Scolari.
Di tempat terpisah, pelatih timnas Italia Cesare Prandelli pun mengungkapkan bahwa dirinya juga menurunkan tim lapis kedua. Apalagi menatap lagi ini Prandelli hampir pasti kehilangan dua pemain pilarnya, Daniele De Rossi yang menerima kartu merah dan play maker Andrea Pirlo yang mengalami cedera betis.

“Selama pertandingan menghadapi Jepang, Pirlo merasakan kontraksi di betis kanannya. Dia menjalani tes yang memperlihatkan ada ketegangan pada ototnya. Tapi beruntung karena tidak ada robekan di sana. Ia diprediksi akan pulih untuk laga semifinal, tapi bukan pada laga kontra Brasil,” ujar kepala tim medis Italia, Profesor Enrico Castelacci.

Walau tak dapat tampil komplet, namun Prandelli mengatakan bahwa dirinya tetap menargetkan kemenangan saat menghadap Brasil.
“Saya butuh pemain yang benar-benar siap, karena menghadapi mereka (Brasil), kami harus mempu melakukan determinasi yang sangat tinggi, sebab mereka pasti berusaha untuk mendikte kami. Ini yang harus kami hindari,” tandas mantan pelatih Fiorentina itu.
Sebagai refrensi, sejauh ini Brasil dan Italia telah berhadapan sebanyak 15 kali. Brasil menang 7 kali, Italia menang 5 kali, sedang 3 pertandingan lainnya berakhir dengan skor imbang.

Hanya saja, perlu dicatat bahwa dari dua kali menjamu Italia, Selecao tak pernah kalah atas tamunya itu. Pada pertemuan pertama yang berlangsung 1 Juli 1956, tuan rumah Brasil menang dengan skor 2-0. Tapi pada pertemuan kedua yang digelar 10 Februari 2009, kedua tim berbagi angka imbang 2-2. Lantas, siapakah yang akan menjadi pemenang pada pertandingan kali ini? (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/