27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Angpao dari Medan untuk Australia

Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS Gerakan pengumpulan koin untuk Australia di SMA Negeri 1 Medan, Senin (23/2/2015). Aksi tersebut sebagai protes atas pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbort  yang mengungkit bantuan Australia dalam bencana tsunami Aceh tahun 2004.
Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Gerakan pengumpulan koin untuk Australia di SMA Negeri 1 Medan, Senin (23/2/2015). Aksi tersebut sebagai protes atas pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbort yang mengungkit bantuan Australia dalam bencana tsunami Aceh tahun 2004.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gerakan pengumpulan koin untuk Australia memerotes pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott juga terjadi di Medan, Sumatera Utara, Senin (23/2). Tidak sekadar koin, memanfaatkan suasana Imlek, warga Medan pun melakukan pengumpulan koin dengan balutan angpao.

“Kita nggak senang saja komentar PM Australia itu. Makanya kita mau bayari saja bantuan yang pernah mereka berikan. Menurut kita tidak etis sekelas perdana menteri melontarkan pernyataan seperti itu,” kata Ahmadi, Bisnis Development Manajer Istana Koki Medan sang pemrakarsa “Angpao untuk Australia’, Senin (23/2).

Pernyataan PM Australia itu merupakan sebuah intervensi terhadap Pemerintah Indonesia, bahkan rakyat Indoesia secara keseluruhan. “Tak usah mengungkit-ungkit soal bantuan itu. Apalagi mengaitkannya dengan bantuan tsunami Aceh. Kesannya mereka (Australia) tidak ikhlas bahwa pernah membantu kita,” bebernya.

Pihaknya pun berharap Presiden Joko Widodo jangan mudah terkecoh dengan pernyataan PM Australia tersebut. Bila perlu kata dia, rakyat Indonesia khususnya Medan, siap mengembalikan sejumlah bantuan yang pernah diberikan Australia untuk Aceh. “Pemerintah tenang saja, harapan kita dari aksi ini, kalau koin-koin tersebut terkumpul kita akan tebus semua bantuan yang pernah mereka berikan. Nah, kenapa kita pilih nama angpao, kebetulan dalam suasana Imlek,” ungkap Ahmadi.

Bahkan Ahmadi menegaskan, aksi Angpao untuk Australia ini akan terus berlanjut, sampai Tony Abbott meminta maaf kepada rakyat Indonesia. “Aksi ini tetap akan kami lakukan beliau (Tony Abbott) meminta maaf kepada rakyat Indonesia, terutama rakyat Aceh,” ujarnya.

Kegiatan sendiri berlangsung dari pukul 13.00 WIB bertempat di Restoran Istana Koki, Jl Teuku Cikditiro Medan. Kemudian dari situ berlanjut ke SMAN 1 Medan. Di SMAN 1 Medan, antusias pelajar SMAN 1 Medan cukup besar. Sedangkan untuk aksi hari ini pihaknya belum bisa memberi keterangan lanjut. Sebab masih ingin memastikan kesiapan tim untuk aksi angpao untuk Australia tersebut. “Nantinya hasil koin-koin itu akan kita serahkan kepada Kedutaan Besar Indonesia di Australia,” beber Ahmadi.

Respon para pengunjung juga begitu antusias terlihat di Restoran Istana Koki. Bahkan ada yang memberi uang Ringgit dan uang senilai Rp100 ribu. “Kemungkinan sih dari negara tetangga, Malaysia, yang menyumbang uang Ringgit,” jelasnya seraya menyebutkan, aksi ini bertajuk ‘Dewa Rejeki mengumpulkan koin untuk Australia’ yang digagas oleh IDEAHmadi dan Istana Koki. (prn/owi/jpnn/rbb)

Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS Gerakan pengumpulan koin untuk Australia di SMA Negeri 1 Medan, Senin (23/2/2015). Aksi tersebut sebagai protes atas pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbort  yang mengungkit bantuan Australia dalam bencana tsunami Aceh tahun 2004.
Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Gerakan pengumpulan koin untuk Australia di SMA Negeri 1 Medan, Senin (23/2/2015). Aksi tersebut sebagai protes atas pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbort yang mengungkit bantuan Australia dalam bencana tsunami Aceh tahun 2004.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gerakan pengumpulan koin untuk Australia memerotes pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott juga terjadi di Medan, Sumatera Utara, Senin (23/2). Tidak sekadar koin, memanfaatkan suasana Imlek, warga Medan pun melakukan pengumpulan koin dengan balutan angpao.

“Kita nggak senang saja komentar PM Australia itu. Makanya kita mau bayari saja bantuan yang pernah mereka berikan. Menurut kita tidak etis sekelas perdana menteri melontarkan pernyataan seperti itu,” kata Ahmadi, Bisnis Development Manajer Istana Koki Medan sang pemrakarsa “Angpao untuk Australia’, Senin (23/2).

Pernyataan PM Australia itu merupakan sebuah intervensi terhadap Pemerintah Indonesia, bahkan rakyat Indoesia secara keseluruhan. “Tak usah mengungkit-ungkit soal bantuan itu. Apalagi mengaitkannya dengan bantuan tsunami Aceh. Kesannya mereka (Australia) tidak ikhlas bahwa pernah membantu kita,” bebernya.

Pihaknya pun berharap Presiden Joko Widodo jangan mudah terkecoh dengan pernyataan PM Australia tersebut. Bila perlu kata dia, rakyat Indonesia khususnya Medan, siap mengembalikan sejumlah bantuan yang pernah diberikan Australia untuk Aceh. “Pemerintah tenang saja, harapan kita dari aksi ini, kalau koin-koin tersebut terkumpul kita akan tebus semua bantuan yang pernah mereka berikan. Nah, kenapa kita pilih nama angpao, kebetulan dalam suasana Imlek,” ungkap Ahmadi.

Bahkan Ahmadi menegaskan, aksi Angpao untuk Australia ini akan terus berlanjut, sampai Tony Abbott meminta maaf kepada rakyat Indonesia. “Aksi ini tetap akan kami lakukan beliau (Tony Abbott) meminta maaf kepada rakyat Indonesia, terutama rakyat Aceh,” ujarnya.

Kegiatan sendiri berlangsung dari pukul 13.00 WIB bertempat di Restoran Istana Koki, Jl Teuku Cikditiro Medan. Kemudian dari situ berlanjut ke SMAN 1 Medan. Di SMAN 1 Medan, antusias pelajar SMAN 1 Medan cukup besar. Sedangkan untuk aksi hari ini pihaknya belum bisa memberi keterangan lanjut. Sebab masih ingin memastikan kesiapan tim untuk aksi angpao untuk Australia tersebut. “Nantinya hasil koin-koin itu akan kita serahkan kepada Kedutaan Besar Indonesia di Australia,” beber Ahmadi.

Respon para pengunjung juga begitu antusias terlihat di Restoran Istana Koki. Bahkan ada yang memberi uang Ringgit dan uang senilai Rp100 ribu. “Kemungkinan sih dari negara tetangga, Malaysia, yang menyumbang uang Ringgit,” jelasnya seraya menyebutkan, aksi ini bertajuk ‘Dewa Rejeki mengumpulkan koin untuk Australia’ yang digagas oleh IDEAHmadi dan Istana Koki. (prn/owi/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/